3 research outputs found

    Protokol Interchangeable Data Pada VMeS (Vessel Messaging System) Dan AIS (Automatic Identification System)

    Full text link
    VMeS (Vessel Messaging System) merupakan komunikasi berbasis radio untuk mengirimkan pesan antara VMeS terminal kapal di laut dengan VMeS gateway di darat. Dalam perkembangan sistem monitoring kapal di laut umumnya menggunakan AIS (Automatic Identification System) yang telah digunakan di seluruh pelabuhan untuk memantau kondisi kapal dan mencegah tabrakan antar kapal. Dalam penelitian ini akan dirancang format data yang sesuai untuk VMeS agar bisa dilakukan proses interchangeable ke AIS sehingga bisa dibaca oleh AIS receiver yang ditujukan untuk kapal dengan ukuran dibawah 30 GT (Gross Tonnage). Format data VmeS dirancang dalam tiga jenis yaitu data posisi, data informasi kapal dan data pesan pendek yang akan dilakukan interchangeable dengan AIS tipe 1,4 dan 8. Pengujian kinerja sistem interchangeable menunjukkan bahwa dengan peningkatan periode pengiriman pesan maka lama delay total meningkat tetapi packet loss menurun. Pada pengiriman pesan setiap 5 detik dengan kecepatan 0-40 km/jam, 96,67 % data dapat diterima dengan baik. Data akan mengalami packet loss jika level daya terima dibawah -112 dBm . Jarak terjauh yang dapat dijangkau modem dengan kondisi bergerak yaitu informatika ITS dengan jarak 530 meter terhadap Laboratorium B406 dengan level daya terima -110 dBm

    Pengembangan Sistem Monitoring Automatic Indentification System (Ais) Berbasis Website Secera Real TIME

    Full text link
    Konsekuensi dari sebuah negara maritim adalah adanya peningkatan kecelakaan laut, Jenis kecelakaan yang terjadi adalah tenggelam (37%), kandas (13%), tubrukan (15%), kebakaran (18%) dan jenis kecelakaan lainnya (17%) Sedangkan penyebab kecelakaan kapal adalah 37% human error, 23% kesalahan teknis, 38% karena kondisi alam dan 2% untuk penyebab lainnya. Hal ini disebabkan karena lemahnya sistem identifikasi terhadap kapal yang melintasi perairan Indonesia. Peneliti sebelumnya melakukan integrasi data Automatic Identification System(AIS) dengan Shipping DatabasedanInformation System (GIS)yang memungkinkan melakukan estimasi pencemaran udara.Pengembangkan sistem prioritas inspeksi kapal berdasarkan tingkat resiko yang dimiliki oleh masing-masing kapal.Serta pengukuran tingkat penggunaan bahan bakar berbasis AIS. Akan tetapi penelitian sebelumnya belum menjadi sebuah sistem monitoring yang dapat diakses secara real time, dengan demikian penelitian ini melakukan pengembangan sistem monitoring data AISberbasis website secara real time.Dari sistem monitoring ini dapat dilakukan pemantauan dan identifikasi kapal yang melintasi area pelayaran dalam coverage perangkat AIS. Kata Kunci - AIS, WebsiteMonitoring , Real Time

    Implementasi Discrete Event Simulation Untuk Analisis Evakuasi Penumpang Kapal Ro-Ro Pada Kondisi List Dan Normal

    Full text link
    Menurut data dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dari tahun 2009 hingga tahun 2011 terjadi peningkatan terjadinya kecelakaan transportasi laut, baik karena kapal tenggelam, tubrukan maupun karena kapal terbakar. Selama rentang tahun tersebut, sebanyak 658 orang meninggal dunia dan 568 orang mengalami luka. Penyebab kecelakaan tersebut dikarenakan masalah teknis sebesar 51% dan 49% karena human error. Oleh karena itu perlu diberikan rekomendasi kepada para pihak terkait untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan transportasi laut. Selama ini analisis evakuasi yang digunakan untuk mengevaluasi evakuasi penumpang dan kru kapal menggunakan data kecepatan berlari yang dikeluarkan oleh International Maritime Organization (IMO) di dalam IMO MSC.1/Circ.1238. Para peneliti yang lain mayoritas menggunakan objek penelitian dari amerika maupun eropa sesuai dengan negara mereka berasal, yang mana karakteristik penduduk dan kondisi sarana transportasinya berbeda jauh dengan Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Di penelitian ini akan dilakukan eksperimen kecepatan berjalan penumpang Indonesia saat di kapal. Kemudian hasil eksperimen tersebut digunakan sebagai bahan analisis evakuasi penumpang di kapal untuk mengetahui apakah waktu evakuasi total masih memenuhi standar yang ditetapkan oleh IMO pada IMO MSC.1/Circ.1238. Evakuasi siang hari pada kondisi list tidak sesuai dengan aturan IMO MSC.1/Circ.1238 sehingga perlu diberikan rekomendasi rute evakuasi dan skenario distribusi penumpang. Rekomendasi prosedur keselamatan diberikan sebagai saran dan masukan bagi para awak kapal dalam melakukan proses evakuasi dengan harapan bisa meminimalisir terjadinya korban jiwa
    corecore