10 research outputs found

    ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR BERDASARKAN PARAMETER FISIK DAN DERAJAT KEASAMAN (pH) DI DESA MOYONGKOTA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

    Get PDF
    Air merupakan memiliki unsur yang sangat penting bagi kehidupan manusia, tanpa air manusia akan mengalami kekurangan cairan, cairan dalam tubuh manusia sekitar 50-80. Air dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari berupa aktivitas manusia seperti mencuci pakaian, air untuk minum, mandi dan lain sebagainya.. Air sumur layak digunakan apabila memenuhi standar baku mutu air. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini bertempat di desa Moyongkota Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dilakukan pada bulan September tahun 2019. Populasi berjumlah 221 sumur dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 5 sumur. Instrument dalam penelitian ini menggunakan peralatan Spektrofotometer, botol polietilen, cool box, kertas lakmus, kamera digital. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu pada pemeriksaan kekeruhan, warna dan TDS memenuhi syarat, pemeriksaan bau dan rasa terdapat 1 sumur yang tidak memenuhi syarat dan pemeriksaan pH pada 5 sumur yang diteliti tidak memenuhi syarat. Kata Kunci : Pemeriksaan Fisik dan pH ABSTRACTWater is have an element that is essential for human life , without water people will experienced a lack of liquid , a liquid in the human body about 50-80 .Water may be the needs of of human activity as washing clothes , water to drink , bathroom and others . .Well water being used when meet the standard of raw water quality .The kind of research it uses research methodology descriptive .This research located in the village Moyongkota Kabupaten Bolaang Mongondow Timur were done in september in 2019 .Population were 221 wells and sample used in research are always 5 well .Instrument in this research using the equipment of the spectrophotometer , a bottle polyethylene , cool box , paper litmus , digital camera .The results in this research namely to the examination of cloudines , color and tds qualified , examination odor and taste There is one do not meet the conditions and ph examination at five of the question is as high as wells did not fulfil the requirements. Keywords : Physical Examination and p

    ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN DAN KAPANG PADA IKAN KAKATUA ASIN (Scarus sp), IKAN TERI KERING (Stolephorus sp), DAN IKAN ASAP JULUNG-JULUNG (Hemiramphus brasiliensis) DI PASAR PINASUNGKULAN KAROMBASAN DI KOTA MANADO

    Get PDF
    Proses pengolahan ikan secara tradisional memiliki peranan penting di Indonesia khususnya bagi nelayan tradisional. Hampir 50% hasil tangkapan ikan diolah secara tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Proses pengawetan ikan yang dilakukan seperti Ikan Asin, Ikan Kering, dan Ikan Asap. Tujuan dari pengawetan yaitu menghambat atau mencegah terjadinya kerusakan, mempertahankan mutu, dan menambah cita rasa, sehingga dapat mempermudah penanganan dan penyimpanan. Untuk menjaga keawetannya banyak produsen bahkan penjual mencampurkan bahan tambahan pangan yang berbahaya seperti formalin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keberadaan formalin dan kandungan kapang pada Ikan Kakatua Asin, Ikan Teri Kering, dan Ikan Asap Julung-Julung di Pasar Pinasungkulan Karombasan di Kota Manado. Jenis penelitian dilaksanakan di Pasar Pinasungkulan Karombasan Kota Manado. Subjek penelitian ini adalah 12 sampel ikan dari 4 pedagang. Metode pengambilan sampe menggunakan teknik acak sederhana. Variabel yang diamati yaitu formalin dan kapang. Data hasil pemeriksaan laboratorium disajikan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian dengan parameter formalin menunjukkan bahwa dari 12 sampel ikan yang di ambil di Pasar Pinasungkulan Karombasan Kota Manado tidak ada yang mengandung formalin. Parameter kapang dapat dilihat bahwa semua sampel mengandung kapang, sampel yang mengandung kapang tertinggi adalah sampel B1 dengan nilai 1,82 x 104 koloni/gr dan sampel yang mengandung kapang terendah adalah sampel B3 dengan nilai < 10 koloni/gr. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semua sampel tidak mengandung formalin dan 10 sampel mengandung kapang yang jumlahnya diatas batas maksimum menurut Badan Standardisasi Nasional (2009).Kata Kunci: Ikan Kakatua, Teri Kering, Asap Julung-julung, Formalin, KapangABSRACTTraditional fish processing has important role in Indonesia, especially for traditional fisherman. Nearly 50% of catched fishes traditionally consumed by majority of citizens. Fish preservation is done in form of salted fish, dried fish, and smoked fish. The purpose of preservation is thus prevent spoiling, maintain quality, adding taste, or merchants add ease handling and storage. To keep preservation, many producers harmful additional ingredients of formaline and mold on fish Scarus sp, Stolephorus sp, and Hemiramphus brasiliensis at Pinasungkulan Traditional Market, Karombasan, Manado City. This research is located at Pinasungkulan Traditional Market, Karombasan, Manado City. Subject of this research are 12 fish samples from 4 merchants. Sampling technique is random simple technique. Observed variables are formaline and mold. Data result form laboratory examination is presented to by qualitative and quantitative. Result of this research with formaline parameter showed that in 12 fish samples there were no formaline contens among all samples. For mold parameter, all 12 samples contain mold, with the highest mold contentwas in B1 sample with value of 1,82 x 104 koloni/gr and the lowest mold content was in B3 sample with value of <10 koloni/gr. Based on the conduced research, it can be concluded that there were no formalin contents among all samples and 10 sample contained mold above maximum level according to Badan Standardisasi Nasional (2009).Keywords: Scarus sp, Stolephorus sp, Hemiramphus brasiliensis, formaline, mol

    ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL.(PB) DAN SENG.(ZN) PADA AIR .DAN IKAN. DI TAMBAK IKAN KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2021

    Get PDF
    Tambak ikan kecamatan remboken memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan masyarakat sekitar karena sebagai sumber makanan dan pendapatan. Aktifitas.masyarakat yang menghasilkan limbah domestik dapat menimbulkan. pencemaran serta masuknya logam berat ke lingkungan. Penelitian.ini bertujuan.untuk mengetahui .kandungan. Pb dan Zn. pada Air.dan Ikan serta.membandingkannya dengan nilai. ambang. batas yang. ditetapkan. Metode penelitian. yang digunakanadalah. survei. deskriptif. berbasis. laboratorium dengan pemeriksaan Pb dan. Zn pada Air dan. Ikan menggunakan. metode. AAS (Atomic .Absorption. Spektometri). Sampel air .dan sampel. ikan mujair(oreochormis mossambicus) diambil di. tiga .titik masing – masing sekali pengambilan. Hasil penelitianmenunjukan kandungan Pb pada air di titik 1 = 0,10 mg/l, titik 2 = 0,22 mg/l, titik 3 = 0,14 mg/l.Kandungan Pb pada ikan mujair (oreochormis mossambicus) titik 1 = 0,61 mg/kg, titik 2 = 0,75 mg/l, titik 3 = 0,71 mg/l. Kandungan Zn pada air titik 1 = 0,03 mg/l, titik 2 = 0,19 mg/l, titik 3 = 0,21 mg/l. Kandungan Zn pada ikan mujair (oreochormis mossambicus) titik 1 = 54,71 ppm, titik 2 = 107,64 ppm, titik3 = 106,54 ppm. Kandungan Pb pada air dan ikan di ketiga titik telah melebihi nilaiambang batas. Kandungan Zn pada air dan ikan di titik 1 belum melebihi nilai ambang batas, sedangkan kandungan Znpada air dan ikan di titik 2 dan titik 3 telahmelebihi ambang batas. Diharapkan masyarakat di sekitartambak ikan meningkatkan kepedulian terhadap budidaya tambak ikan untuk mengurangi pencemaranyang terjadi.Kata kunci : Pb, Zn, logam beratABSTRACTFish ponds in the Remboken sub-district have an important role in supporting the lives of the surrounding community because they are a source of food and income. Community activities that produce domestic waste can cause pollution and the entry of heavy metals into the environment. This study aims to determine the content of heavy metals Pb and Zn in water and fish and compare them with the specified threshold value. The research method used is a laboratory-based descriptive survey by examining Pb and Zn in water and fish using the AAS (Atomic Absorption Spectrometry) method. Water samples and samples of tilapia fish (Oreochormis mossambicus) were taken at three points each. The results showed that the Pb content in the water at point 1 = 0.10 mg/l, point 2 = 0.22 mg/l, point 3 = 0.14 mg/l. Pb content in tilapia fish (Oreochormis mossambicus) point 1= 0.61 mg/kg, point 2 = 0.75 mg/l, point 3 = 0.71 mg/l. The content of Zn in water point 1 = 0.03 mg/l, point 2 = 0.19 mg/l, point 3 = 0.21 mg/l. Zn content in tilapia fish (Oreochormis mossambicus) point 1 = 54.71 ppm, point 2 = 107.64 ppm, point 3 = 106.54 ppm. The Pb content in water and fish at all three points has exceeded the threshold value. The Zn content in water and fish at point 1 has not exceeded the threshold value, while the Zn content in water and fish at point 2 and point 3 has exceeded the threshold. It is hoped that the people around the fish ponds will increase their awareness of fish pond cultivation to reduce the pollution that occurs.Keywords: Pb, Zn, Heavy Meta

    HUBUNGAN ANTARA LAMA KERJA (DURASI) DAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI TANAMAN PADI DI DESA PONOMPIAAN KECAMATAN DUMOGA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

    Get PDF
    ABSTRAKKeluhan muskuloskeletal adalah salah satu masalah kesehatan yang secara umum dapat dijumpai pada pekerja informal. Penyebab dari keluhan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yaitu adanya sikap kerja yang tidak ergonomis yang dilakukan secara terus menerus dengan jam kerja melebihi batas optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara lama kerja (durasi) dan sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal. Jenis penelitian yaitu jenis penelitian cross sectional. Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah petani yang aktif bekerja. Jumlah petani yang aktif berjumlah 40 orang. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, kuesioner NBM dan REBA dengan uji statistik menggunakan Rank Spearman dengan nilai kemaknaan 95% (p 0,05). Hasil uji bivariat antara sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal menunjukan p value = 0,000 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara lama kerja (durasi) dengan keluhan muskuloskeletal serta terdapat hubungan antara sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada petani tanaman padi di Desa Ponompiaan Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow. Kata Kunci: Lama Kerja (Durasi), Sikap Kerja, Dan Keluhan Muskuloskeletal. ABSTRACTMusculoskeletal complaints are one of the health problems that can generaly be found in informed workers. These complaints can be caused by various factors. One of the factors is the work attitude which is not ergonomic that conducted simultaneously with over exceeded work length. The purpose of this study to determine the correlation between work length (duration) and work attitude with musculoskeletal complaints. This type of research is cross sectional. The population is the entire population of the farmers with 40 farmers as the sample. Data obtained from survey interviews with NBM and REBA. Statistical test using the Rank Spearman correlation test. The results showed the work length (duration) less than 8 hours 31 people (77.5%) over 8 hours 9 people (22.5%). Low category work attitude 1 person (2.5%), moderate cattegory 36 people (90%), and high category 3 people (7.5%). 39 people have experience musculoskeletal complaints (97.5%), while respondents who haven’t experience musculoskeletal complaints have p value = 0,597 (P value ≥0,05) and work attitude with musculoskeletal complaints have p value = 0,000 (P value <0,05). There is no correlation between work length (duration) with musculoskeletal disorders and there is correlation between work attitude with musculoskeletal complaints. Keywords: Work Length, Work Attitude, Musculoskeletal Complaints

    FASILITAS SANITASI DAN PEMERIKSAAN Escherichia coli PADA PERALATAN MAKANAN YANG DIGUNAKAN DI RUMAH MAKAN KOMPLEKS WANEA PLAZA KOTA MANADO

    Get PDF
    Pengamanan makanan dan minuman menjadi salah satu upaya kesehatan yang diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Rumah makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keadaan fasilitas sanitasi dan keberadaan E. coli pada peralatan makan yang digunakan di rumah makan kompleks Wanea Plaza Kota Manado. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif observasional dan pemeriksaan laboratorium. Objek penelitian ini adalah semua rumah makan yang ada di Kompleks Wanea Plaza Kota Manado dengan sampel sebanyak 3 rumah makan. Penelitian ini dilaksanakan di Kompleks Wanea Plaza Kota Manado pada bulan Agustus sampai September tahun 2018. Penelitian ini menggunakan kuesioner checklist dan pemeriksaan di laboratorium BTKLPP Kelas I Manado dengan hasil fasilitas sanitasi semua rumah makan memenuhi syarat fasilitas untuk air bersih dan tempat cuci tangan. Dalam pemeriksaan E.coli ditemukan 2 rumah makan dari 3 rumah makan yang positif E.coli sedangkan 1 rumah makan negatif E.coli. Masih terdapat beberapa komponen dalam fasilitas sanitasi yang belum memenuhi syarat diantaranya toilet dan tempat mencuci peralatan. Dalam peralatan makan yang positif E.coli diharapkan penanganan yang tepat bagi rumah makan Kompleks Wanea Plaza Kota Manado agar dapat segera diatasi.Kata Kunci: Fasilitas Sanitasi, Peralatan Makanan, E.coliABSTRACTFood and beverage security is one of the health efforts carried out in the form of activities with promotive, preventive, curative and rehabilitative approaches carried out in an integrated, comprehensive and sustainable manner, A restaurant is any commercial place of business whose scope of activity provides food and drinks to the public at its place of business. The aim of this study was to determine the state of sanitation facilities and presence of E.coli germs on cutlery used in the restaurant of Wanea Plaza Manado. This type of research is observational descriptive research and laboratory examination. The objects of this study were all restaurants in the Wanea Plaza Complex of Manado City with a sample of 3 restaurants. The research was carried out at the Wanea Plaza Manado, from August to September 2018. This study used questionnaires checklist and laboratory examinations at BTKLPP Class I Manado with the results of sanitation facilities all restaurants fulfilled the facility requirements for clean water and hand washing facilities. In E.coli examination found 2 restaurants from 3 restaurants that were positive for E.coli while 1 restaurant had negative E.coli. There are still several components in sanitation facilities that do not meet the requirements including toilets and washing facilities. In Ecoli-positive food utensils, it is expected that proper handling of the Manado City Plaza Wanea Complex restaurant can be handled immediately.Keywords: Sanitation Facilities, Food Utensils, E.col

    TREND KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA MANADO TAHUN 2009-2018

    Get PDF
    Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Infeksi DBD diakibatkan oleh virus dengue. Faktor iklim seperti curah hujan, suhu dan kelembaban berpengaruh terhadap penyebaran DBD. Penelitian bertujuan untuk mengetahui trend kejadian DBD di Kota Manado tahun 2009-2018. Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini menggunakan data time series. Penelitian dilakukan di Kota Manado pada Mei-September 2019. Subjek penelitian yaitu prevalensi DBD tahun 2009-2018. Data diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Manado. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif menggunakan microsoft excel. Data ditampilkan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 2009 prevalensi DBD sebesar 1045 dan tahun 2018 sebesar 294 kasus dengan rata-rata kasus sebesar 506 kasus. Kejadian DBD tertinggi yaitu pada tahun 2009 sebanyak 1045 kasus, terendah yaitu pada tahun 2011 sebanyak 134 kasus dan rata-rata kejadian per tahun sebesar 506 kasus. Secara umum, terlihat kecenderungan kejadian DBD mengalami penurunan. Kesimpulan penelitian ini yaitu kejadian DBD tahun 2009-2018 di kota Manado mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian DBD di kota Manado sudah berjalan dengan baik. Kata kunci: Prevalensi DBD, Kecenderungan, Kota Manado ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease transmitted by Aedes aegypti mosquitoes.  DHF infection is caused by dengue virus.  Climate factors such as rainfall, temperature and humidity affect the spread of DHF.  The study aims to know the trend of DHF prevalence in Manado in 2009-2018. This research was an descriptive study with a retrospective approach.  The study was conducted in the city of Manado with the time of research in May-September 2019. The research sample is the number of DHF events taken from the Manado City Health Office. Data was analyzed using microsoft excel. Data was displayed in graphical form. The results of this study showed that in 2009 the prevalence of DHF was 1045 and in 2018 it was 294 cases with an average of 506 cases. The highest prevalence of DHF in 2009 as many as 1045 cases, the lowest was in 2011 as many as 134 cases and the average prevalence per year was 506 cases. In general, there was a decrease tendency for the prevalence of DHF. The conclusion was a decrease tendency for the prevalence of DHF 2009-2018. Thus, the controlling program of DHF in Manado city were done well. Keywords: DHF Prevalence, Trend, Manad

    Hubungan Antara Masa Kerja dan Posisi Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Nelayan di Kelurahan Batuputih Bawah Kota Bitung

    Get PDF
    Keluhan muskuloskeletal timbul karena pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan dengan postur tubuh kurang ergonomi yang dilakukan secara berkala saat melakukan sesuatu. Masa kerja seseorang yang cukup lama juga dapat mempengaruhi terjadinya keluhan muskuloskeletal. Prevalensi diagnosis penyakit sendi pekerja informal nelayan berjumlah (7,0%). Beberapa faktor mempengaruhi keluhan muskuloskeletal seperti masa kerja dan posisi kerja. Observasi yang dilakukan kepada beberapa nelayan di Kelurahan Batuputih Bawah Kota Bitung dengan menggunakan kuesioner NBM terdapat keluhan pada bagian tubuh nelayan akibat kegiatan kerja seperti menarik jaring, menguras air, mengangkat ikan hingga menarik perahu ke air dan kembali ke darat. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan rancangan studi potong lintang. Populasi yaitu seluruh nelayan Kelurahan Batuputih Bawah lingkungan I yang berjumlah 63 orang nelayan. Sampel ditentukan menggunakan rumus slovin yaitu 39 orang nelayan yang diambil secara accidental sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner Nordic Body Map (NBM) dan lembar metode Rapid Entire Body Assesment (REBA). Data dianalisis uji statistik Pearson untuk variabel masa kerja dan keluhan muskuloskeletal dan analisis uji ststistik Spearman-Rank untuk variabel posisi kerja dengan keluhan muskuloskeletal. Hasil uji antara masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal diketahui nilai p = 0,000 dengan nilai r = 0,785. Hasil uji antara posisi kerja dengan keluhan muskuloskeletal diketahui nilai p = 0,000dengan nilai r = 0,821. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada nelayan di Kelurahan Batuputih Bawah Kota Bitung yaitu semakin lama masa waktu bekerja responden, maka akan semakin tinggi tingkat keluhan muskuloskeletal. Terdapat hubungan antara posisi kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada nelayan di Kelurahan Batuputih Bawah Kota Bitung yaitu semakin tinggi risiko posisi kerja responden, maka akan semakin tinggi tingkat keluhan muskuloskeletal

    SEBARAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA MANADO TAHUN 2016-2018

    Get PDF
    Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus Dengue. Prevalensi penyakit DBD di Provinsi Sulawesi Utara mengalami peningkatan. Rata-rata peningkatan sebesar 185 kasus per tahun. Kasus DBD tertinggi di Kota Manado ditemukan pada tahun 2016 sebanyak 567 jumlah kasus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis secara spasial penyebaran kejadian DBD di Kota Manado 2016-2018. Penelitian ini merupakan penelitian ekologis dengan pendekatan keruangan (spasial). Subjek penelitian yaitu kasus DDB di Kota Manado tahun 2016-2018. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Manado. Data dianalisis dengan metode Sistem Informasi Geografis menggunakan perangkat lunak ArcGIS. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran kejadian DBD di Kota Manado pada tahun 2016 sebanyak 567 kasus, tertinggi di kecamatan Malalayang dan terendah di kecamatan Bunaken. Tahun 2017 terjadi penurunan prevalensi DBD menjadi 139 kasus, tertinggi di kecamatan Malalayang, dan terendah di kecamatan Bunaken. Pada tahun 2018, mengalami peningkatan prevalensi menjadi 294 kasus DBD dengan prevalensi tertinggi di kecamatan Malalayang. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebaran kasus DBD tahun 2016-2018, prevalensi tertinggi ditemukan pada tahun 2016 di kecamatan Malalayang. Oleh karena itu, dalam upaya menurunkan prevalensi DBD maka perlu dilakukan upaya promosi kesehatan yang ditekankan pada faktor iklim dan perilaku masyarakat kota Manado.   Kata Kunci : Demam Berdarah ABSTRACKDengue Hemorrhagic Fever is an infectious disease caused byDengue virus. The The fact is that in North Sulawesi the prevalence of DHF hasincreased. Since 2016-2018 the average case has increase to 185 casesper year. In Manado City, the highest number of dengue fever cases occurred in 2016 around 567 total cases. The purpose of this study is to spatially analyze the spread of DHF in Manado City from 2016-2018. This research was an ecological study with spatial approach. The research location was conducted in Manado City for the last 3 years in Manado City. The researchers using secondary data that was available from the Health Department of the city of Manado. Data analyzed using the Geography Information System (GIS) with ArcGIS software. The findings of this study showed that the DHF prevalence in 2016 is 577 cases with the higest prevalence in Malalayang and the lowest prevalence in Bunaken. DHF prevalence in 2017 is 139 cases with the higest prevalence in Malalayang and the lowest prevalence in Bunaken. DHF prevalence in 2018 is 294 cases with the higest prevalence in Malalayang.This study identified that the DHF distribution in Manado city for 2016-2018, the highest prevalence on 2016 and in Malalayang. Thus, to minimize a DHF, climate and behaviour factors are considered when promoting health among the communities of Manado city. Keywords: Dengue Feve

    Gambaran Pengetahuan dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja di PT. Pertamina Geothermal Energi Lahendong Tahun 2021

    No full text
    Kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan maupun tindakan pekerja tentang teknologi keselamatan dan kesehatan kerja dilingkungan kerja. Berbagai cara dalam mengurangi angka kecelakaan kerja salah satunya yaitu dalam pengunaan Alat Pelindung Diri (APD). Pengetahuan dan tindakan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan variabel yang signifikan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan tindakan penggunaan Alat Pelindung Diri pada pekerja di PT. Pertamina Geothermal Energi Lahendong. Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja di bagian perawatan (maintenance) yaitu sebanyak 40 pekerja menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian tentang pengetahuan menunjukkan responden (pekerja) di PT. Pertamina Geothermal Energi Lahendong memiliki pengetahuan baik sebanyak 31 responden (83,8%) dan pengetahuan cukup sebanyak 6 responden (16,2%). Sedangkan hasil penelitian tindakan menunjukkan bahwa semua responden berjumlah 37 (100%) orang memiliki tindakan yang sudah baik. Maka dapat disimpulkan pekerja di PT. Pertamina Geothermal Energi Lahendong memiliki pengetahuan dan tindakan yang baik tentang penggunaan APD. Kata Kunci: Pengetahuan, Tindakan, APD ABSTRACTWork mishaps can be brought by an absence of knowledge or actions of workers about word related security and wellbeing in the workplace. There are various ways of  the decreasing the quantity of work mishaps, one of which is the utilization of Personal Protective Equipment (PPE). Knowledge and action on the utilization of Personal Protective Equipment (PPE) are significant variables to forestall work and word related illnesses. The reason of this study is to depict the knowledge and actions of using Personal Protective Equipment for workers at PT. Pertamina Geothermal Energy Lahendong. This study uses a descriptive survey method. The populace in this study were all workers in the maintenance department, specifically 40 workers using a total sampling technique. The aftereffects of exploration on knowledge show that respondents (workers) at PT. Pertamina Geothermal Energi Lahendong has good knowledge of 31 respondents (83.8%) and sufficient knowledge of 6 respondents (16.2%). While the results of action research show that all respondents totaling 37 (100%) people have good actions. So it tends to be presumed that workers at PT. Pertamina Geothermal Energi Lahendong has good knowledge and actions regarding the use of PPE. Keywords: Knowledge, Action, PP
    corecore