5 research outputs found

    Analysis of implementation of high school asset transfer in west java province government

    Get PDF
    Based on the mandate of Law No. 23/2014 on Local Government, management and authority of senior and vocational high schools in the regency and city governments were taken over by the provincial government. The handover began on March 2016 and must be completed in early 2017. In the province of West Java, the value of the assets of the senior and vocational high school that had been handed overreached 5 trillion rupiahs. This study aims to determine the process, the problems were faced and the accounting treatment of the assets transferred. This research uses descriptive qualitative method using empirical data collected through observation, interviews, and documentation. The results showed that the transfer of these assets actually caused many problems which were mainly caused by the large amount and value of the assets and the location of the assets which were spread throughout the provinces of West Java. The main problems in the transfer of these assets are: the limited time, incomplete assets documents; assets documentations are not accordance with accounting system; inadequate quality and quantity of personnel; and greater problems will be faced after the transfer process is complete, because the province will be heavily burdened with the task of managing a large number of assets. Those assets are separated in wide area, and some of them are difficult to reach thus make complicated problem in coordination and supervision

    Pembangkit Listrik Tenaga Surya bagi Pembangunan Berkelanjutan

    No full text
    Energi merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Energi dimanfaatkan untuk menjalankan berbagai peralatan yang membantu aktivitas manusia. Saat ini kebutuhan energi masih sangat bergantung kepada energi yang dihasilkan dari fosil, di mana ini merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui. Selain itu penggunaan energi yang berasal dari fosil memberikan dampak pada terkurasnya sumber daya alam yang tidak bisa dipulihkan dan menimbulkan kerusakan lingkungan. Penggunaan energi fosil dapat meningkatkan gas karbon di udara yang menyebabkan terjadinya pemanasan global akibat dari efek rumah kaca sehingga akan meningkatkan suhu udara di bumi dan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang ekstrem yang dapat mengganggu keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu penggunaan energi bersih yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Bahasan dalam buku ini memiliki alur cukup menarik, mulai dari pengembangan energi surya di Indonesia sebagai bagian dari EBT dengan potensi terbesar (47%) dari total potensi EBT nasional. Selanjutnya buku ini membahas bagaimana upaya percepatan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Disamping itu, buku ini juga melihat pentingnya PLTS Atap sebagai salah satu alternatif pemenuhan energi bersih bagi masyarakat. Kedaulatan energi dan mitigasi bencana menuju pembangunan berkelanjutan juga merupakan salah satu isu penting yang diulas secara baik dalam buku ini. Pada setiap tulisan, diuraikan secara jelas bagaimana energi surya memegang peranan kunci dalam mendukung pengembangan EBT. Dengan demikian pemanfaatan EBT dalam bauran energi nasional menjadi 23 persen di tahun 2025 dan meningkatkannya kembali menjadi 31 persen di tahun 2050 dapat terwujud. Pada kesempatan yang baik ini, saya sampaikan selamat kepada para peneliti yang dengan tekun dan inovatif telah menghasilkan karya tulis ilmiah (KTI) yang bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman khususnya dalam isu EBT. Saya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Prof. Dr. Achmad Suryana yang telah mencurahkan pikiran dan waktunya dalam merancang tema, outline KTI, dan kegiatan editorial lainnya, sehingga buku ini layak untuk diterbitkan. Semoga invensi dan inovasi yang tersaji dalam buku ini bermanfaat bagi terciptanya kemajuan Indonesia dalam mengembangkan energi EBT yang handal

    Pembangkit Listrik Tenaga Surya bagi Pembangunan Berkelanjutan

    No full text
    Energi merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Energi dimanfaatkan untuk menjalankan berbagai peralatan yang membantu aktivitas manusia. Saat ini kebutuhan energi masih sangat bergantung kepada energi yang dihasilkan dari fosil, di mana ini merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui. Selain itu penggunaan energi yang berasal dari fosil memberikan dampak pada terkurasnya sumber daya alam yang tidak bisa dipulihkan dan menimbulkan kerusakan lingkungan. Penggunaan energi fosil dapat meningkatkan gas karbon di udara yang menyebabkan terjadinya pemanasan global akibat dari efek rumah kaca sehingga akan meningkatkan suhu udara di bumi dan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang ekstrem yang dapat mengganggu keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu penggunaan energi bersih yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Bahasan dalam buku ini memiliki alur cukup menarik, mulai dari pengembangan energi surya di Indonesia sebagai bagian dari EBT dengan potensi terbesar (47%) dari total potensi EBT nasional. Selanjutnya buku ini membahas bagaimana upaya percepatan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Disamping itu, buku ini juga melihat pentingnya PLTS Atap sebagai salah satu alternatif pemenuhan energi bersih bagi masyarakat. Kedaulatan energi dan mitigasi bencana menuju pembangunan berkelanjutan juga merupakan salah satu isu penting yang diulas secara baik dalam buku ini. Pada setiap tulisan, diuraikan secara jelas bagaimana energi surya memegang peranan kunci dalam mendukung pengembangan EBT. Dengan demikian pemanfaatan EBT dalam bauran energi nasional menjadi 23 persen di tahun 2025 dan meningkatkannya kembali menjadi 31 persen di tahun 2050 dapat terwujud. Pada kesempatan yang baik ini, saya sampaikan selamat kepada para peneliti yang dengan tekun dan inovatif telah menghasilkan karya tulis ilmiah (KTI) yang bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman khususnya dalam isu EBT. Saya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Prof. Dr. Achmad Suryana yang telah mencurahkan pikiran dan waktunya dalam merancang tema, outline KTI, dan kegiatan editorial lainnya, sehingga buku ini layak untuk diterbitkan. Semoga invensi dan inovasi yang tersaji dalam buku ini bermanfaat bagi terciptanya kemajuan Indonesia dalam mengembangkan energi EBT yang handal

    Telisik Daya Tahan Usaha dan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19

    No full text
    Setelah memasuki kuartal ketiga tahun kedua (2021), pandemi  Covid-19 diperkirakan banyak ahli dan pengamat belum akan segera berlalu, malahan beberapa mengatakan dunia harus bersiap diri dengan keadaan “new normal”, hidup berdampingan dengan virus corona, seperti halnya dengan virus influenza. Pola hidup sehari-hari manusia yang harus menyesuaikan agar tidak terpapar dengan virus penyebab penyakit tersebut dan tetap sehat serta produktif. Pemerintah Indonesia secara sungguh-sungguh berusaha mengatasi pandemi Covid-19 dan dampaknya. Upaya untuk membatasi penyebaran dan menangani warga yang terpapar virus ini dilakukan secara masif, antara lain melalui penyadaran masyarakat  tentang prosedur kesehatan, penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan program vaksinasi. Untuk mengatasi dampak sosial ekonomi dilakukan berbagai upaya, di antarnya adalah penyaluran bantuan modal kepada pelaku bisnis termasuk UMKM, dan penyaluran bantuan sosial tunai dan pangan kepada para pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja, pekerja di sektor informal, dan kelompok rumah tangga berpendapatan rendah.  Upaya pemerintah ini tampak menunjukkan hasil. Di tengah beberapa kali terjadi grafik kenaikan yang tajam jumlah yang terpapar dan kematian akibat Covid-19, perekonomian Indonesia dapat dicegah untuk tidak menurun lebih dalam lagi, malah mulai menunjukkan pemulihan. Data makroekonomi dari BPS memperlihatkan hal tersebut. Ekonomi Indonesia pada triwulan 2 - 2021 dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya (y-o-y) tumbuh 7,07 persen, demikian juga untuk Semester I-2021 dibandingkan dengan Semester I-2020 ekonomi nasional tumbuh 3,10 persen. Tingkat pengangguran  pada bulan Februari 2021 (masa pandemi) sebesar 6,26 persen jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pengangguran Februari 2020 (di awal pandemi) sebesar 4,94 persen, namun bila dibandingkan dengan angka pengangguran Agustus 2020 sebesar 7,07 persen, tingkat pengangguran tersebut sudah lebih baik. Angka kemiskinan juga menunjukkan tren membaik, walau lamban. Persentase penduduk miskin bulan September 2019 sebesar 9,22 persen (sebelum pandemi Covid-19), satu tahun berikutnya meningkat menjadi 10.19 persen (September 2020). Pada bulan Maret 2021 persentase penduduk miskin sudah mulai menurun walaupun sangat kecil, yaitu menjadi 10,14 persen. Momentum membaiknya perekonomian nasional ini oleh semua pihak (pemerintah, swasta, dan masyarakat) perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan. Buku Bunga Rampai  “Telisik Daya Tahan Usaha dan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19” memberikan informasi mengenai dampak pandemi Covid-19 pada tahun 2020, dalam ukuran kinerja makroekonomi, upaya mitigasi dampak oleh pemerintah khususnya untuk UMKM dan penduduk berpendapatan rendah, serta dampaknya pada industri penerbangan dan daya saing daerah. Peluang mengatasi sebagian dampak pandemi terhadap aspek ekonomi juga dibahas dengan ketersediaan teknologi digital khususnya E-commerce. Perlu diakui bahwa semua pembahasan di atas, hanya merupakan sebagian kecil saja dari fenomena pandemi Covid-19 dan dampaknya. Namun demikian, paling tidak setelah para pembaca menyimak buku ini diharapkan mendapat gambaran bahwa pandemi itu nyata, dampaknya terasa dalam berbagai aspek kehidupan khususnya di beberapa bidang ekonomi, dan selalu muncul peluang untuk mengatasinya sehingga sebagai bangsa dapat keluar dari pandemi ini dalam kondisi yang lebih baik.  Mudah-mudahan buku bunga rampai ini dapat turut membangun rasa optimisme sebagai bangsa untuk bertahan bahkan jadi pemenang dalam mengarungi guncangan dahsyat yang diakibatkan oleh makhluk yang sangat-sangat-sangat kecil yang bermana Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 (SARS-Cov-2) yang menyebabkan penyakit Coronavirus (Covid-19)

    Telisik Daya Tahan Usaha dan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19

    No full text
    Setelah memasuki kuartal ketiga tahun kedua (2021), pandemi  Covid-19 diperkirakan banyak ahli dan pengamat belum akan segera berlalu, malahan beberapa mengatakan dunia harus bersiap diri dengan keadaan “new normal”, hidup berdampingan dengan virus corona, seperti halnya dengan virus influenza. Pola hidup sehari-hari manusia yang harus menyesuaikan agar tidak terpapar dengan virus penyebab penyakit tersebut dan tetap sehat serta produktif. Pemerintah Indonesia secara sungguh-sungguh berusaha mengatasi pandemi Covid-19 dan dampaknya. Upaya untuk membatasi penyebaran dan menangani warga yang terpapar virus ini dilakukan secara masif, antara lain melalui penyadaran masyarakat  tentang prosedur kesehatan, penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan program vaksinasi. Untuk mengatasi dampak sosial ekonomi dilakukan berbagai upaya, di antarnya adalah penyaluran bantuan modal kepada pelaku bisnis termasuk UMKM, dan penyaluran bantuan sosial tunai dan pangan kepada para pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja, pekerja di sektor informal, dan kelompok rumah tangga berpendapatan rendah.  Upaya pemerintah ini tampak menunjukkan hasil. Di tengah beberapa kali terjadi grafik kenaikan yang tajam jumlah yang terpapar dan kematian akibat Covid-19, perekonomian Indonesia dapat dicegah untuk tidak menurun lebih dalam lagi, malah mulai menunjukkan pemulihan. Data makroekonomi dari BPS memperlihatkan hal tersebut. Ekonomi Indonesia pada triwulan 2 - 2021 dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya (y-o-y) tumbuh 7,07 persen, demikian juga untuk Semester I-2021 dibandingkan dengan Semester I-2020 ekonomi nasional tumbuh 3,10 persen. Tingkat pengangguran  pada bulan Februari 2021 (masa pandemi) sebesar 6,26 persen jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pengangguran Februari 2020 (di awal pandemi) sebesar 4,94 persen, namun bila dibandingkan dengan angka pengangguran Agustus 2020 sebesar 7,07 persen, tingkat pengangguran tersebut sudah lebih baik. Angka kemiskinan juga menunjukkan tren membaik, walau lamban. Persentase penduduk miskin bulan September 2019 sebesar 9,22 persen (sebelum pandemi Covid-19), satu tahun berikutnya meningkat menjadi 10.19 persen (September 2020). Pada bulan Maret 2021 persentase penduduk miskin sudah mulai menurun walaupun sangat kecil, yaitu menjadi 10,14 persen. Momentum membaiknya perekonomian nasional ini oleh semua pihak (pemerintah, swasta, dan masyarakat) perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan. Buku Bunga Rampai  “Telisik Daya Tahan Usaha dan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19” memberikan informasi mengenai dampak pandemi Covid-19 pada tahun 2020, dalam ukuran kinerja makroekonomi, upaya mitigasi dampak oleh pemerintah khususnya untuk UMKM dan penduduk berpendapatan rendah, serta dampaknya pada industri penerbangan dan daya saing daerah. Peluang mengatasi sebagian dampak pandemi terhadap aspek ekonomi juga dibahas dengan ketersediaan teknologi digital khususnya E-commerce. Perlu diakui bahwa semua pembahasan di atas, hanya merupakan sebagian kecil saja dari fenomena pandemi Covid-19 dan dampaknya. Namun demikian, paling tidak setelah para pembaca menyimak buku ini diharapkan mendapat gambaran bahwa pandemi itu nyata, dampaknya terasa dalam berbagai aspek kehidupan khususnya di beberapa bidang ekonomi, dan selalu muncul peluang untuk mengatasinya sehingga sebagai bangsa dapat keluar dari pandemi ini dalam kondisi yang lebih baik.  Mudah-mudahan buku bunga rampai ini dapat turut membangun rasa optimisme sebagai bangsa untuk bertahan bahkan jadi pemenang dalam mengarungi guncangan dahsyat yang diakibatkan oleh makhluk yang sangat-sangat-sangat kecil yang bermana Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 (SARS-Cov-2) yang menyebabkan penyakit Coronavirus (Covid-19)
    corecore