21 research outputs found

    Review : Aktivitas Farmakologi Rumput Laut Genus Gracilaria (Rhodopyceae)

    Get PDF
    Penyebaran rumput laut di Indonesia berada hampir diseluruh penjuru tanah air, namun produksi dan perdagangan rumput laut Indonesia sampai saat ini didominasi oleh genus Gracilaria dari kelas Rhodopyceae sebagai penghasil agar. Beberapa penelitian telah dilakukan dan menunjukan aktivitas dari Gracilaria. Tujuan review artikel ini adalah memberikan informasi tentang aktivitas farmakologi genus Gracilaria, dengan menggunakan metode studi literatur dari beberapa penelitian mengenai aktivitas dari Gracilaria. Beberapa spesies dari genus ini, berpotensi untuk aktivitas antioksidan, antibakteri, terapi adjuvans pada penyakit peridontal, antidiabetes, antiobesitas, antikolesterol, antiosteoklas, hepatoprotektor, antikanker, homeostatis, antikoagulan, antiulcer, dan imunostimulan

    AKTIVITAS PENGHAMBATAN XANTIN OKSIDASE EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana MILL) SECARA IN VITRO

    Get PDF
    Hiperurisemia merupakan keadaan berlebihnya kadar asam urat dalam darah disebabkan oleh ketidak seimbangan antara produksi dan ekskresi asam urat dalam tubuh. Kondisi ini dapat menimbulkan penyakit gout yang ditandai pengendapan kristal monosodium urat. Salah satu obat yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat adalah allopurinol dengan cara menghambat aktivitas xantine oxidase sebagai enzim pembentuk asam urat. Penggunaan obat tradisional seperti tumbuhan alpukat yang mengandung flavonoid diduga memiliki aktivitas antihiperurisemia karena dilaporkan bahwa senyawa flavonoid dapat menurunkan kadar asam urat darah dengan cara menghambat aktivitas xantin oksidase. Telah dilakukan penelitian terhadap ekstrak etanol daun alpukat dalam menghambat aktivitas xantin oksidase sehingga bisa digunakan sebagai obat penyakit gout. Aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase oleh ekstrak etanol daun alpukat secara invitro ditentukan melalui penurunan produksi asam urat yang diukur dengan alat spektrofotometer pada (λ) 293 nm dengan xantin sebagai substrat. Ekstrak etanol daun alpukat dapat menghambat enzim xantin oksidase pada pada konsentrasi 40; 60; 80; 100 dan 120 ppm dengan persen penghambatan sebesar 27,97; 51,98; 64,07; 71,15 dan 77,54 %. Aktivitas penghambatan xantin oksidase ekstrak daun alpukat ditentukan dengan nilai IC50, dimana hasilnya menunjukkan ekstrak etanol daun alpukat mampu menghambat aktivitas xantin oksidase dengan IC50 65,55 ppm yang lebih lemah bila dibandingkan dengan IC50 allopurinol yaitu sebesar 0,59 ppm. Kata kunci: Hiperurisemia, daun alpukat, penghambatan xantin oksidase

    AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI-FRAKSI DAUN JAMBU MAWAR (Syzygium jambos L.,) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER

    Get PDF
    Jambu mawar (Syzygium jambos L.,) adalah tanaman obat yang digunakan secara tradisional untuk beberapa penyakit, terutama daunnya digunakan untuk mengobati penyakit rematik. Penelitian ini telah dilakukan untuk menguji aktivitas antihiperurisemia dari ekstrak etanol, fraksi air, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksan dari daun jambu mawar pada mencit jantan galur Swiss Webster. Dosis ekstrak yang digunakan adalah 100, 200, dan 400 mg/kgbb, sedangkan dosis fraksi adalah 50, 100, dan 200 mg/kgbb serta allopurinol sebagai obat standar adalah 13 mg/kgbb. Pengujian ini dilakukan pada mencit hiperurisemia yang diinduksi potassium oxonat dengan dosis 300 mg/kgbb secara intraperitoneal dan jus hati ayam secara oral. Pengukuran kadar asam urat darah dilakukan dengan menggunakan Easy Touch® setiap jam selama 4 jam setelah diberikan sediaan uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan fraksi-fraksi dapat menurunkan kadar asam urat darah pada mencit yang berbeda bermakna terhadap kelompok kontrol. Fraksi air dosis rendah sampai tinggi dibandingkan dengan tiga sediaan lainnya menunjukkan aktivitas tertinggi dengan rata-rata persen penurunan sebesar 41,78; 48,53 dan 48,07 %, diikuti oleh fraksi n-heksana (47,12 dan 44,97%), ekstrak etanol (29,83; 37,89 dan 43,28%) dan fraksi etil asetat (30,25; 37,38 dan 29,17%). Hasil ini dapat dinyatakan bahwa daun jambu mawar terutama dalam sediaan fraksi air memiliki potensi untuk digunakan sebagai antihiperurisemia. Kata kunci: Daun jambu mawar, Antihiperurisemia, Potasium oksonat, Jus hati aya

    PENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DAUN JAMBU BOL (Syzygium malaccense (L.) Merr. & Perry), DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walpers), SERTA DAUN JAMBLANG (Syzygium cumini (L.) Skeels) ASAL ARBORETUM GARUT

    Get PDF
    Telah dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol daun jambu bol (Syzygium malaccense (L.) Merr. & Perry), salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walpers), Skeels), serta jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels). Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia menunjukkan kualitas keamanan simplisia sesuai dengan persyaratan standar yang telah ditetapkan oleh BPOM dan MMI. Hasil penapisan fitokimia menunjukan bahwa simplisia daun jambu bol, salam, serta jamblang mengandung flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, kuinon, dan steroid/triterpenoid. Simplisia daun jambu bol, salam, serta jamblang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol dihasilkan ekstrak metanol. Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun jambu bol, salam, serta jamblang dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) diperoleh nilai IC50 jambu bol sebesar 22,597 ppm, salam sebesar 32,549 ppm, dan jamblang sebesar 162,197 ppm. Kata Kunci: Syzygium, daun jambu bol, salam dan jamblang, ekstrak metanol, penapisan fitokimia, aktivitas antioksidan, DPPH, IC

    UJI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK DAUN ZIZIPHUS NUMMULARIA (Burm.F.) Wight&Arn SERTA KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER

    Get PDF
    Ziziphus nummularia (Burm.f.) Wight&Arn. merupakan tanaman yang termasuk familia rhamnaceae atau dikenal daun bidara biasanya dimanfaatkan untuk obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia serta uji parameter spesifik serta non spesifik dari daun bidara melalui metode standarisasi mutu. Hasil parameter non spesifik menunjukkan bahwa daun bidara memiliki kadar air 4%, kadar abu total 5,06%, kadar abu larut air 2,54%, kadar abu tidak larut asam 0,58%. Untuk parameter spesifik memiliki kadar sari larut air 4,4%, kadar sari larut etanol 1,8%, susut pengeringan 14,3%. Hasil penafisan fitokimia simplisia daun bidara juga mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, fenol dan steroid/triperpenoid. Sedangkan dari hasil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ekstrak metanol menunjukan adanya senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, triterpenoid, dan fenol. Kata kunci: Uji parametrik, spesifik, non spesifik, metabolit sekunder, Ziziphus nummulari

    AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK N-HEKSAN, ETIL ASETAT, DAN METANOL DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.)

    Get PDF
    Radikal bebas dapat menyebabkan kondisi yang disebut stres oksidatif, stres oksidatif inilah yang menyebabkan berbagai penyakit degeneratif dan kronis. Senyawa antioksidan diperlukan untuk mencegahnya. Daun Dewandaru (Eugenia uniflora L.) adalah obat tradisional alternatif yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan karena mengandung senyawa flavonoid. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan aktivitas antioksidan dari ekstrak daun dewandaru (Eugenia uniflora L.) menggunakan polaritas pelarut yang berbeda menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Ekstraksi bertingkat dilakukan dengan n-heksana, etil asetat, dan metanol menggunakan metode maserasi. Filtrat diuapkan dan diperoleh ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol. Aktivitas antioksidan ekstrak dibandingkan dengan aktivitas antioksidan standar (vitamin C). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak n-heksana memiliki aktivitas antioksidan yang lemah, dengan nilai IC50 280,356 ppm, ekstrak etil asetat kategori sedang dengan nilai IC50 129,967 ppm, dan aktivitas antioksidan yang sangat kuat pada ekstrak metanol dengan nilai IC50 sebesar 22,329 ppm. Kata Kunci : daun dewandaru, Eugenia uniflora L, antioksidan, DPP

    TANAMAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) SEBAGAI OBAT TRADISIONAL

    Get PDF
    Temulawak atau Curcuma xanthorrhiza Roxb merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat-obatan yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberacea) yang banyak ditemukan di hutan-hutan pada daerah tropis. Temulawak memiliki banyak kandungan metabolit sekunder yang bermanfaat bagi kesehatan. Tujuan dari penulisan review jurnal ini ialah untuk mengumpulkan data-data yang terkait dengan pemanfaatan tanaman temulawak sebagai obat tradisional dengan menggunakan metode studi literatur. Salah satu kandungan terbanyak yang dimiliki tumbuhan temulawak ialah pati. Pati merupakan kandungan metabolit terbesar pada temulawak. Pati temulawak mengandung kurkuminoid yang membantu proses metabolisme dan fisiologis organ badan. Selain itu temulawak mengandung minyak atsiri seperti limonina yang mengharumkan, sedangkan kandungan flavonoid pada temulawak berkhasiat menyembuhkan radang. Secara tradisional temulawak sudah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk berbagai macam penyakit.Pada suku-suku tertentu temulawak ini digunakan untuk penyakit yang berbeda-beda. Penggunaan temulawak dalam pengobatan tradisional di antaranya adalah untuk digunakan dalam pengobatan gangguan pencernaan, sakit kuning, keputihan, meningkatkan daya tahan tubuh serta menjaga kesehatan Kata kunci: Temulawak, Curcuma xanthorrhiza Roxb, etnofarmasi

    PENDAMPINGAN PEMASARAN DIGITAL DAN REBRANDING BAGI UMKM

    Get PDF
    Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi juga ikut berkembang pesat. Salah satu kemajuan teknologi informasi adalah dengan adanya internet. Adanya internet memudahkan mengakses sumber informasi yang ada di seluruh dunia. Pengabdian masyarakat (community empowerment) menjadi isu utama dalam program dan orientasi pembangunan nasional pada saat ini. Kegiatan peningkatan sarana jalan diupayakan melibatkan masyarakat secara aktif melalui Pengabdian masyarakat. Dalam kegiatan bimbingan UMKM Ayam Goreng Bu Sumarni, tujuan utamanya adalah untuk membangkitkan dan memberdayakan kembali UMKM lokal yang terkena dampak pandemi. Bimbingan yang dilakukan terdiri dari rebranding logo, kemasan, dan spanduk, kemudian juga memberikan materi mengenai pentingnya Brand Awareness pada sosial media, dan pemberian materi mengenai Instagram   &nbsp
    corecore