4 research outputs found
ANALISIS DAMPAK KEBERADAAN MINIMARKET ALFAMART DAN INDOMARET TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA WARUNG KELONTONG DI KECAMATAN CILEDUG KABUPATEN CIREBON
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan omset penjualan, jumlah pembeli dan jam kerja warung kelontong sebelum dan sesudah adanya minimarket disekitarnya serta menganalisis seberapa besar pengaruh jumlah pembeli, jam kerja dan jarak ke minimarket terhadap omset penjualan warung kelontong di Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif primer melalui penyebaran kuesioner kepada 92 responden di Kecamatan Ciledug. Metode analisis data yang digunakan adalah uji beda berpasangan (Paired Sample T-test) dengan variabel terikat Omset Penjualan, sedangkan variabel bebas adalah Jumlah Pembeli dan Jumlah Jam Kerja. Serta metode regresi linier berganda dengan variabel bebas yang digunakan Jumlah Pembeli, Jam Kerja, Jarak Ke Minimarket, sedangkan variabel terikat adalah Omset Penjualan.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji beda berpasangan (Paired Sample T-test) dengan tingkat signifikasi <0,05 adalah adanya perbedaan penurunan omset penjualan, penurunan jumlah pembeli dan kenaikkan jam kerja warung kelontong yang signifikan setelah adanya minimarket. Pada uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara jumlah pembeli dan jarak ke minimarket terhadap omset penjualan warung kelontong akan tetapi untuk jam kerja tidak begitu berpengaruh dalam omset penjualan warung kelontong
Kata Kunci : Dampak Minimarket Alfamart dan Indomaret, Omset Penjualan, Jumlah Pembeli, Jam Kerja, Jarak Ke Minimarke
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH DARI SEKTOR PARIWISATA DI KOTA BANDUNG
ABSTRAK
Pelaksanaan otonomi daerah yang sudah berlangsung sejak januari 2001 merupakan proses memperkuat perekonomian domestic dan mendorong pemulihan ekonomi. Setiap pemerintah daerah berupaya keras meningkatkan perekonomian daerahnya sendiri termasuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ). Salah satu upaya meningkatkan pendapatan daerah yaitu dengan mengoptimalkan potensi sektor pariwisata. Keberhasilan pengembangan sektor kepariwisataan, akan meningkatkan perannya dalam penerimaan daerah dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti : jumlah objek wisata, jumlah wisatawan, pendapatan hotel dan restoran serta jumlah rumah makan dan restoran.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linear berganda melalui pendekatan model time series ( runtun waktu ), dan menggunakan program eviews 9, dengan penerimaan sektor pariwisata sebagai variabel dependen dan empat variabel independen yaitu variabel jumlah objek wisata, jumlah wisatawan, pendapatan hotel dan restoran serta jumlah rumah makan dan restoran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, secara parsial jumlah objek wisata, jumlah wisatawan, dan pendapatan hotel dan restoran berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata. Sedangkan untuk variabel jumlah rumah makan dan restoran tidak berpengaruh signifikan. Secara bersama-sama keempat variabel yaitu : variabel jumlah objek wisata, jumlah wisatawan, pendapatan hotel dan restoran serta jumlah rumah makan dan restoran, berpengaruh terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata
ANALISIS KEPUTUSAN MASYARAKAT TERHADAP PEMBELIAN RUMAH SUBSIDI DI PERUMAHAN AMBAR TANJUNG SARI KABUPATEN SUMEDANG
ABSTRAK
Rumah merupakan salah satu kebutuhan manusia yang mendasar selain sebagai tempat tinggal rumah juga merupakan tempat berlindung dan sebagai tempat berkumpul serta berlangsungnya kegiatan keluarga, sekaligus sebagai barang investasi. Ketersediaan lahan kota yang terbatas dan prilaku profit oriented para perusahaan perumahan membawa dampak semakin sulitnya memperoleh rumah yang selanjutnya membuat harga terus meningkat sehingga masyarakat berpenghasilan rendah sulit mendapatkan rumah. Oleh karna itu, pemerintah harus hadir untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup rakyat dalam bidang papan (rumah tinggal) khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satu yang ditawarkan oleh pemerintah adalah dengan menyediakan rumah subsidi dengan harga dan cicilan yang terjangkau. Rumah yang dibangun ini merupakan katgori rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahaan (FLPP) atau sering disebut dengan rumah subsidi. Dengan adanya program tersebut diharapkan masalah baklog perumahan dapat segera teratasi. Rumah subsidi merupakan rumah yang paling diminati khususnya bagi masyarakat menengah sehingga pembangunan rumah subsidi sudah semakin tinggi diminati dari berbagai macam tawaran tentunya calon pembeli memiliki kriteria dan pertimbangan sendiri dalam memilih perumahan yang diinginkan. Dilihat dari pertimbangan pendapatan, lokasi, kemudahan mendapat pinjaman, fasilitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan, lokasi, kemudahan mendapat pinjaman, harga dan fasilitas keputsan masyarakat terhadap pembelian rumah subsidi di Perumahan Ambar Tanjung Sari Kabupaten Sumedang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pembuktian dari sebuah hipotesis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan kuisoner. Sample yang digunakan sebanyak 84. Dalam menganalisis digunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan dengan uji terhadap koefisien regresi secara parsial ( uji t ) dengan α = 5 % menunjukkan keempat variabel ( pendapatan, lokasi, kemudahan mendapat pinjaman, harga,) berpengaruh positif dan signifikan sedangkan variabel fasilitas tidak signifikan terhadap keputusan masyarakat dalam pembelian rumah bersubsidi di Perumahan Ambar Tanjung Sari. Hasil Uji F dengan α = 5 % menunjukkan secara bersama-sama variabel pendapaan, harga, kemudahan mendapat pinjaman, dan fasilitas berpengaruh terhadap terhadap keputusan pembelian rumah subsidi.
Kata Kunci : Permintaan rumah subsidi, pendapatan, lokasi, kemudahan mendapat pinjaman, fasilita
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN INDRAMAYU JAWA BARAT TAHUN 2002 – 2015
ABSTRAK
Permasalahan
dalam penelitian ini adalah tingkat kemiskinan yang tinggi di
Kabupaten Indramayu Jawa Barat
yang merupakan kabupaten dengan tingkat
kemiskinan yang paling tinggi di antara kabupaten
-
kabupaten yang lainnya. untuk
mengetahui
pengaruh pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, tingkat
pengangguran, tingkat pendidikan,
dan
angka harapan hidup
terhadap
tin
gkat
kemiskinan di
Kabupaten Indramayu
Jawa Barat
pada tahun 2002
-
2015
.
Objek
penelitian ini adalah tingkat kemiskinan di Kabupaten Indramayu jawa barat.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif data sekunder.
Jenis data yang
digunakan dalam adalah me
nggunakan analisis deret waktu
(time
-
series
data)
untuk kurun waktu tahun 2002
-
2015 di Kabupaten Indramyu
Jawa Barat
.
Hasil
penelitian menunjukan bahwa :
Pertumbuhan Ekonomi
terdapat
pengaruh yang negatif positif dan signifikan antara pertumbuhan ekon
omi
terhadap tingkat kemiskinan
pada taraf alpha 5 % dengan nilai probabilitas
sebesar 0,0038 dan nilai koefisien sebesar
-
0,394025
,
variabel pertumbuhan
ekonomi diperoleh nilai
t
-
hitung sbesar 4,025638 > 1,860 (t
-
tabel) dengan nilai
probabilitas sebesar
0,0038 < 0,05
. Jumlah penduduk
mempuyai pengaruh
positif
dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan karena dari hasil output regrsi
diperoleh nilai koefisien sebesar 3,59.10
-
7
serta nilai probabilitas lebih kecil dari
α = 0,05 yaitu 0,0024
,
nilai t
-
hitu
ng sebesar 4,368669 > 1,860 (t
-
tabel) dengan
nilai probabilitas sebesar 0.0024
< 0,05
.
Tingkat
pengangguran
mempunyai
berpengaruh positif dan signifikan
nilai koefisien regresi sebesar 5,77.10
-
7
dan
nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebes
ar 0,026
,
nilai t
-
hitung
sbesar 2,724423 > 1,860 (t
-
tabel) dengan nilai probabilitas sebesar
0,0261 < 0,05
.
Tingkat pendidikan
menunjukan tanda negatif dan tidak signifikan
dengan
probabilitas sebesar 0,1022 dengan nilai koefisien sebesar
-
9,93.10
-
6
,
nilai
t
-
hitung
sbesar 1,845285 < 1,860 (t
-
tabel) dengan nilai pro
babilitas sebesar 0,1022 > 0,05
.
Angka
harapan hidup memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan
dengan
koefisien regresi sebesar
-
0,001191 dan nilai probabilitas yang lebih besar dar
i
alpha 0,05 yaitu sebesar 0,6241
,
nilai
t
-
hitung sbesar 0,509560 < 1,860 (t
-
tabel)
dengan nilai pro
babilitas sebesar 0,6241 > 0,05