8 research outputs found

    Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran Fisika Berbasis Inquiry Terbimbing

    Full text link
    The purpose of this study was 1) improve learning outcomes physics student on the subject of motion and force through the implementation of portfolio assessment in physics-based inquari guided learning, and 2) to describe the students' response to learning model that is implemented. This research is a class action involving 35 students in the 2012/2013 academic knowledge. Actions carried out in two cycles of learning. Data collected by the observation, tests, questionnaires and interview guides, and analyzed descriptively. The results showed 1) Application of portfolio assessment in physics-based inquari guided learning can improve student learning outcomes. An increase in the acquisition of student learning outcomes by 8.3% on cognitive competence of students (from an average score of 74.3 with good qualifications in the first cycle to 80.5 with good qualifications in the second cycle), occurs peningkata acquisition results affective competencies students 17.4% (of the average scores of 69.0 with a pretty good qualification in the first cycle was increased to 81.0 with good qualifications in the second cycle), and an increase in students' competence psikokmotor by 15.4% (from the mean - an average of 68.4 with a pretty good qualification in the first cycle was increased to 78.9 with good qualifications in the second cycle). 2) Student responses to the application portfolio assessment in learning physics guided bebasis inquari is very positive.Tujuan penelitian ini adalah 1) meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan gerak dan gaya melalui implementasi penilaian portofolio dalam pembelajaran fisika berbasis inquari terbimbing, dan 2) mendeskripsikan respon siswa terhadap model pembelajaran yang diimplentasikan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan 35 orang siswa pada tahuan ajaran 2012/2013. Tindakan dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Data dikumpulkan dengan pedoman observasi, tes, kuesioner dan pedoman wawancara, dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan 1) Penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran fisika berbasis inquari terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terjadi peningkatan perolehan hasil belajar siswa sebesar 8,3% pada kompetensi kognitif siswa (dari skor rata-rata sebesar 74,3 dengan kualifikasi baik pada siklus I menjadi 80,5 dengan kualifikasi baik pada siklus II), terjadi peningkata perolehan hasil kompetensi afektif siswa sebesar 17,4% (dari skor rata- rata sebesar 69,0 dengan kualifikasi cukup baik pada siklus I menjadi sebesar 81,0 dengan kualifikasi baik pada siklus II), dan terjadi peningkatan kompetensi psikokmotor siswa sebesar 15,4% (dari skor rata- rata sebesar 68,4 dengan kualifikasi cukup baik pada siklus I menjadi sebesar 78,9 dengan kualifikasi baik pada siklus II). 2) Respon siswa terhadap penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran fisika bebasis inquari terbimbing adalah sangat positif

    Evaluasi Perubahan Perilaku Erosi Daerah Aliran Sungai Rammang-rammang dengan Pemodelan Spasial

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian tentang Evaluasi Perubahan Perilaku Erosi Daerah Aliran Sungai Rammang-Rammang dengan Pemodelan Spasial. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi Perubahan perilaku erosi daerah aliran sungai Rammang-Rammang dari tahun 2003 sampai tahun 2012 dengan pemodelan spasial. Metode yang digunakan adalah USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis. Proses dimulai dengan pengumpulan data sekunder berupa data curah hujan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Maros. Data peta, yakni peta jenis tanah, peta kemiringan lereng dan peta penggunaan lahan yang diperoleh melalui software ArcGIS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari seluruh area Daerah Aliran Sungai Rammang-Rammang, nilai laju erosi sangat berat terjadi pada area dengan luas wilayah 106,4663 Ha, dengan satuan lahan Rawa Lahan Terbuka (R-L/T) dengan nilai laju erosi 112,4021 ton/ha/tahun atau sebesar 280,89296 ton/tahun dan berada pada tingkat kelerengan >40% (sangat curam). Sedangkan laju erosi ringan terjadi pada area terbesar dengan luas wilayah 1.920,198 Ha. Dan nilai laju erosi ringan terjadi pada satuan lahan Hutan (H) dengan nilai laju erosi 0,003295 ton/ha/tahun atau sebesar 0,10450 ton/tahun

    Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Motivasi Belajar Fisika dan Keterampian Proses Sains Peserta Didik Sman 4 Makassar

    Full text link
    Penelitian ini adalah true eksperimen, yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar fisika dan keterampilan proses sains antara peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran konvensional SMAN 4 Makassar. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis proyek, sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan proses sains dan motivasi belajar fisika pada materi usaha dan energi. Data hasil ini dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Dari hasil analisis deksriptif diperoleh rata-rata skor peserta didik setelah diajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek untuk keterampilan proses sains adalah 11.43 sedangkan untuk motivasi belajar fisika adalah 69.10 yang keduanya berada pada kategori sedang. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar fisika dan keterampilan proses sains antara peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan peserta didik yang diajar dengan menggunakan model konvensional pada taraf nyata α=0.05

    Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Fisika Siswa Kelas XI Ipa3 SMA Negeri 1 Bungoro melalui Model Pembelajaran Generatif

    Full text link
    Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis fisika siswa melalui model pembelajaran generatif pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010. Subjek penelitian terdiri atas 39 orang siswa. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus yang terdiri atas empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Baik siklus I maupun siklus II dilaksanakan selama 4 kali pertemuan. Pengumpulan data hasil kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan tes akhir kemampuan berpikir kritis pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Data yang terkumpul, dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis kuantitatif data hasil kemampuan berpikir kritis fisika menunjukkan bahwa jumlah siswa yang berada pada kategori “baik sekali” pada siklus I adalah 19 orang atau 48,72% dengan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis 72,82 dan siklus II adalah 32 orang atau 82,05% dengan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis 88,07. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa kelas XI IPA3 SMA Negeri 1 Bungoro yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika melalui Model pembelajaran generatif dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa

    Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Fenomena terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Rantepao Kabupaten Toraja Utara

    Full text link
    Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Fenomena terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Rantepao Kabupaten Toraja Utara. Penelitian ini merupakan penelitian sesungguhnya (True Experimental Design), dengan desain Posstest Only Control Group Design yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Rantepao yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis fenomena dan yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional, serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis fenomena dan model pembelajaran konvensional. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas Xc sebagai kelas eksperimen dan Xd sebagai kelas kontrol. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa skor keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik yang diajar model pembelajaran berbasis fenomena berada pada kategori tinggi sedangkan yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional berada pada kategori sedang. Analisis inferensial menunjukkan bahwa skor keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik berasal dari populasi yang berdistribusi normal, bersifat homogen dan hasil perhitungan uji-t hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis fenomena dengan peserta didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

    Analisis Sebaran dan Kerapatan Mangrove Menggunakan Citra Landsat 8 di Kabupaten Maros

    Full text link
    This research is applied research that aims to determine the distribution of mangrove distribution and knowing the density of the mangrove. The data used in this study is the digital image data that has been corrected Landsat 8 radiometric and geometric. Phase identification of mangrove done using RGB composite band 564, then analyzes the density of mangrove using NDVI formula. Based on the results obtained extensive mangrove distribution of 457.75 ha spread across four existing sub-district Maros coastal region with the percentage of the distribution as follows: District Marusu amounted to 43.13%, Maros District of 17.37%, the District Lau at 19,27% and District Bontoa amounted to 20.23%. Results of the analysis showed that the mangrove mangrove density in Maros regency is dominated by medium density amounted to 68.02%, while for the heavy density of only 24.72% and density rarely amounted to 7.26%.Key words: mangrove, NDVI formula, Landsat-8Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang bertujuan untuk mengetahui distribusi sebaran mangrove serta mengetahui kerapatan mangrove tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data citra digital Landsat 8 yang telah terkoreksi radiometrik dan geometrik. Tahap identifikasi mangrove dilakukan dengan menggunakan komposit band RGB 564, kemudian analisis kerapatan mangrove dengan menggunakan formula NDVI. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh luas sebaran mangrove sebesar 457,75 ha yang tersebar di empat Kecamatan yang ada diwilayah pesisir Kabupaten Maros dengan persentase sebaran sebagai berikut : Kecamatan Marusu sebesar 43,13%, Kecamatan Maros Baru sebesar 17,37%, Kecamatan Lau sebesar 19,27% dan Kecamatan Bontoa sebesar 20,23 %. Hasil analisis kerapatan mangrove menunjukkan bahwa mangrove di Kabupaten Maros didominasi oleh kerapatan sedang sebesar 68,02%, sedangkan untuk kerapatan lebat hanya 24,72 % dan kerapatan jarang sebesar 7,26 %

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Diskusi Kelompok Terbimbing oleh Tutor Sebaya dalam Mata Pelajaran Fisika Kelas X SMA Negeri 2 Watansoppeng

    Full text link
    Engetahui peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar fisika siswa melalui Diskusi terbimbing oleh tutor sebaya pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 yang terdiri dari 32 orang siswa. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dan Siklus II selama 3 kali pertemuan. Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar pada akhir Siklus I dan Siklus II, sedangkan data motivasi diperoleh dari angket motivasi dan lembar observasi di setiap akhir Siklus. Data yang terkumpul, dianalisis secara kuantitatif dan kulitatif. Hasil analisis kuantitatif dan kualitatif data hasil belajar menunjukkan bahwa siswa yang tuntas belajarnya pada Siklus I adalah 21 orang atau 65,62% dan siklus II adalah 26 orang atau 81,25%. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar siswa kelas X7 SMA Negeri 2 Watansoppeng. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa pembelajaran fisika melalui diskusi kelompok terbimbing oleh tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa
    corecore