1 research outputs found

    Implementasi Metode Lean Six Sigma sebagai Upaya Meminimasi Pemborosan (Waste) pada Proses Produksi Emping Jagung (Studi Kasus: UD Jaya Barokah Sentosa, Malang)

    No full text
    UD Jaya Barokah Sentosa merupakan salah satu industri yang mengolah jagung menjadi produk emping jagung siap goreng dengan kapasitas produksi sebanyak 850 kg pada musim panas sedangkan musim hujan turun menjadi 450-550 kg. Proses produksi emping jagung pada UD Jaya Barokah Sentosa masih ditemukan beberapa kendala yang mempengaruhi turunnya produktivitas yaitu pemborosan (waste) sehingga diperlukan minimasi pemborosan. Salah satu jenis pemborosan yang ditemukan yaitu adanya produk defect sebesar 6,59% dari rata-rata produksi harian. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi aktivitas yang menyebabkan pemborosan, menentukan capaian level six sigma, dan memberikan usulan perbaikan yang dapat mengurangi pemborosan pada proses produksi emping jagung di UD Jaya Barokah Sentosa menggunakan pendekatan Lean Six Sigma. Lean six sigma merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus dalam menghilangkan pemborosan untuk meningkatkan nilai tambah produk sehingga tercipta peningkatan customer value. Penelitian dilakukan menggunakan beberapa tahapan yaitu tahap define dilakukan penentuan waktu baku, current state mapping, dan identifikasi waste. Tahap measure dilakukan pengukuran data defect, pembuatan peta kendali, dan perhitungan level sigma. Tahap analyze dilakukan analisis dengan Value Stream Analysis Tools (VALSAT) dan diagram fishbone. Tahap improve dilakukan penyusunan future state mapping dan rekomendasi perbaikan. Berdasarkan penelitian diperoleh 8 jenis waste yang teridentifikasi di UD Jaya Barokah Sentosa antara lain defect, waiting, environmental pollution, inappropriate design, excessive power and energy, inappropriate processing, unnecessary inventory, dan unnecessary overhead. Hasil perhitungan level sigma menunjukkan nilai 3,01 yang menandakan pengendalian kualitas masih berada dibawah rata-rata industri Indonesia. Identifikasi menggunakan Quality Filter Mapping (QFM) didapatkan jenis defect emping jagung berupa emping jagung hancur atau berukuran kecil. Setelah dilakukan perbaikan, diperoleh minimasi waktu baku proses produksi dari 4.955,88 menit menjadi 4.885,35 menit. Hasil rekomendasi yang diberikan antara lain menetapkan standar mutu jagung pipil sesuai dengan SNI 01-4483-1998, proses pembalikan menggunakan serokan berbahan plastik, perawatan (pengecekan dan pembersihan) pada mesin pemipih, penambahan tenaga kerja, pembersihan mesin dan peralatan secara rutin, pelatihan penggunaan APD dan K3, mengganti desain karung plastik (karung roll) menjadi karung putih polos, dan mematikan mesin washer serta kipas pendinginan saat sudah selesai beroperasi. Rekomendasi perbaikan yang diberikan dapat dimanfaatkan untuk UD Jaya Barokah Sentosa dan pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan analisis biaya untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan akibat ketidaksesuaian kualitas
    corecore