7 research outputs found

    Keanekaragaman Arthropoda Pada Pertanaman Kakao (Theobroma Cacao L.) Di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman Arthropoda pada pertanaman Kakao pada bagian tajuk (Sweep net) dan permukaan tanah (pitfall trap). Penelitian dilaksanakan pada pertanaman kakao. di Desa Sejahtera, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi dan kegiatan identifikasi Arthropoda dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Penelitian menggunakan metode purposive sampling atau ditentukan secara sengaja, dilakukan pada lahan seluas 1 Ha yang dibagi dalam 5 hamparan pertanaman yang dijadikan pengamatan, dengan total 25 perangkap, dilakukan setiap 7 hari sekali, pengamatan selama 3 kali. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan jaring serangga dan perangkap jebakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 ordo yang terdiri dari 21 famili dan 307 populasi untuk arthropoda tajuk (Sweep net) sedangkan arthropoda permukan tanah terdapat 5 ordo yang terdiri dari 6 famili dan 871 populasi.Analisis indeks keragaman menunjukkan bahwa pengamatan arthropoda tajuk berpengaruh terhadap keanekaragaman (H'), kemelimpahan (N1), kemelimpahan populasi sangat melimpah (N2), sedangkan pada pengamatan arthropoda tanah tidak berpengaruh, disebabkan oleh faktor habitat dan rantai makanan, sehingga jumlah ordo, populasi lebih sedikit

    Efektifitas Tanaman Serai (Andropogan Nardus L.) sebagai Tanaman Penolak Liriomyza Sp.(diptera : Agromizidae) pada Pertanaman Bawang Merah Lembah Pal

    Full text link
    The research objective was to determine the effectiveness of the lemongrass plant (Andropogannardus L.) as a repellent pest plant against Liriomyza sp. At shallot cropping in Palu Valley. This study used a randomized block design within which treatments included planting lemongrass plant (PLP) at four weeks (PLP 4), two weeks before (PLP 2) and at the same time (PLP 0) of the shallot crop was planted, as well as control (with no lemongrass planting). Variables observed were the populations of adult Liriomyza sp. and the attack rate of Liriomyza sp. as well as the crop production. The results showed that five and six weeks after the shallots were planted, the population of adult and the attack rate of Liriomyza sp. were lower in the PLP 4 than in the PLP 2, PLP 0 and control treatments. The treatment plant as a crop repellent lemongrass does not affect the production of onion valley hammer.Attack rate, repellent plants, Liriomyza sp. imag

    Efikasi Cendawan Aspergillus SP. Terhadap Hama Penghisap Buah Kakao Helopeltis SP. (Hemiptera : Miridae) Pada Tanaman Kakao

    Full text link
    The aims of this research is to determine the potential of the Aspergillus sp. Palolo local isolates on the insects of Helopeltis spp.. The results of laboratory tests were used for in the field experiment, in order to know the influence of the concentration and the intensity of insect Helopeltis spp. The results of this study are expected to be used as an alternative for researchers to use entomopathogenic fungi Aspergillus sp. This research was conducted in two places, namely to research conducted phase one preliminary test performed in the laboratory of pests and plant diseases and for stage two test field, which is housed in cocoa production centers in Palolo Sigi. This study commenced from the month of May 2015 to July 2015. On the stage by looking at the concentration of the fungus Aspergillus sp. Effective in the mortality pest Helopeltis spp. In stage two were done in the field (cocoa plantations) is a continuation of research on the preliminary test effective concentration that causes mortality in test insects. The results showed that the use of a preliminary test at a concentration of 10-3, 10-5, 10-7 and 10-9 were used in the efektivity Helopeltis spp pest mortality rate is 10-5 cfu. The number of pest population concentration Helopeltis spp.. after the Aspergillus sp applied from week to week was decreased

    Parasitoid Pengorok Daun Liriomyza SP. (Diptera:agromyzidae) pada Beberapa Jenis Tanaman Sayuran di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi

    Full text link
    Lalat pengorok daun (Liriomyza sp.) merupakan hama utama pada pertanaman sayuran. Kerusakan yang ditimbulkannya mencapai 60% sampai 100%. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis parasitoid pada beberapa jenis tanaman sayuran. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Desa Sidera, dengan ketinggian tempat 176 meter dari permukaan laut dengan titik koordinat 10.00'21” LS dan 1190.56'.49” LU dan di Laboratorium Hama dan Penyakit, Fakultas Pertanian. Metode yang digunakan yaitu metode penanaman pada tanaman sayuran (kacang panjang, sawi, dan tomat) dan survei pada pertanaman ketimun milik petani yang berada disekitar lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada empat spesies parasitoid yang berasosiasi dengan Liriomyza sp. yang terdiri dari tiga famili yaitu Hemiptarsenus varicornis dan Chrysocharis pentheus (Eulopidae), Gronotoma micromorpha (Figitidae), dan Opius sp. (Braconidae). Tingkat parasitisasi parasitoid Liriomyza sp. berbeda-beda menurut jenis tanaman inang, yang terletak pada kisaran 12% sampai 38,4%

    Pengorok Daun Dan Potensi Parasitoidnya Pada Berbagai Jenis Tanaman Sayuran Di Lembah Palu, Sulawesi Tengah

    Full text link
    Leafminers and potency of their parasitoids at vegetable crops in Palu Valley, Central Sulawesi. Leafminer is an exotic pest and becomes a new important pest species of onion and other vegetable crops in Central Sulawesi. The study aimed to survey the leafminer species and its infestation level at several vegetable crops as well as the potency of their parasitoids as biocontrol agents. Therefore, several crops (onions, tomato, cabbage, string bean, lemon basil, amaranth) were observed toidentify the leafminer species and their associated parasitoids. Several leaves of all crops infested by leafminers were collected for rearing the leafminers and their parasitoids in laboratory. The study recorded three species of leafminers:Liriomyza chinensis, L. sativae, and L. huidobrensis and five species of parasitoids: Hemiptarsenus varicornis, Chrysocharis pentheus, Sympiesis sp., Gronotoma micromorpha, and Opius sp. While Liriomyza chinensis was only recorded from onion crops (monophagus), other species were poliphagus. An average infestation level among leafminer species varied, i.e. 21% -51% while parasitism ranged were 13%-40 %. The most abundant parasitoid recorded from all observed crops was H. varicornis.The results suggest that parasitoids, mainly H. varicornis have a high potential to control leafminers in the vegetable crops in Palu Valley

    Ppdm Desa Sarumana sebagai Pusat Pengembangan Kakao Rakyat di Sulawesi Tengah

    Full text link
    Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan sektor perkebunan yang turut memberi andil dalam meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di pedesaan. Banyak faktor yang menyebabkan produktivitas kakao saat ini mengalami penurunan antara lain: (1). tanaman kakao rakyat sudah berumur lebih dari 15 tahun; (2) serangan hama penggerek buah kakao (PBK) Conopomorpha cramerella (3). serangan penyakit pembuluh kayu atau vascular streak dieback(VSD) (4). serangan penyakit busuk buah Phythopthora palmivora dan (5) kurang perawatan oleh petani.Hasil rembug dengan anggota kelompok tani mitra bersama dengan kepala desa disepakati untuk menyelesaikan permasalahan yang dianggap prioritas untuk segera diatasi dalam pelaksanaan program pengembangan desa mitra (PPDM). Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) bertujuan untuk mengembangkan Desa Sarumana sebagai pusat kakao rakyat di Sulawesi Tengah melalui peningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota masyarakat dalam perakitan teknologi budidaya berdaya hasil tinggi, teknologi pengendalian hama dan penyakit, teknologi pengembangan pupuk organik untuk kesinambungan produksi kakao, dan teknologi penanganan hasil kakao agar dapat bernilai jual tinggi. Metode yang diterapkan dalam  pencapai tujuan tersebut adalah: pelatihan, demonstrasi teknologi, demplot, pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara partisipatif dan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kakao berdaya hasil tinggi. Pada pelaksanaan pelatihan diberikan materi tentang teknik grafting, pengendalian hama PBK menggunakan predator Dolichoderus thoracicus,pengendalian penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) dengan mikroba antagonis, pengendalian penyakit busuk buah kakao dengan biofungisida, dan pembutan pupuk organik berbahan baku limbah kulit buah kakao. Hasil yang diperoleh bertambahnya wawasan dan pengetahuan masyarakat sasaran melalui programpenyuluhan, pelatihan dan pendampingan serta pemberdayaan, serta terjadi Perubahan sikap maupun pola pikir dari masyarakat khususnya kelompok tani mitra tentang pentingnya pengembangan kakao. Terbentuknya 2 demplot yakni demplot teknologi pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dengan sarang buatan Dolichoderus thoracicus dan infus akar Trichoderma cair , dan demplot budidaya tanaman kakao dengan teknologi side grafting pada tanaman kakao, terbentuknya 2 unit bak pengomposan pada kelompok tani mitra, bertambahnya skill masyarakat  dalam mengelola sumber daya alam maupun limbah pertanian melalui program pelatihan pembuatan pupuk kompos berbahan baku limbah kulit buah kakao,dan pupuk organik cair (MOL) dari limbah rumah tangga. &nbsp

    Desa Surumana sebagai Pusat Pengembangan Kakao Rakyat di Sulawesi Tengah

    Full text link
    Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) bertujuan untuk mengembangkan desa Sarumana sebagai desa sentra kakao rakyat di Kecamatan Palolo Kabupten Sigi. Kegiatan PPDM program tahun kedua adalah peningkatan saprodi berupa pupuk organik dan biopestisida, peningkatan produktivitas hasil kakao, peningkatan mutu biji kakao, jejaring pemasaran produk saprodi dan biji kakao serta penataan infastruktur pemasaran (website akser pasar). Dalam pelaksanaan program PPDM tahun kedua mengalami hambatan yakni adanya badai Covid-19 membawa kesusahan dan membatasi ruang gerak. Metode yang diterapkan dalam  pencapai tujuan adalah: pelatihan, demonstrasi teknologi, demplot, pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara partisipatif dan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kakao berdaya hasil tinggi. Hasil capaian program PPDM, telah dilaksanakan koordinasi dan sinkronisasi serta sosialisai program PPDM kepada pemerintah setempat dan kelompok tani sasaran. Dalam pelaksanaan kegiatan PPDM dilakukan pendampingan dan pembinaan serta pengawalan dalam pengembangan saprodi (pupuk organik dari limbah kulit buah kakao) terdapat 6 kelompok masing-masing kelompok tani terdapat 3 kelompok dengan jumlah anggota 5 orang, biopestisida cendawan Beauveria bassiana,cendawan antagonis Trichoderma sp. cair), penataan area produksi budidaya kakao secara organik terdapat 6 demplot dengan ukuran 30 m x 30 m (6 kelompok) dan peningkatan produksi kakao (sarang buatan semut peredator Dolichoderus thoracicus, sambung pucuk, pemangkasan (sanitasi) dan peningkatan mutu biji kakao
    corecore