1 research outputs found

    Advocating the Role of Disabled Artists from the Artistic Ecosystem to the Spectrum of Karawitan Performances

    Get PDF
    This article is an output of MUSAKACANKARA's research as part of the Belmawa 2023 PKM-RSH, aimed at uncovering the experiences of individuals with disabilities within the spectrum of karawitan. Their contributions are highlighted through captivating performances at the Yogyakarta Gamelan Festival 2022. Disabled friends successfully presented works that express and actualize their roles within society, including within the artistic ecosystem. The research aims to explore the experiences interpreted by disabled individuals from the Candrika Adikara Art Studio. We chose a case study as the primary approach for the qualitative method that underlies this research. The case study involved observing the Candrika Adikara Art Studio and engaging in dialogue with key figures involved in the intersection of the art world and disability issues in Yogyakarta and its surroundings. Our study was expanded by exploring the realms of literary and visual arts and reclaiming performing arts with a fresh discourse on self-equality. The participants' perspectives become a significant force of value that is unveiled and presented to the readership and the academic community. The articulation of the artistic experiences of our disabled friends becomes a manifestation of the creation of a new paradigm that prioritizes their needs for existence and recognition in various aspects of life. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengalaman penyandang difabel pada spektrum seni pertunjukan karawitan. Kiprah mereka disorot melalui penampilan memukau di panggung Yogyakarta Gamelan Festival 2022. Teman-teman difabel sukses menyuguhkan karya yang mengekspresikan dan mengaktualisasikan peran mereka di tengah masyarakat, termasuk di dalam ekosistem berkesenian. Riset ini berfokus untuk menggali pengalaman yang dimaknai oleh teman-teman difabel dari Sanggar Seni Candrika Adikara. Kami memilih studi kasus sebagai pendekatan utama dari metode kualitatif yang memayungi riset ini. Studi kasus dilakukan dengan mengobservasi Sanggar Seni Candrika Adikara dan berdialog dengan sejumlah sosok penting yang berkiprah dalam pertautan dunia seni dan persoalan disabilitas di Yogyakarta dan sekitarnya. Perluasan studi kami lakukan dengan mengeksplorasi wilayah sastra, seni rupa, dan menangkap kembali seni pertunjukan dengan kebaruan wacana tentang kesetaraan diri mereka. Perspektif pelaku menjadi kekuatan nilai yang penting diungkap dan digulirkan kepada khalayak pembaca, begitu juga kepada dunia akademik. Penuangan pengalaman berkesenian teman-teman difabel menjadi manifestasi atas terciptanya paradigma baru yang mengedepankan kebutuhan mereka untuk bereksistensi dan diperhitungkan di berbagai bidang kehidupan
    corecore