6 research outputs found

    Analisis Pengaruh Dimensi Dan Jarak Pelat Kopel Pada Kolom Dengan Profil Baja Tersusun

    Get PDF
    Berkembangnya dunia konstruksi diikuti perkembangan dari material konstruksi itu sendiri. Baja merupakan material yang marak digunakan dewasa ini. Sebagai material fabrikasi kita sering mengalami kesulitan dalam memilih profil yang tepat dalam menyokong beban yang diinginkan. Profil tersusun menjadi salah satu solusi dalam mengatasi masalah ini, di mana profil tersusun bisa dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki inersia yang mampu menyokong beban yang diinginkan. Pelat kopel merupakan hal yang sangat penting dalam profil tersusun ini, karena selain untuk menjaga profil–profil agar bisa bekerja sebagai suatu kesatuan, pelat kopel juga mengurangi tekuk yang terjadi pada baja. Penelitian ini dilakukan dengan analisis literatur dengan membandingkan pengaruh dua variabel bebas yakni dimensi dan jarak dari pelat kopel itu sendiri terhadap kekuatan dari kolom. Perbandingan tersebut didasarkan pada paramater–parameter antara lain, kelangsingan struktur, beban kritis, momen inersia, faktor tekuk, dan tahanan tekan aksial dari kolom. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak dari pelat kopel berpengaruh pada kekuatan dari kolom itu sendiri, sedangkan dimensi pelat kopel tidak berpengaruh pada kekuatan dari kolom, melainkan berpengaruh pada kekuatan dari pelat kopel itu sendiri, yakni kekakuan dan tahanan geser dari pelat kopel

    Variasi Dimensi Benda Uji Terhadap Kuat Tarik Lentur Beton Mutu Tinggi

    Full text link
    Kemampuan beton dalam menahan beban tarik relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan kemampuan menahan beban tekan. Sikament LN adalah bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan beton dengan fungsi mempercepat pengerasan beton dan meningkatkan mutu beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan nilai kuat tarik lentur beton mutu tinggi dari berbagai ukuran dimensi benda uji. Dari 4 variasi komposisi campuran dengan penambahan Sikament LN sebesar 0%, 0,6% and 1%; akan didapatkan variasi komposisi campuran yang menghasilkan kuat tekan optimum, dengan menggunakan metode campuran beton dari American Concrete Institute (ACI 211.4R08).Hasil menunjukkan bahwa kuat tekan optimum didapat pada komposisi campuran BMTS-1%.. Korelasiantara kuat tarik lentur dan dimensi benda uji balok menunjukkan bahwa semakin besar ukuran dimensi benda uji balok, semakin kecil nilaikuat tarik lentur balok beton mutu tingg

    Perencanaan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus Pada Komponen Balok–kolom Dan Sambungan Struktur Baja Gedung Bpjn XI

    Get PDF
    Dalam perencanaan konstruksi bangunan saat ini perencana dituntut untuk merencanakan bangunan yang daktail, yaitu bangunan yang dapat menahan respon inelastik yang diakibatkan oleh beban gempa yaitu dikenal dengan sistem rangka pemikul momen. Sulawesi Utara yang termasuk dalam zona gempa 5 yaitu wilayah dengan tingkat kegempaan yang tinggi sehingga analisis strukturnya dapat direncanakan dengan metode sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK).Penelitian ini mengikuti tatacara perencanaan menurut American Institute of Steel Construction AISC 341-10, AISC 358-10, AISC 360-10 dan Standar Nasional Indonesia SNI 03-1729-2002 yang menggunakan output program ETABS pada bangunan Gedung BPJN XI berupa model struktur, dimensi penampang struktur serta gaya dalam yang diperlukan untuk diperiksa terpenuhinya kriteria perencanaan sistem rangka pemikul momen khusus pada komponen balok–kolom, serta menentukan lokasi sendi plastis pada balok untuk perencanaan sambungan agar tercapainya strong column weak beam. Dalam perencanaan sambungan digunakan model sambungan bolted flange plate moment connection.Berdasarkan hasil analisis dan desain pada bangunan Gedung BPJN XI ditemukan bahwa penampang balok 2 dengan profil WF 340 X 250 dan penampang kolom dengan profil WF 400 X 400 tidak memenuhi kriteria penampang untuk sistem rangka pemikul momen khusus, sehingga penulis melakukan redesain pada kedua penampang tersebut dan merekomen-dasikan profil WF 440 X 300 pada penampang balok dan profil WF 414 X 405 pada penampang kolom yang telah masuk dalam kriteria perencanaan sistem rangka pemikul momen khusus. Dalam perencanaan sambungan penulis mendesain dua macam jenis sambungan untuk masing-masing tipe profil balok yang telah memenuhi kriteria perencanaan strong column weak beam

    Evaluasi Perbandingan Benda Uji Berbentuk Hollowbrick Terhadap Silinder

    Full text link
    Hollow-brick merupakan elemen bahan bangunan yang digunakan sebagai fungsi dinding dimana keberadaannya hanya sebagai sekat. Berdasarkan bahan pembentuk, hollow-brick memiliki peranan dalam penambah kekakuan lateral suatu bangunan. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan tekan terhadap ukuran benda uji hollow-brick. Penelitian menggunakan metode eksperimental di laboratorium berupa pembuatan benda uji hollow-brick, silinder dan kubus dengan variasi campuran yang dibuat adalah 1 Portland Cement (PC) : 4 pasir : 8 abu batu : 0,6 tras, selanjutnya 1 : 5 : 7 : 0,6; 1 : 6 : 6 : 0,6; 1 : 7 : 5 : 0,6; 1 : 8 : 4 : 0,6. Hasil penelitian menunjukan berat volume rata-rata hollow-brick kode campuran VC.2, VC.3, VC.4, VC.5 berturut-turut sebesar 1608 kg/m3, 1593 kg/m3, 1611 kg/m3, 1627 kg/m3. Pemadatan benda uji hollow-brick jauh lebih padat dibandingkan benda uji lain sehingga menghasilkan kuat tekan lebih besar yakni kuat tekan pada umur 28 hari benda uji hollow-brick berkisar 3,39 - 5,10 MPa, silinder berkisar 0,92 – 2,04 MPa, dan kubus berkisar 0,74 – 1,05 MPa. Perbedaan cara pemadatan setiap benda uji menghasilkan beda kuat tekan besar. Persentase kuat tekan hollow-brick terhadap benda uji lain menunjukkan perbedaan yang sangat besar dimana persentase hollow-brick terhadap benda uji silinder umur 28 hari antara 219 – 391% dan persentase hollow-brick terhadap kubus umur 28 hari antara 415 – 538%. Klasifikasi mutu berdasarkan SK SNI S-04-1989-F yaitu menunjukan variasi campuran VC.1 tergolong pada mutu II sebagai tingkat mutu tertinggi dibandingkan variasi campuran VC.3 VC.4 VC.5 tergolong pada mutu III dan VC.2 tergolong pada mutu IV sebagai tingkat mutu terendah

    Pengaruh Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Sebagai Substitusi Parsial Semen Dalam Campuran Beton Ditinjau Terhadap Kuat Tarik Lentur Dan Modulus Elastisitas

    Full text link
    Abu ampas tebu (AAT) yang berasal dari PT. PG Tulangpohula Gorontalo merupakan limbah yang memiliki kandungan silikat sebesar 68,5 %. Penelitian terhadap AAT dilakukan sebagai bahan substitusi parsial semen dengan prosentase secara berturut-turut 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25% terhadap berat semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh AAT terhadap kuat tarik lentur dan modulus elastisitas. Penggunaan air untuk campuran beton dalam penelitian ini dibuat sama untuk setiap prosentase AAT. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi prosentase AAT maka semakin rendah workability beton segar. Penggunaan AAT tidak mempengaruhi peningkatan kuat tarik lentur tetapi memberi peningkatan pada modulus elastistas dan kuat tekan. Modulus elastisitas beton dengan AAT lebih besar dari beton tanpa AAT kecuali pada prosentase 15%. Kuat tekan yang diperoleh melebihi kuat tekan yang direncanakan dan peningkatan terbesar terjadi pada Prosentase 5%. secara keseluruhan AAT dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi parsial semen dalam campuran beton dengan prosentase optimum pada prosentase 5% berdasarkan kekuatan dan workabilitynya
    corecore