3,188 research outputs found

    Analisis Faktor Penyebab Pembengkakan Biaya (Cost Overrun) Peralatan Pada Proyek Konstruksi Dermaga Di Sulawesi Utara

    Full text link
    Kompleksitas suatu proyek seringkali menyebabkan perbedaan pada apa yang telah direncanakan dan pelaksanaannya dilapangan, sehingga terjadi keterlambatan dan pembengkakan biaya. Kontribusi biaya peralatan terhadap total biaya proyek dermaga cukup besar (15-20%), sehingga jika terjadi pembengkakan biaya pada peralatan dapat mengakibatkan pembengkakan biaya proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumber resiko yang menyebabkan pembengkakan biaya pada manajemen biaya peralatan dan menganalisis hubungan dan pengaruh kelompok sumber risiko pembengkakan biaya terhadap biaya peralatan. Penelitian dilakukan pada 10 lokasi proyek pembangunan dermaga di Sulawesi Utara pada tahun anggaran 2010-2011. Survey dilakukan dengan sampel 100 staff teknik di 10 lokasi proyek tersebut. Penentukan penyebab utama cost overruns menggunakan metode analisis risiko dan metode AHP. Hubungan dan pengaruh antara variabel sumber risiko terhadap biaya peralatan diperoleh menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan adanya 20 sumber utama yang sangat berisiko menyebabkan pembengkakan biaya pada manajemen biaya peralatan. Kelompok faktor penyebab terbesar ada pada Perencanaan dan Penjadwalan dengan 9 indikator sangat berisiko atau berisiko besar. Besarnya pengaruh secara simultan antara faktor sumber risiko pembengkakan biaya terhadap Biaya Peralatan tergolong sangat kuat. Sedangkan kontribusi secara bersama-sama (simultan) Perencanaan dan Penjadwalan (X1), Pengadaan (X3), Operasional (X4), Pemeliharaan (X5), Perbaikan (X6), Faktor Eksternal (X9) terhadap Biaya Peralatan adalah 96,6% sedangkan sisanya 3,4% dipengaruhi oleh faktor lain yaitu pengorganisasian dan personil inti, change order dan pengawasan dan pengendalian. Kelompok faktor sumber risiko utama penyebab pembengkakan biaya peralatan adalah faktor Perencanaan dan Penjadwalan R = 0,781 dan KP = 71,8%. Kesalahan dalam memprediksi kondisi lapangan, kesalahan penyusunan WBS dan kesalahan penggunaan peralatan merupakan indikator high risk yang berdampak pada keterlambatan proyek dan cost overruns. Faktor Perencanaan dan Penjadwalan merupakan sumber utama penyebab cost overru

    Constraints on the χ_(c1) versus χ_(c2) polarizations in proton-proton collisions at √s = 8 TeV

    Get PDF
    The polarizations of promptly produced χ_(c1) and χ_(c2) mesons are studied using data collected by the CMS experiment at the LHC, in proton-proton collisions at √s=8  TeV. The χ_c states are reconstructed via their radiative decays χ_c → J/ψγ, with the photons being measured through conversions to e⁺e⁻, which allows the two states to be well resolved. The polarizations are measured in the helicity frame, through the analysis of the χ_(c2) to χ_(c1) yield ratio as a function of the polar or azimuthal angle of the positive muon emitted in the J/ψ → μ⁺μ⁻ decay, in three bins of J/ψ transverse momentum. While no differences are seen between the two states in terms of azimuthal decay angle distributions, they are observed to have significantly different polar anisotropies. The measurement favors a scenario where at least one of the two states is strongly polarized along the helicity quantization axis, in agreement with nonrelativistic quantum chromodynamics predictions. This is the first measurement of significantly polarized quarkonia produced at high transverse momentum
    corecore