10 research outputs found
Model Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan (Study Kasus di SMA AL-Falah Desa Karang Harjo Kecamatan Silo Kabupaten Jember)
Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting dan menjadi penggerak majunya suatu organisasi. Sehingga dalam mencapai mutu pendidikan yang berkualitas unsur pendidikan juga butuh peran serta masyarakat dalam penye-lenggaraan pendidikan.Fokus penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana kepemimpinan kepala Sekolah di SMA Al-Falah Desa Karang Harjo Kecamatan Silo Kabupaten Jember?, 2) Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pendidikan di SMA Al-Falah Desa Karang Harjo Kecamatan Silo Kabupaten Jember)?Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai bagaimana model kepemimpinan kepala sekolah dan partisipasi masyarakat di lembaga pendidikan di yayasan SMA Al-Falah Desa Karang Harjo Kecamatan Silo Kabupaten Jember.Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskritif dengan jenis penelitian study kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis terhadap data yang telah diperoleh menggunakan metode Diskriptif reflektif, selanjutnya dianalisa dengan mendialogkan data teoritik dan empiris secara bolak-balik dan kritis.Hasil penelitian ini adalah (1) Model kepemimpinan kepala sekolah di SMA Al-Falah merupakan orang yang menggunakan model kepemimpinan demokratis dan dikolaborasikan dengan kepemimpinan kharismatik, terlihat dengan adanya hubungan baik antara pemimpin dengan anggotanya, kepercayaan diantara pemimpin dan anggotanya, kepribadian pemimpin yang baik, pemberian kebebasan dan sikapnya sebagai panutan, rasa hormat anggotanya terhadap pemimpin yang timbul dari adanya wibawa pemimpin. (2) Partisipasi masyarakat dalam pendidikan di SMA Al-Falah Dengan model kepemimpinan yang demokratsis dan berkharisma baik disadari maupun tanpa disadari adanya sebuah pengikut pasti takkan biasa disangkal, yang para pengikut tersebut akan conform dengan sang pemimpin. Sehingga dalam hal partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di SMA Al-Falah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari peran serta masyarakat dalam program-program yang diadakan yayasan, seperti dalam hal pengambilan keputusan melalui rapat, komite sekolah maupun pengajian-pengajian dan kegiatan-kegiatan lainnya
Peranan Motivasi Belajar Terhadap Aktifitas Belajar Siswa
Motivasi memiliki peranan yang penting dalam suatu proses belajar mengajar, terutama dalam peningkatan kualitas hasil belajar, dan dalam rangka meningkatkan kemauan dan keinginan belajar bagi peserta didik. Motivasi merupakan factor penentu apakah peserta didik akan berhasil dalam proses belajar mengajarnya ataupun akan menemukan kegagalan tergantung dari motivasi yang dimilikinya. Demikian juga dalam hal aktifitas belajar, karena aktifitas belajar adalah merupakan aktifitas yang memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar atau kualitas pembelajaran. Aktifitas belajar siswa dan motivasi siswa merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dalam rangka kelangsungan proses belajar mengajar, motivasi bertujuan untuk memberikan semangat dan dorongan kepada peserta didik agar mampu dan mau menjalankan aktifitasnya sebagai seorang pelajar. Dalam penelitian ini dibagi dua bagian, bagian pertama tentang kajian teori, bagian yang kedua membahas hasil empiris. Pembahasan teoritis merupakan pembahasan melalui studi kepustakaan, sedangkan pembahasan empiris diperoleh dari pengumpulan data dengan menggunakan metode angket, observasi, interview, dan dokumenter. Sedangkan penentuan sampel dengan tehnik proporsional random sampling dari data yang diperoleh, diuji dengan menggunakan analisa data statistik dengan menggunakan rumus prosentase. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah Peranan motivasi terhadap aktifitas belajar siswa dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan hasil yang baik. Dengan perolehan angka prosentasi Motivasi ekstrinsik 74.8% dan motivasi instrinsik 85 % maka sama dengan 79.9 % dan aktifitas belajar di sekolah 76.4% dan aktifitas dirumah 80.8%, maka sama dengan 78.6 % sehingga 79.25 yang berarti baik.
Kata Kunci: Motivasi; Aktivitas; Belajar Siswa
Hubungan Kompensasi Tidak Langsung dengan Komitmen Organisasi pada Karyawan Organik Seksi Administrasi di Perseroan Terbatas (PT) Kereta Api (PERSERO) DAOP IX Jember
Kompensasi pada dasarnya dilakukan dalam upaya mendorong karyawan agar lebih berkomitmen kepada perusahaan dan diharapkan membawa dampak positif yaitu tercapainya tujuan makro maupun tujuan mikro organisasi perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kompensasi dengan komitmen organisasi pada karyawan organik seksi administrasi di PT. Kereta Api DAOP IX Jember. Metode penelitian, menggunakan metode penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan metode proporsional random sampling, dengan jumlah responden sebanyak tiga puluh orang, tehnik pengumpulan data terdiri atas tehnik pengumpulan data primer (observasi, wawancara, dan kuisioner) dan tehnik pengumpulan data sekunder (dokumentasi dan studi pustaka). Tehnik analisis data mempergunakan uji Product Moment dengan uji signifikansi menggunakan uji hipotesis ttest. Hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0.6906 dengan hasil uji t sebesar 5.0525 yang jika dibandingkan dengan harga t tabel untuk taraf kepercayaan 95% dan taraf kesalahan 5% uji dua pihak dk = n2 = 28, diperoleh harga t tabel 2.048. secara praktis r hitung (0.6906) lebih besar dari r tabel (0.361) ini berarti bahwa korelasi diatas memiliki makna yang cukup berarti atau signifikan.hasil ini menunjukkan adanya hubungan antara kompensasi tidak langsung dengan komitmen organisasi. Tehnik penarikan kesimpulkan secara deduksi.Hasil yang dicapai adalah terjadi hubungan searah positif yang kuat antara kompensasi tidak langsung dengan komitmen organisasi, kompensasi tidak langsung menentukan secara positif dan searah terhadap komitmen organisasi
Aplikasi Manajemen Hubungan Masyarakat dalam Meningkat Partisipasi Masyarakat di Madrasah Tsanawiyah Al-Qodiri 1 Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2015/2016
Sekolah merupakan salah satu organisasi yang mempunyai suatu kekuatan untuk membant peserta didik menuju cita-cita yang mereka harapkan.Manajemen mempunyai peran yang cukup besar bagi perkembangan lembaga di masa yang akan datang. Salah satu manajemen yang sangat berperan disini adalah Manajemen Hubungan Masyarakat. Oleh sebab itulah Madrasah Tsanawiyah Al-Qodiri 1 Jember berusaha memfungsikan dan mengatur manajemen hubungan masyarakat dengan berusaha menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga lain diluar sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah.Jadi partisipasi masyarakat sangatlah berperan penting untuk mencapai tujuan sekolah Islam atau pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Jika hubungan sekolah islam dengan masyarakat berjalan dengan baik, rasa tanggung jawab dan partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah juga akan baik dan tinggi.Adapun fokus penelitian ini adalah : Bagaimana aplikasi manajemen hubungan masyarakat dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di MTs Al-Qodiri 1. Sedangkan sub fokus penelitian adalah: Bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi manajemen humas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di MTs Al-Qodiri 1.Tujuan umum ini adalah: Untuk mendeskripsikan bagaimana aplikasi manajemen hubungan masyarakat dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di MTs Al-Qodiri 1. Sedangkan tujuan khusus untuk mendeskripsikan bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi manajemen hubungan masyarakat dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di MTs Al-Qodiri 1.Adapun tahapan penelitian dengan menggunakan beberapa metode, yaitu penentuan subyek penelitian dengan menggunakan Purposive sampling yang dilanjutkan metode pengumpilan data dengan menggunakan metode observasi, interview, dan dokumenter.Setelah data terkumpul dilanjutkan dengan analisis kualitatif dengan menggunakan analisa reflektif deskriptif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen humas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di MTs Al-Qodiri 1 adalah : Perencanaan yang dilakukan oleh pihak sekolah sudah berjalan dengan baik dengan adanya perencanaan awal dan perencanaan akhir. Pelaksanaan yang dilakukan oleh MTs Al-Qodiri 1 sudah sesuai dengan memiliki program unggulan yang bekerjasama dengan pondok pesantren Al-Qodiri dan Evaluasi yang juga dilakukan setiap akhir bulan. Sehingga MTs Al-Qodiri 1 memiliki manajemen humas yang sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
Pembentukan Karakter Disiplin Melalui Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Kepada Pemuda Karang Taruna di Desa Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
Pengabdian Masyarakat ini di dahului dengan adanya permasalahan bahwa “Adakah Pembentukan Karakter Disiplin melalui Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Kepada Pemuda Karang Taruna di Desa Gebang Kecamatan Patrang Kab. Jember”. Pancasila merupakan nilai dasar yang sangat fundamental bagi bangsa dan negara Republik Indonesia. Di era globalisasi ini, penanaman nilai-nilai Pancasila sangat penting demi terciptanya pembentukan karakter disiplin manusia dalam berorganisasi. Subyek dalam pengabdian ini adalah pemuda karang taruna di Desa Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Metode kegiatan dan metode penyampaian adalah dengan cara mengadakan pertemuan secara langsung dengan para pemuda Karang Taruna Desa Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember untuk memberikan penyuluhan tentang Pembentukan Karakter Disiplin melalui Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Kepada Remaja Karang Taruna. Berdasarkan analisis data-data deskriptif hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat sebagaimana telah dikemukakan pada hasil kegiatan Para remaja Karang Taruna Desa Gebang Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember sangat apresiatif terhadap pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini. Buktinya, sebagaimana ditunjukkan hasil observasi bahwa sebagian besar khlayak sasaran mengikuti keseluruhan rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dengan penuh disiplin dan antusiasme.
Kata kunci: Pembentukan Karakter, Disiplin, Nilai-Nilai Pancasil
Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pelaksanaan Pemerintahan Desa
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan prinsip tegaknya supremasi hukum, dan prinsip transparansi, dalam Pemerintahan Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Serta faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan prinsip tegaknya supremasi hukum, dan prinsip transparansi, dalam Pemerintahan Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini dilakukan di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi, dengan menggunakan metode data primer dan data sekunder dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan pengamatan/observasi, kemudian diolah dan dianalisis berdasarkan rumusan masalah secara kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip good governance khususnya prinsip tegaknya supremasi hukum dan prinsip transparansi belum optimal. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: BPD belum optimal dalam melakukan pengawasan dikarenakan beberapa anggota BPD memiliki pekerjaan lain sebagai petani atau nelayan. Dan juga aparat desa yang rata-rata memiliki tingkat pendidikan yang minim sehingga seringkali belum mengetahui prosedur-prosedur pelayanan oprasional terhadap masyarakat. Dan dalam transparansi pemerintah desa tidak memanfaatkan sarana yang dapat mendukung proses transparansi pemerintah Desa.
Kata kunci: Good Governance; Prinsip-Prinsip Good Governance; Pemerintahan Desa
Peran Kepala Desa sebagai Motivator Pembangunan di Desa
Abstrak
Peran adalah suatu sikap atau perilaku yang diharapkan oleh banyak orang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki status atau kedudukan tertentu, ketika seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka orang tersebut telah menjalankan peran
Peran kepala desa dalam pembangunan disini sudah cukup baik, menganai Peran Kepala Desa dalam melaksanakan pembangunan, Kepala Desa sebagai penggerak, pengawas pembangunan, pelopor pembangunan, dan peran Kepala Desa sangat penting dalam mengadakan pendekatan dan penumbuhkan serta mengembangkan swadaya gotong royong masyarakat
Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Biasanya orang bertindak karena suatu alasan untuk mencapai tujuan. Memahami motivasi sangatlah penting karena kinerja, reaksi terhadap kompensasi dan persoalan sumber daya manusia yang lain dipengaruhi dan mempengaruhi motivasi. Pendekatan untuk memahami motivasi berbeda-beda, karena teori yang berbeda mengembangkan pandangan dan model mereka sendiri.
Movitasi dalam penggerak swadaya masyarakat dalam pembangunan desa sudah cukup terlaksana dengan baik terlihat dari berbagai kegiatan komunikasi yang dilakukan dan hasil-hasil pembangunan fisik yang terlaksana dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat, proses dan strategi motivasi Kepala Desa Sukamakmur berhasil menggerakan pasrtisipasi masyarakat dalam bentuk swadaya yaitu swadaya ide, dana, tenaga, dan material pembangunan
Efektivitas Kinerja Pemerintah Desa dalam Pelayanan Publik
Pelayanan publik merupakan salah satu tugas penting yang tidak dapat diabaikan oleh pemerintah desa sebab jika komponen pelayanan terjadi stagnasi maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan oleh sebab itu perlu ada perencanaan yang baik dan bahkan perlu diformulasikan standar pelayanan pada masyarakat sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah daerah pada pemerintah desa. Efektivitas kinerja aparat pemerintah merupakan suatu faktor yang paling sering menentukan keberhasilan suatu organisasi pemerintahan, dengan tujuan akhirnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Aparat pemerintah yang baik dapat memberikan pelayan bagi masyarakat dan bekerja secara maksimal, demi terwujudnya pelayanan publik yang sesuai dengan yang diminta masyarakat. Di Desa Kaliwining terindikasi bahwa Aparat pemerintah dalam memberikan pelayanan publik masih sangat lemah, hal ini dibuktikan dengan masih belum efektif dan efisien pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif karena obyek dari penelitian ini merupakan suatu fenomena atau kenyataan sosial dan cara penulisan informan mengunakan purposive. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pelayanan publik di Desa Kaliwining, Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja aparat pemerintah desa saat ini masih terasa belum cukup efektif, Sikap masyarakat terhadap para aparat Desa Kaliwining, bentuk pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, lebih cenderung kearah respon negatif dari pada positif masih butuh pembenahan dari segi pelayanan, renovasi dan akomodasi umum.
Kata Kunci: Pemerintah Desa; Kinerja Pemerintah Desa; Pelayanan Publik
Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jember
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan-pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut: Pertama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Jember merupakan leading sektor program & kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa yang memiliki peran strategis dalam mewujudkan keberdayaan dan partisipasi Masyarakat dan Pemerintahan Desa menuju kemandirian masyarakat desa di Kabupaten Jember. Kedua, Kepemimpinan yang dilakukan Kepala Dinas menggunakan pola komunikasi yang baik serta pendekatan kepada bawahan. Ketiga, kinerja pegawai di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jember ada peningkatan yang signifikan serta bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya sesuai peraturan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 dengan cara membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja.
Kata Kunci : Analisis, Gaya Kepemimpinan, DPMD ( Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Strategi Pemerintah Kecamatan dalam Maksimalisasi Kualitas Pelayanan Dasar Publik
Penelitian ini menjelaskan tentang strategi Pemerintah Daerah di level kecamatan dalam memaksimalkan mutu pelayanan dasar pada masyarakat. Pemerintah kecamatan merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bernilai strategis karena kedudukannya sebagai penyangga pemerintahan. Pada satu sisi Pemerintah Kecamatan adalah kepanjangan pemerintahan kabupaten yang harus berpegang teguh pada tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten. Sementara disisi lain, pemerintah kecamatan mempertimbangkan dinamika tuntutan publik dibawah wilayah administrasinya, yang terdiri desa-desa dengan karakteristik publiknya yang berbeda. Sehingga Pemerintah kecamatan dalam memberikan pelayanan memerlukan strategi untuk memadukan dua tujuan menjadi simetris. Penelitian ini mengambil lokasi penelitian Kecamatan Sendoro, Lumajang, Jawa timur sebagai studi kasus. Penelitian ini mengunakan metode kualitaf; melakukan wawancara secara mendalam dengan informan terpercaya serta melakukan observasi lapangan terhadap data-data sekunder yang mendukung. Hasil penelitian ini setidaknya menjelaskan beberapa hal; pertama, Strategi penyesuaian visi dan misi kabupaten tentang pelayanan prima. Kedua, strategi pelaksanaan pelayanan dengan tolak ukur empati, daya tanggap, jaminan pelayanan, kemampuan dan kehandalan, tangibilitas yang memadahai dengan standar yang ditetapkan. Ketiga, Startegi mendekatkan pelayanan (delivery service) untuk wilayah-wilayah black spot. Kesimpulan penelitian ini, strategi yang dilakukan pemerintah kecamatan, dalam beberapa kasus menunjukkan hasil yang maksimal terbukti dari indexs kepuasan yang di atas rata-rata. Ukuran pelaksanaan pelayanan juga dominan maksimal. Sementara penggunaan aplikasi digital dan penyampaian akses pelayanan keseluruh wilayah kecamatan masih mencerminkan kendala