3 research outputs found

    Penerapan Solar Home System Bagi Keluarga Petani di Dusun Niskolen

    Get PDF
    Abstract - This activity tries to reveal the impact of installing a solar home system with energy-saving lamps on the social and economic benefits for farming families in Niskolen hamlet. The social and economic benefits are intended for continuity in efforts to expand access to electricity services in areas not yet covered by electricity, and to encourage economic development and growth as well as improve the welfare of farmers. These social and economic benefits have long-term effects, such as increasing reading and learning opportunities, improving people's health standards, and with electricity at night farmers can carry out social and economic activities, as well as facilitate and speed up information from electronic media. The existence of electric lighting will pave the way for the development of the various talents that exist for innovation and entrepreneurship. Abstrak – Kegiatan ini mencoba untuk mengungkapkan dampak pemasangan solar home system dengan lampu hemat energi terhadap manfaat social dan ekonomi bagi keluarga petani di dusun Niskolen. Manfaat sosial dan ekonomi dimaksudkan untuk kelangsungan dalam upaya perluasan akses pelayanan listrik pada wilayah yang belum terjangkau listrik, dan mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejateraan petani. Manfaat sosial dan ekonomi ini berpengaruh secara jangka panjang, antara lain seperti, peningkatan kesempatan membaca dan belajar, peningkatan taraf kesehatan rakyat, dan dengan adanya listrik pada waktu malam hari petani dapat melakukan kegiatan sosial dan ekonomi, serta memudahkan dan mempercepat informasi dari media elektronik. Dengan adanya penerangan listrik akan membuka jalan kepada pengembangan berbagai bakat yang ada untuk inovasi dan kewirausahaan

    Analisis Tinggi dan Temperatur Api pada Pembakaran Premixed Campuran Minyak Solar Murni dan Fame (Fatty Acid Methyl Ester)

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan membakar campuran minyak solar murni dan minyak FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dengan prosentase campuran solar murni (80%, 90%, dan 95%) dan minyak FAME (20%, 10%, dan 5%) secara premixed. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa semakin besar prosentase minyak FAME yang ditambahkan maka tinggi api dan temperatur api menurun, meski penurunannya tidak terlalu signifikan. Pada prosentase minyak solar murni dan FAME (Solar 95% - FAME 5%)  Pada debit udara 350 ml/min dengan equivalence ratio 1.571 pada prosentase minyak solar 95% - FAME 5%, 1.535 pada prosentase minyak solar 90% - FAME 10% dan 1.462 pada prosentase minyak solar 80% - FAME 20%. Hubungan prosentase minyak solar dan FAME terhadap temperatur pada dua titik pengambilan temperatur yaitu bagian ujung api dan bagian tengah dekat ujung burner. Terlihat bahwa semakin besar prosentase minyak FAME maka semakin kecil temperatur apinya.This research was conducted by burning a mixture of pure diesel oil and FAME (Fatty Acid Methyl Ester) oil with the percentage of a mixture of pure diesel (80%, 90%, 95%) and FAME oil (20%, 10%, 5%) premixed. Based on the research results was found that the greater the percentage of FAME oil added, the fire height and temperature decreased, although the decrease was not too significant. At the percentage of pure diesel oil and FAME (Solar 95% - FAME 5%) at the airflow rate of 350 ml/min with an equivalent ratio of 1,571 at the percentage of diesel oil 95% - FAME 5%, 1,535 at the diesel oil 90% - FAME 10% and 1,462 at 80% of diesel oil - FAME 20%. The relationship between the percentage of diesel oil and FAME against the temperature at two temperature taking points is defined. As shown at the end of the flame and the center near the end of the burner. It can be seen that the greater the percentage of FAME oil, the smaller the flame temperature

    Upaya Menciptakan Lingkungan Yang Sehat Melalui Pembuatan Mck Bagi Warga Kamp Pengungsi Timor Barat

    Full text link
    Kamp pengungsi Dilor Tuapukan adalah salah satu contoh kamp pengungsi di Timor Barat yang masih dihuni oleh pengungsi sejak tahun 1999. Kamp pengungsi seluas ± 2,25 ha (150 m x 150 m) ini dihuni oleh 111 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 275 orang. Seluruh KK tinggal di rumah darurat yang tidak layak huni sesuai standar rumah sehat dengan kondisi ALADIN (atap, lantai, dinding) seadanya yakni atap dari daun gewang, dinding dari bebak/pelepah dan lantai tanah. Selain itu, ketersediaan MCK pun sangat kurang, bahkan mayoritas KK (± 85%) di kamp ini tidak memilik MCK sendiri, sehingga mereka memanfaatkan kebun di sekitar kamp untuk buang air besar (BAB). Dari hasil pantauan di wilayah kamp pengungsi Dilor terlihat ada sebuah MCK permanen, 12 MCK darurat berdinding daun gewang tanpa closet. Saluran pembuangan air dari MCK pun macet sehingga air tergenang disepanjang saluran. Hal ini tentu menciptakan lingkungan yang tidak sehat. Tidak tersedianya MCK yang layak sesuai standar kesehatan disebabkan karena keterbatasan dana untuk membangun MCK serta ketidakpahaman warga akan pentingnya kesehatan lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengatasi ketidaktersediaan MCK dengan membuatkan MCK umum bagi warga. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 bulan dan menghasilkan 2 unit MCK permanen dengan masing-masing MCK memiliki 3 kamar. Setelah MCK selesai dibuat dan digunakan, selanjutnya tim pelaksana melakukan monitoring ke lokasi setiap 2 minggu sekali untuk memantau aktifitas warga dalam menggunakan MCK. Hasilnya menunjukkan bahwa warga tidak buang air besar (BAB) sembarangan
    corecore