6 research outputs found
PRELIMINARY STUDY ON THE IMPACT OF POLYMER-LIPID TYPES AND RATIO TO POLYMERIC-LIPID HYBRID NANOPARTICLE
Objective: This study aims to determine the best lipid to polymer ratios in polymeric-lipid nanoparticles using various types and ratios of polymers and lipids.
Method: Polymeric-lipid nanoparticle was prepared using the modified one-step nanoprecipitation method. This study used chitosan and Na alginate as polymers and lecithin and egg phosphatidylcholine as lipids. The lipid was crossed-combined with polymer in various ratios, i. e 12.5%, 25.0%, and 37.5%. On its preparation, Cinnamomum burmanii extract was loaded into the resulted polymeric-lipid nanoparticle as an active substance model. The results were assessed its particle surface characteristics including particle size, polydispersity index, and zeta potential.
Results: Twelve formulas resulted from crossed-combination between the lipid and polymer were used in this study. Polymeric-lipid nanoparticles resulted from the combination of egg phosphatidylcholine/Na alginate has particle size, polydispersity index, and zeta potential of 380.07±3.52 nm, 0.66±002, and-30.6±1.15 mV, respectively.
Conclusions: The best lipid to polymer ratio and type was observed in egg phosphatidylcholine: Na alginate. The particle surface characteristics were better compared to other combinations
Pengembangan Formula Polymeric-Lipid Nanoparticle untuk Sistem Penghantaran Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Menggunakan Chitosan dan Lecithin.
Polymeric lipid nanoparticle (PLN) merupakan sistem penghantaran
untuk mengimbangi kekurangan dari lipid nanoparticle dan juga polymer
nanoparticle. Ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii) dilaporkan
mengandung sinamaldehid dan polifenol yang dapat menurunkan glukosa darah
dan meningkatkan level insulin. Chitosan digunakan sebagai polimer karena
dapat meningkatkan efisiensi enkapsulasi dan absorpsi intestinal. Sedangkan
lecithin digunakan sebagai lipid karena bersifat biodegradable, memiliki
imunogenisitas dan toksisitas intrinsik yang rendah. Tujuan dari penelitian ini
yaitu mengetahui rasio chitosan dan lecithin untuk menghasilkan formula
polymeric lipid nanoparticle yang optimal sebagai sistem penghantaran ekstrak
kayu manis. Pembuatan polymeric lipid nanoparticle ini menggunakan metode
nanopresipitasi. Pada penelitian ini digunakan 3 perbandingan lecithin dan
chitosan yaitu sebesar 1:7; 1:3; dan 3:5 untuk F1, F2, dan F3 berturut-turut.
Setelah dilakukan preparasi ketiga formula polymeric lipid nanoparticle yang
menggunakan poloxamer 407 sebagai surfaktan, sediaan tersebut dilakukan
evaluasi organoleptik, analisis ukuran partikel, indeks polidispersitas (PDI), zeta
potensial, dan uji stabilitas. Berdasarkan hasil analisis, formula F3 memenuhi
spesifikasi ukuran partikel yaitu memiliki rata-rata ukuran partikel sebesar 960,17
± 4,24 nm, indeks polidispersitas 0,65 ± 0,01, dan zeta potensial 34,93 ± 0,84
mV. Hasil uji stabilitas pada suhu 4oC selama 30 hari menunjukkan sediaan
masih stabil. Selain itu juga dibuat sediaan yang menggunakan tween 80
sebagai surfaktan, dengan perbandingan lecithin dan chitosan sebesar 3:5. Hasil
karakterisasi menunjukkan bahwa sediaan memiliki rata-rata ukuran partikel
289,33 ± 10,3 nm, indeks polidispersitas 0,61 ± 0,01, dan zeta potensial 44,4 ±
0,1 mV