8 research outputs found

    Analisa Pendapatan dan Efisiensi Ekonomis Penggunaan Pakan pada USAhatani Penggemukan Sapi Bali (Studi Kasus di Desa Lebih, Kabupaten Gianyar)

    Get PDF
    Kemampuan petani untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi secara efisien dan ekonomis sangat penting untuk memaksimumkan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan peternak dan tingkat efisiensi ekonomis penggunaan pakan hijauan dan pakan konsentrat dalam USAhatani penggemukan sapi Bali. Wawancara terhadap 50 peternak yang ada di Desa Lebih telah dilakukan pada tahun 2009 untuk mengumpulkanan data. Tingkat pendapatan peternak dianalisis berdasarkan atas biaya tunai dan biaya total. Efisiensi ekonomis penggunaan pakan hijauan dan pakan konsentrat ditentukan dengan mencari indeks efisiensi pakan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa USAhatani penggemukan sapi Bali memberikan keuntungan pada peternak sebesar Rp. 1.292.485/ekor, dengan R/C ratio 1,2 jika hanya memperhitungkan biaya tunai (tanpa memperhitungkan biaya pakan hijauan, tenaga kerja, dan lahan). Namun jika semua biaya diperhitungkan secara finansial, USAhatani penggemukan sapi Bali menyebabkan kerugian sebesar Rp. 698.426,65/ekor, dengan R/C rasio 0,92. Jumlah pemberian pakan hijauan sudah mendekati kondisi yang efisien secara ekonomis (sedikit berlebihan) dengan nilai Indeks Efisiensi 0,93. Sedangkan jumlah pemberian pakan konsentrat tidak efisien dengan nilai Indeks Efisiensi 0,57, pemberian pakan hijauan dan konsentrat harus dikurangi sehingga masing-masing menjadi 29,27 kg/ekor/hari dan 2,35 kg/ekor/hari (setara dedak padi) untuk mencapai kondisi yang efisien secara ekonomis

    Profile USAha Peternakan Babi Skala Kecil di Desa Puhu Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui profile atau keragaan dari USAha peternakan babi skalakecil yang dilakukan oleh peternak di Desa Puhu-Payangan. Metode survai digunakan dalam penelitian ini terhadappeternak babi skala kecil yang ada di desa Puhu-Payangan. Penentuan sampel dilakukan secara “purposive randomsampling” sebanyak 50 orang peternak babi skala USAha kecil. Pendekatan eksploratif serta wawancara denganresponden dilakukan untuk mendeskripsikan profile peternak dan USAha peternakan itu. Data yang diperoleh dianalisisdan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profile peternak pada USAha peternakan babiskala kecil di desa Puhu adalah tergolong berada pada usia produktif (76%), memiliki tingkat pendidikan menengah(44%), berpengalaman (92%), melakukan USAha ini sebagai USAha produktif (80%) dan aktif terlibat dalam kelompokternak (70%). Profile dari USAha peternakan ini adalah termasuk jenis USAha kombinasi penggemukan dan perbibitan,jumlah pemilikan ternak rata-rata 14,04 ekor atau 3,38 satuan ternak per peternak dengan status kepemilikan ternak100% milik sendiri. Usaha peternakan babi sangat diminati dan dapat menunjang ekonomi keluarga peternak. Secaraekonomi USAha ini memberi keuntungan secara rata-rata sebesar Rp. 5.232.700 per 1 kali periode produksi. Kata kunci: profile, USAha peternakan babi, peternakan skala keci

    PROFILE USAHA PETERNAKAN BABI SKALA KECIL DI DESA PUHU KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR

    No full text
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui profile atau keragaan dari usaha peternakan babi skala kecil yang dilakukan oleh peternak di Desa Puhu-Payangan. Metode survai digunakan dalam penelitian ini terhadap peternak babi skala kecil yang ada di desa Puhu-Payangan. Penentuan sampel dilakukan secara “purposive random sampling” sebanyak 50 orang peternak babi skala usaha kecil. Pendekatan eksploratif serta wawancara dengan responden dilakukan untuk mendeskripsikan profile peternak dan usaha peternakan itu. Data yang diperoleh dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profile peternak pada usaha peternakan babi skala kecil di desa Puhu adalah tergolong berada pada usia produktif (76%), memiliki tingkat pendidikan menengah (44%), berpengalaman (92%), melakukan usaha ini sebagai usaha produktif (80%) dan aktif terlibat dalam kelompok ternak (70%). Profile dari usaha peternakan ini adalah termasuk jenis usaha kombinasi penggemukan dan perbibitan, jumlah pemilikan ternak rata-rata 14,04 ekor atau 3,38 satuan ternak per peternak dengan status kepemilikan ternak 100% milik sendiri. Usaha peternakan babi sangat diminati dan dapat menunjang ekonomi keluarga peternak. Secara ekonomi usaha ini memberi keuntungan secara rata-rata sebesar Rp. 5.232.700 per 1 kali periode produksi. Kata kunci: profile, usaha peternakan babi, peternakan skala keci

    MODEL MATEMATIK HUBUNGAN LUAS LAHAN DENGAN JUMLAH POPULASI TERNAK SAPI BALI DI PROVINSI BALI

    No full text
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hubungan perkembangan populasi sapi bali di Bali terhadap luas lahan pertanian. Untuk mendapatkan data yang representative mewakili Bali maka sampling dilakukan di berbagai Kabupaten Kota (BPS). Data dianalisis dengan beberapa model regresi yaitu regresi polinomial, regresi exponensial, regresi logaritmik dan Hoerl’s regresi. Data diolah dengan Costat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model regresi polinomal didapatkan bahwa hubungan luas lahan terhadap populasi sapi bali berhubungan positif sangat nyata (P<0,05) R2 =0.6696 dan Mode persamaan matematika Y = 9.426 + 1,1061X. Melalui model regresi exponensial didapatkan bahwa hubungan luas lahan terhadap populasi sapi bali berhubungan positif sangat nyata (P<0,05) R2=0,6580 dan model persamaan matematika Y = 14,0396 e 0,0278. (3). Melalui model regresi logaritmik didapatkan bahwa hubungan luas lahan terhadap populasi sapi bali berhubungan positif nyata (P<0,05) R2 = 0,5867 dan model persamaan matematika Y = - 35,1095 + 25,9318 Ln(X) dan (4). Melalui Hoerl’s didapatkan bahwa hubungan luas lahan terhadap populasi sapi bali berhubungan positif sangat nyata (P<0,05) R = 0,8923 dan model persamaan matematika Y = 2,5042 X0,8504 e -0,0017. Dari ke empat model yang dicoba disimpulkan bahwa semua menunjukkan bahwa model hubungan fungsi matematika antara luas kepemilikan lahan terhadap jumlah populasi sapi bali menunjukkan hubungan yang positif significant sampai sangat significant (P<0,05) dengan demikian alih fungsi lahan pertanian di Bali mengakibatkan luas lahan peternakan berkurang dan dapat membahayakan poulasi sapi bali

    Efisiensi Pemasaran Babi Bali dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Petani di Daerah Marginal

    Full text link
    Penelitian ini di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem, danKecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung, dari bulan Juni hingga Oktober 2018, dengan tujuan untukmenganalisis sejauh mana efisiensi pemasaran babi Bali di daerah marginal. Jenis data yang digunakan adalah datakuantitatif dan data kualitatif yang bersumber dari data primer. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara,dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap 100 orang perternak, 20 orang pedagang perantara yang terdiriatas 5 penyotek (informan), 5 pengepul, 5 pedagang antar daerah, dan 5 pedagang pembuat babi guling. Efisiensipemasaran dilihat dari struktur pasar, saluran pemasaran, farmer's share, margin pemasaran, dan rasio keuntunganterhadap biaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemasaran babi Bali yang dihasilkan di daerahpenelitian kurang efisien. Ada empat saluran pemasaran babi Bali dengan struktur pasar bersaing tidak sempurna(oligopsoni). Rata-rata farmer's share dari keempat saluran pemasaran hanya 61,41%. Margin pemasaran diantaralembaga-lembaga pemasaran juga kurang merata, yaitu berkisar antara 0,94%-37,5% dari harga di konsumen.Rasio keuntungan terhadap biaya diantara lembaga-lembaga pemasaran mencapai 172,73% - 700%, sedangkanyang dicapai peternak berkisar antara 15,16%-24,02%

    ANALISA PENDAPATAN DAN EFISIENSI EKONOMIS PENGGUNAAN PAKAN PADA USAHATANI PENGGEMUKAN SAPI BALI (STUDI KASUS DI DESA LEBIH, KABUPATEN GIANYAR)

    No full text
    Kemampuan petani untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi secara efisien dan ekonomis sangat penting untuk memaksimumkan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan peternak dan tingkat efisiensi ekonomis penggunaan pakan hijauan dan pakan konsentrat dalam usahatani penggemukan sapi bali. Wawancara terhadap 50 peternak yang ada di Desa Lebih telah dilakukan pada tahun 2009 untuk mengumpulkanan data. Tingkat pendapatan peternak dianalisis berdasarkan atas biaya tunai dan biaya total. Efisiensi ekonomis penggunaan pakan hijauan dan pakan konsentrat ditentukan dengan mencari indeks efisiensi pakan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usahatani penggemukan sapi bali memberikan keuntungan pada peternak sebesar Rp. 1.292.485/ekor, dengan R/C ratio 1,2 jika hanya memperhitungkan biaya tunai (tanpa memperhitungkan biaya pakan hijauan, tenaga kerja, dan lahan). Namun jika semua biaya diperhitungkan secara finansial, usahatani penggemukan sapi bali menyebabkan kerugian sebesar Rp. 698.426,65/ekor, dengan R/C rasio 0,92. Jumlah pemberian pakan hijauan sudah mendekati kondisi yang efisien secara ekonomis (sedikit berlebihan) dengan nilai Indeks Efisiensi 0,93. Sedangkan jumlah pemberian pakan konsentrat tidak efisien dengan nilai Indeks Efisiensi 0,57, pemberian pakan hijauan dan konsentrat harus dikurangi sehingga masing-masing menjadi 29,27 kg/ekor/hari dan 2,35 kg/ekor/hari (setara dedak padi) untuk mencapai kondisi yang efisien secara ekonomis

    STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI BALI

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk 1) memilih Kabupaten yang tepat sebagai basis pengembangan usaha penggemukansapi potong di Bali, 2) menyusun alternatif strategi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan usaha penggemukansapi potong di Bali, 3) merekomendasikan strategi prioritas yang mendukung perkembangan usaha penggemukansapi potong di Bali. Penelitian dilakukan di Kabupaten Karangasem yaitu di Kecamatan Karangasem, Bebandem,Selat, dan Rendang. Responden terdiri dari 300 orang peternak dan 10 orang ahli yang berasal dari Dinas Peternakandan Kesehatan Hewan, serta dari Universitas Udayana. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancaramenggunakan kuesioner terstruktur, wawancara mendalam, observasi, serta penelusuran literatur dan dokumenterkait. Data penelitian dianalisis menggunakan: analisis LQ, analisis IE, analisis SWOT, dan analisis QSPM.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam alternatif strategi usaha peternakan sapi potong yaitu:1) Membangun pusat pelatihan teknologi dan manajemen agribisnis penggemukan sapi potong, 2) Optimalisasiprogram penyuluhan peternakan, 3) Melakukan pelatihan teknologi pengolahan pakan, 4) Membangun koperasipeternakan, 5) Meningkatkan jiwa wirausaha peternak, serta 6) Mengadakan sosialisasi dan pendampingan dalampengurusan ijin yang diperlukan bagi kelompok ternak. Strategi prioritas yang direkomendasikan dalam penelitianini adalah strategi meningkatkan jiwa wirausaha peternak
    corecore