7 research outputs found

    20 Years Of Progress In Dengue Hemorrhagic Fever And Other Arboviral Diseases Research

    Full text link
    Throughout the 20 year history of U.S. Naval Medical Research Unit No. 2 Detachment (NAMRU), many viruses and viral diseases have been studied. The greatest emphasis has been in the field of arboviruses, specifically dengue virus, chikungunya virus, and Japanese B encephalitis virus. The initial focus of the work was to define the extent of the threat posed by these viruses. Studies were conducted to determine antibody prevalence, and to determine the etiologies of infectious febrile disease in hospitalized patients. Later the work advanced into more specific areas, especially the entomologic and clinical components of these viruses. Little was known of the incidence or kind of arbovirus infections in Indonesia when NAMRU was established. Previous serological studies had used the cross reactive haemagglutination assay. Green et al. in 1973 provided convincing serological evidence of infections with chikungunya virus and group B arboviruses by using the specific virus neutralization assay. These results demonstrated the need for further studies to isolate the causative agent, to describe the epidemiology, and to investigate the clinical features of the associated disease

    Pemanfaatan Pekarangan untuk Peningkatan Ketahanan Pangan di Desa Akar Akar Kabupaten Lombok Utara

    Get PDF
    Pandemi Covid 19 yang terjadi di seluruh dunia berdampak pada berbagai aspek kehidupan yang sering dibutuhkan oleh masyarakat dunia, salah satunya adalah ketahanan pangan yang terjadi di Indonesia yang menjadi suatu hal yang sangat di antisipasi oleh warga, khusus nya yang berada disekitaran daerah atau lahan yang relatif kering yang membuat warga yang bertempat tinggal di daerah tersebut kesusahan untuk mencukupi kebutuhan pokok nya, seperti sayuran dan juga buah buahan yang termasuk dalam konsumsi pokok bagi warga, upaya untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara berbagi ilmu beserta pengalaman dengan para warga seperti metode penanaman dan juga cara ataupun terobosan baru lainya, salah satunya adalah metode penanaman hidroponik dengan menggunakan styrofoam sebagai media untuk penanaman tumbuhan sayuran dan lain lain, metode hidroponik ini sebenarnya banyak macam nya hanya saja dengan menggunakan media styrofoam ini diharapkan hal ini tidak banyak menguras biaya dan tentunya mudah untuk dipahami oleh warga ataupun masyarakat yang masih awam terhadap metode ini, terlebih lagi mulai dari bahan yang digunakan relatif mudah untuk didapatkan, dan juga hal ini bertujuan untuk tata cara menjadi peluang usaha baru bagi para warga dimana di masa pandemi seperti ini hampir sebagian pekerja mengalami PHK dan masyarakat lainya kehilangan pekerjaan sehari harinya
    corecore