71 research outputs found

    Analisis Kesesuaian Perairan Untuk Wisata Snorkeling Dan Diving Di Pulau Pisang Bagian Utara Kecamatan Pesisir Utara Lampung Barat

    Full text link
    Pisang Island is one of the islands located in the Coastal West Lampung regency precisely in West Lampung. Expected with the development of Pisang Island as a tourist destination it will beable to increase revenue and the welfare of society in western Lampung. Utilization of coastal and marine resources in West Lampung could be the development of nautical tourism in the region in this regard Pisang Island. One form of nautical tourism is snorkeling and diving activities. However, in the tourist development efforts in Pisang Island have held identification and approach problems first. The most fundamental and the purpose of this studyis to conducta study on the suitability of water level in Pisang Island, especially for snorkeling and diving tourism activities. Research carried out by field observations (collecting primary data and secondary data) for 2 months in July 2011 to August 2011 in the northern part of the Pisang Island, which is divided into thirteen point sampling locations. Primary data collection consisted of coral cover data retrieval and type of life formusing LIT, count the number off is husing visual census of fish and measure the brightness levels use these cchidisk. The method used for the analysis of the research is descriptive method of analysis with the help of Travel Suitability Index which produces the suitability andvalue of the carrying capacity of tourist areas. Based on the results obtained from the calculation of travel suitability index for snorkeling and diving touris snorkeling tours there instations 1, 2, 3, and 5 are located at a depth of 3 meters. And for diving there instations 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13 and 14 are located at a depth of 5 meter still 10 meters

    Studi Sebaran Sedimen Tersuspensi secara Horizontal dan Vertikal di Perairan Tugu Kecamatan Tugurejo, Semarang

    Full text link
    Masalah hidrodinamika yang terdapat di Perairan Tugu adalah sebaran sedimentasi yang tidak merata yang mengakibatkan pembelokan di badan sungai dan Perubahan alur pelayaran bagi kapal-kapal nelayan untuk memasuki daerah sungai khususnya pada saat perairan sedang surut. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran sedimen tersuspensi secara horizontal dan vertikal di Perairan Tugu.Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, tahap pertama pengolahan citra satelit ALOS untuk mengetahui sebaran sedimen tersuspensi secara horizontal di Labolatorium Komputasi Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang, pengambilan data yang dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Perairan Tugu dan tahap analisa laolatorium terhadap sampel air untuk mengetahui konsentrasi sedimen tersuspensi di Labolatorium Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang dan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data pengamatan pasang surut tinggi air di Perairan Tugu, Semarang hasil pengukuran Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Maritim.Pada saat pasang, nilai konsentrasi sedimen tersuspensi berkisar antara 8.13 mg/L untuk yang terendah dan 18.19 mg/L untuk yang tertinggi. Pada saat kondisi surut didapatkan nilai konsentrasi sedimen tersuspensi sebesar 18.17 mg/L sampai dengan 26.14 mg/L. Nilai konsentrasi sedimen terbesar pada saat pasang maupun surut didapatkan di dasar perairan, yakni sebesar 9.74 mg/L - 25.13 mg/L pada kondisi pasang dan 27.89 mg/L – 35.79 mg/L pada kondisi surut

    Pengurangan Kadar Digliserida dan Asam Lemak Bebas dalam Minyak Sawit Kasar Menggunakan Adsorben

    Get PDF
    Indonesia merupakan negara produsen sekaligus konsumen minyak sawit kasar (Crude Palm Oil/CPO) terbesar di dunia pada tahun 2014. Salah satu komponen yang mempengaruhi kualitas CPO adalah digliserida (DAG) dan asam lemak bebas (ALB). DAG dalam minyak sawit adalah prekursor pembentuk senyawa karsinogen 3-MCPD ester, sedangkan ALB yang tinggi dapat mempengaruhi stabilitas minyak. Proses kontak adsorben ke dalam CPO akan mempengaruhi keberadaan kedua komponen tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jenis adsorben yang paling baik dalam mengadsorp digliserida dan asam lemak bebas dalam CPO dengan menitikberatkan pada karakteristik adsorben dan adsorbat. Penelitian dilakukan terhadap 3 jenis CPO (nilai ALB: 4, 6, dan 14) dan 6 jenis adsorben (arang aktif, MgO, Magnesol R-60, dan 3 jenis bleaching earth). Proses kontak dilakukan pada suhu 50 – 60 °C (tanpa vakum) untuk seleksi adsorben dan 90 °C (dengan vakum) selama 30 menit dengan dosis adsorben 1 dan 3 %. Proses kontak adsorben pada CPO dengan kondisi adsorpsi tanpa vakum belum dapat menurunkan DAG dan ALB secara signifikan terhadap ketiga jenis CPO. Kombinasi antara adsorben bleaching earth tipe 1 dan MgO dapat menurunkan ALB hingga 70 % pada CPO dengan ALB 14 % pada kondisi vakum, tetapi tidak dapat menurunkan DAG. Karakterisitik CPO dan adsorben mempengaruhi proses reduksi ALB dan DAG

    Mikroenkapsulasi Lemak Kaya Dha untuk Fortifikasi pada Makanan

    Full text link
    Asam lemak Omega-3, khususnya Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahaxaenoic (DHA) berperan penting dalam nutrifikasi pangan dan farmasi. Monoasilgliserol (MAG) kaya DHA adalah salah satu bentuk ester asam lemak yang daya cernanya lebih baik dibandingkan dengan etil atau metil ester. MAG kaya omega-3 terutama EPA dan DHA cenderung tidak stabil karena mudah teroksidasi dan terhidrolisis sebagai akibat banyaknya ikatan rangkap pada rantai asam lemak tersebut. Agar dapat diaplikasikan sebagai ingredien pangan fungsional yang stabilitasnya tinggi, metode stabilisasi yang sesuai dengan tujuan aplikasi tersebut adalah dengan cara enkapsulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Enkapsulasimikro MAG kaya DHA dengan bahan penyalut dekstrin dapat melindungi produk dari oksidasi selama penyimpanan 3 bulan (bilangan TBA tetap rendah 2,732 mol/g), efisiensi enkapsulasi yang tinggi (85%) dan dapat diaplikasikan ke dalam bahan pangan (biskuit dan susu) yang dapat diterima oleh konsumen baik dengan metode uji beda maupun hedonik

    Pengembangan Modul Elektronik Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Kelas XI Berbasis Online dengan Program Edmodo

    Get PDF
    Learning is a process that systematically designed to provide learning resources for learners in a learning environment. Learning PJOK not focus only on psychomotor aspect, but to achieve movement skills also involves cognitive and affective aspects. Innovation in developing learning that seeks to improve behavior and learning in the 21st century creativity required the design of the active one with the electronic module. Electronics module is a form of teaching materials appropriate to the characteristics of teaching materials that have been packaged into a coherent whole, arranged systematically studied independently and be active by learners in accordance with the speed or ability without the guidance of a teacher.Pembelajaran merupakan proses yang dirancang secara sistematis untuk menyediakan sumber belajar bagi pebelajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran PJOK tidak hanya menitikberatkan aspek psikmotorik, namun untuk mencapai keterampian gerak juga melibatkan aspek kognitif dan aspek afektif. Inovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang berupaya meningkatkan perilaku dan kreativitas pembelajaran di abad 21 dibutuhkan perancangan pembelajaran yang aktif salah satunya dengan modul elektronik. Modul elektronik merupakan bentuk bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik materi ajar yang telah dikemas dalam satu kesatuan yang utuh, yang disusun secara sistematis dipelajari secara mandiri dan lebih aktif oleh pebelajar sesuai dengan kecepatan atau kemampuannya tanpa bimbingan dari guru

    An analysis on Aerodynamics Performance Simulation of NACA 23018 Airfoil Wings on Cant Angles

    Get PDF
    Winglet attached on the tip of aircraft wings to increase lift. Mainly, winglet used for increasing aerodynamic efficiency, it decreases induced drag caused by vortex on wings tip. The phenomenon of vortex is collision of high-pressured air below the wings meet the low-pressured air above it that cause turbulence. Induced drag may reach 40% of total drag during cruising, and 80-90% while take off. A procedure to decrease induced drag is using wing tip devices. It used on commercial aircrafts and the most frequently used is blended winglet. Numerical study conducted to examine the best aerodynamic performance of sub-sonic plane wings in angles of attack. Analysis on NACA 23018 airfoil wings with blended winglet on the tip was conducted. Freestream velocity of 40 m/s or Re = 1 × 106, and angle of attack (α) 0o, 5o, 10o, and 15o are used. Evaluation for parameter includes coefficient pressure (Cp), velocity profile, lift, drag, and ratio CL/CD. Obtained contour are pressure contour, velocity, and vorticity. In view of all this, there is increasing performance of aerodynamic with CL/CD ratio of wings with blended winglet and plain wing. Reaching current angle of attack, the function of winglet is gradually decrease

    Determinasi Perilaku Petani dalam Penyuluhan Pertanian di Maluku

    Full text link
    Petani di Maluku berada di lingkungan masyarakat yang memiliki landasan modal sosial dan modal manusia yang spesifik, sehingga perilaku petani dalam penyelenggaraan penyuluhan di Maluku diduga terkait dengan lingkungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti determinasi perilaku petani dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Penelitian dilaksanakan di Provinsi Maluku, fokus di dua kabupaten meliputi enam kecamatan dan 18 desa pada 2010. Pengumpulan data dilakukan melalui survei terhadap 270 orang petani contoh yang terpilih sebagai responden menggunakan metode penarikan contoh acak banyak tahap (multistage random sampling). Data yang terkumpul dianalisis dengan pendekatan Model Persamaan Struktural (Structural Equation Model-SEM) dan penyelesaian menggunakan AMOS (Analysis of Moment Structure). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku petani yang menonjol dalam penyuluhan pertanian di Maluku tercermin pada penggunaan benih/bibit, dan perawatan pada tanaman pangan dari pada perkebunan dan peternakan. Pengaruh yang paling besar mendorong motivasi perilaku petani adalah kondisi modal sosial, namun pengaruhnya tidak nyata. Unsur lainnya yang terkait adalah penyelenggaraan penyuluhan, modal manusia dan aksesibilitas petani. Modal manusia secara signifikan dipengaruhi penyelenggaraan penyuluhan, dan modal manusia berpengaruh nyata terhadap aksesibilitas namun tidak berpengaruh terhadap perilaku petani. Untuk lebih mendorong perilaku petani ke depan, perlu lebih mengakomodasi peran modal sosial yang ada di daerah setempat sebagai fasilitasi pemberdayaannya

    Fermented Was Reported to Have Different Physicochemical and Functional Properties to Those of Non Fermented Flour. the Objective of This Research Was to Study the Effect of Spontaneous Fermentation to Chemical and Rheological Properties of Corn Flour and to Identifying Correlation Among Parameters. Flour Was Prepared by Spontaneous Fermentation with Variation of Fermentation TIME (0, 12, 24, 36, 48, 60 and 72 Hours). the Result Indicated That the Increasing of Corn Grits Fermentation TIME Was Decrease of Protein, Crude Fiber, Lipid, Ash, Starch and Amylase Content of Corn Flour. the Increasing of Protein Content, Reduction Sugar, Crude Fiber, Ash, Bulk Density and Gelatinization TIME Were Decrease of Gel Strength. Gel Strength Will Be Promote with Increasing of Angle of Repose and Peak Viscosity. Gel Stickeness Will Decrease with Increasing of Amylosa: Amylopecyin Ratio and Breakdown Viscosity. Key Words: White Corn, Flour,fermentation, Chemical, Rheological

    Full text link
    Fermented was reported to have different physicochemical and functional properties to those of non fermented flour. The objective of this research was to study the effect of spontaneous fermentation to chemical and rheological properties of corn flour and to identifying correlation among parameters. Flour was prepared by spontaneous fermentation with variation of fermentation time (0, 12, 24, 36, 48, 60 and 72 hours). The result indicated that the increasing of corn grits fermentation time was decrease of protein, crude fiber, lipid, ash, starch and amylase content of corn flour. The increasing of protein content, reduction sugar, crude fiber, ash, bulk density and gelatinization time were decrease of gel strength. Gel strength will be promote with increasing of angle of repose and peak viscosity. Gel stickeness will decrease with increasing of amylosa: amylopecyin ratio and breakdown viscosity
    • …
    corecore