8 research outputs found

    Indonesia - Russia Bilateral Relations: Efforts To Enhance Digital Economy And Tourism Investment Cooperation

    Get PDF
    Indonesia and Russia's bilateral relations still need to be improved and strengthened in all sectors. Both countries agreed in Jakarta in 2021 to enhance and strengthen bilateral cooperation in politics, law, and security. The commitment to further cooperation made by the two major countries in the Asia Pacific aimed at creating peace and maintaining regional and global security stability. This study aims to elaborate how Indonesia's bilateral relations with Russia enhanced are related to the efforts of both generating digital economic cooperation and attracting foreign investment in Indonesia's leading tourist destinations. This study utilizes the concept of dynamic bilateral relations and the implementation of foreign economic policies. The researchers use qualitative research methods with explanatory writing techniques analyzing the data and information obtained. The liberal approach to mutually beneficial international cooperation is further elaborated and analyzed, particularly in understanding how each country's strategic decisions have an impact on sustaining regional economic growth. The digital economy cooperation built by the two countries still needs to be strengthened to attract more incoming Russian investors in the tourism industry. This research reveals that international cooperation has been carried out by the Indonesian government and stakeholders related to tourism management destinations is done through bilateral cooperation, regional cooperation, and multilateral cooperation. It still needs clear strategies that should be implemented tactically as a strategic effort by the Indonesian government and related stakeholders to sharpen the construction of the national digital economy in the sustainable, inclusive, and quality tourism sector in driving and supporting national economic growth

    Analisa Kandungan Beta-glukan Larut Air Dan Larut Alkali Dari Tubuh Buah Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Dan Shiitake (Lentinus Edodes)

    Full text link
    Beta glucan is a polysaccharide compound, generally not soluble inwater and resistant to acid. Beta glucan is used as an immunomodulator (enhancing the immune system) in mammals is usually a beta-glucan soluble in water, easily absorbed and has a low molecular weight. Several example of beta-glucan such as cellulose (β-1 ,4-glucan), lentinan (β-1 0.6-glucan) and (β-1 ,3-glucan), pleuran (β-1, 6 and β-1 ,3-glucan) are isolated from species of fungi Basidiomycota include mushrooms (Pleurotus ostreatus) and shiitake (Lentinus edodes).The purpose of thisresearch activity is to obtain beta-glucan compound that can be dissolved in water and in alkali derived from fungi Basidiomycota, i.e, Oyster mushrooms (Pleurotus ostreatus) and shiitake (Lentinus edodes). The result of beta-glucan compared to characterize the resulting beta glucan that is molecular structure . The difference of beta glucan extraction is based on the differences in solubility of beta-glucan. Beta glucan could be water soluble and insoluble water

    External Events dari Reaktor Riset Menuju Reaktor Daya

    Full text link
    EXTERNAL EVENTS DARI REAKTOR RISET MENUJU REAKTOR DAYA. Krisis energi yang dialami oleh Indonesia belakangan ini memerlukan adanya alternatif pembangkit listrik dengan energi terbarukan dan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan salah satu pilihan yang dapat dipertimbangkan. Standar keselamatan dan keamanan secara Internasional perlu diterapkan termasuk di dalamnya standar untuk mengatasi kejadian-kejadian eksternal (external events). Di Indonesia terdapat tiga reaktor nuklir riset yaitu reaktor Kartini di Yogyakarta, Reaktor TRIGA 2000 di Bandung, dan Reaktor GA Siwabessy di Serpong. Untuk menuju ke PLTN maka perlu diperhatikan pengalaman yang diperoteh dari reaktor riset tersebut. Makalah ini memuat pengataman dan kajian kejadian-kejadian eksternal (external events) sehubungan dengan qualifikasi dan re-evaluasi reaktor daya riset dengan studi kasus kajian kegempaaan yang telah dilakukan pada Reaktor TRIGA 2000, Bandung. Kajian kegempaan terhadap Reaktor TRIGA 2000 dibagi menjadi tiga tahap, yaitu investigasi lapangan, analisis resiko kegempaan (PSHA), dan analsis struktur. Pengalaman Indonesia dalam hal qualifikasi dan re-evaluasi reaktor riset sangatlah berharga sebagai bekal dalam pengembangan reaktor daya. Falsafah pengembangan reaktor daya adalah sejalan dengan reaktor riset dalam hal kejadian-kejadian eksternal. Perbedaannya adalah dalam hal besaran-besaran kuantitatif Performance Goal-Probability of Failure, Hazard Category, Safety dan Design Class

    Analisis Pengaruh Penambahan Jumlah Pelat Terhadap Unjuk Kerja Penukar Kalor Reaktor Triga 2000

    Full text link
    ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH PELAT TERHADAP UNJUK KERJA PENUKAR KALOR REAKTOR TRIGA 2000. Untuk mengurangi adanya gelembung di dalam tares reaktor TRIGA 2000 Bandung pada daya di etas 1000 kW adalah dengan meningkatkan efektivitas penukar kalor(HE). Salah satu care untuk peningkatan efektivitas tersebut yaitu dengan menambah jumtah pelat di dalam HE. Supaya penambahan jumiah pelat sesuai dengan yang diinginkan, make perlu dilakukan suatu analisis untuk melihat perbandingan unjuk kerja dalam beberapa variasi penambahan pelat. Analisis dilakukan dengan metode NTU-Efektivitas. Batasan variabel yang berpengaruh terhadap efektivitas diambil dad pengalaman operasi sejak tahun 2000 sampai 2005. Selain itu diasumsikan bahwa sifat-sifat fluida kerja tidak berubah banyak terhadap suhu dan tekanan serta endapan pengotor pada pelat HE kecil. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa penambahan jumlah pelat akan menaikkan efektivitas penukar kalor. Akan tetapi untuk laju air primer yang rendah(600 gpm) danlfaju air sekunder yang tinggi(6000 It/menit.) kenaikan efektivitasnya kecil walaupun jumlah pelat ditambah, dan efektivitasnya sudah di aras 98 %

    Prediksi Endapan Pengotor Penukar Panas Tipe Pelat Reaktor Triga 2000 Bandung

    Full text link
    PREDIKSI ENDAPAN PENGOTOR PENUKAR PANAS TIPE PELAT REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG. Pembuangan panas reaktor TRIGA 2000 bergantung pada efektivitas pemindahan panas dan penukar panas sistem pendinginya. jika efektivitas pemindahan panas menurun maka pendinginanya juga akan turun. Turunya efektivitas dapat diakibatkan karena adanya endapan pengotor dari fluida pendingin, sehingga pengendapan pengotor yang terjadi di penukar panas tersebut perlu diteliti supaya dapat diperkirakan waktu pembersihanya. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan temperatur, tekanan dan laju alir penukar panas reaktor TRIGA 2000. Dengan data penunjukan temperatur dan laju alir dapat dihitung efektivitas penukar panasnya melalui metode NTU-Efektivitas. Data tekanan digunakan untuk menghitung tebal lapisan pengotor dan digabung dengan perhitungan koefisien perpindahan panas menyeluruh untuk menghitung tahanan pengotor. Dari tahanan pengotor tersebut dapat ditentukan laju pengendapanya, sehingga dapat diperkirakan waktu untuk melakukan pembersihan penukar panas reaktor TRIGA 2000 Bandung. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa setelah reaktor beroperasi 44 bulan temperatur fluida pendingin primer masuk penukar panas akan mencapai 49°C dengan tebal endapan yang terjadi sebesar 0,28 mm di sisi primer dan 2,21 mm di sisi sekunder. Hasil ini menunjukan bahwa endapan pengotor di sisi sekunder lebih tinggi dari pada di sisi primer, karena fluida pendingin sekunder tidak diolah secara ketat seperti pada sistem pendingin primer. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembersihan penukar panas reaktor TRIGA 2000 Bandung harus dilakukan sebelum temperatur fluida pendingin masuk penukar panas mencapai 49°C

    Manufacturing Processes

    No full text
    corecore