5 research outputs found

    Phytochemical Screening and Antioxidant Activity of Selekop (Lepisanthes Amoena) Fruit

    Full text link
    Selekop (Lepisanthes amoena (Hassk.) Leenh.) plant leaves are used by the Dayak tribe of East Kalimantan as traditional cosmetics. Selekop fruit is also edible, but not well known. This study was conducted to obtain the phytochemical content and antioxidant assay in flesh, seed and pericarp extracts from the fruit of Selekop. Phytochemical analysis was conducted on ethanol extract for identification of flavonoid, alkaloid, tannin, saponin, triterpenoid and steroid. The antioxidant activity was done by DPPH assay with ascorbic acid as positive control. The flesh contained flavonoid, saponin, and tannin; the seed contained flavonoid, alkaloid, saponin, triterpenoid, and tannin; and the pericarp contained flavonoid, alkaloid, saponin, triterpenoid, and tannin. Analysis of antioxidant activity revealed the following Inhibitory Concentration (IC50 values): 122.51 ppm of flesh, 63.30 ppm of seed, 53.21 ppm of pericarp and 3.06 ppm of ascorbic acid. Based on these results, the ethanol extract of the seed and the flesh had a phytochemical content and antioxidant activity which was better than the flesh extract from Selekop fuit

    Pengaruh Upah dan Fasilitas Kerja terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Wanita di Perkebunan Kelapa Sawit

    Full text link
    Peranan pekerja wanita dalam perkebunan kelapa sawit cukup besar. Pekerjaan perawatan pokok kelapa sawit yang meliputi penyemprotan dan pemupukan secara umum dikerjakan oleh pekerja wanita. Upah dan Fasilitas kerja merupakan dua hal yang penting dalam menunjang produktivitas para pekerja tidak terkecuali pekerja wanita di kebun kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana pengaruh upah dan Fasilitas kerja terhadap produktivitas pekerja perempuaan di kebun kelapa sawit. Data diperoleh dari 26 orang pekerja wanita dan 7 orang mandor yang menjadi responden. Data kemudian dianalisis menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda untuk mengetahui nilai koefisien regresi, nilai t, nilai F, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upah dan Fasilitas kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas yang (koefisien regresi upah 0.456 dan koefisien regresi Fasilitas kerja 0.532) namun secara parsial pengaruh upah ini tidak signifikan (t-hitung 1.721 < t-tabel 2.069) sedangkan Fasilitas kerja berpengaruh signifikan (t-hitung 2.845 > t-tabel 2.069). Secara simultan, upah dan Fasilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas (sig 0.000 < 0.005) dan berkontribusi 52% terhdap naik-turunnya produktivitas

    Pengaruh Upah Lingkungan Kerja dan Fasilitas Sosial terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Panen

    Full text link
    Sumber daya manusia dalam Perusahaan sangatlah diperlukan untuk menjalankan kegiatanperusahaan. Kepuasan kerja merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan Perusahaan dalam rangkamendorong kinerja karyawan dan penilaian terhadap kepuasan kerja karyawan. Ada beberapa hal yangdipakai dalam penilaian mengenai kepuasan kerja, sebagai pertimbangan dalam penilaian kepuasan kerjaantara lain upah, lingkungan kerja dan Fasilitas sosial. Dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahuipengaruh upah, lingkungan kerja dan Fasilitas sosial terhadap kepuasan kerja karyawan panen. Datadiperoleh melalui wawancara terhadap responden dengan menggunakan kuesioner kepada karyawanpanen di Estate 2 PT.Tritunggal Sentra Buana. Responden ditentukan menggunakan metode purposivesampling dengan kriteria tertentu sehingga dipeoleh 42 responden. Data dianalisis regresi linier berganda,uji t, uji f dan koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial upah danfasilitas sosial berpengaruh terhadap kepuasan kerja, namun lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadapkepuasan kerja. Walaupun secara parsial lingkungan kerja tidak berpengaruh, namun secara simultanupah, lingkungan kerja, dan Fasilitas sosial berpengaruh terhadap kepuasan kerja

    Studi Perbandingan Rantai Pemasaran Tandan Buah Segar Kelapa Sawit di Desa Jonggon Kabupaten Kutai Kartanegara

    Full text link
    This research is motivated by oil palm farmers, which is in contrast to the high demand for fresh fruit bunches, as the main raw material for producing crude palm oil. On the other hand, oil palm smallholders are also involved in several different supply chains. The purpose of this study was to determine the management of fresh fruit bunches  marketing and the amount of profit received by farmers through the marketing of oil palm fresh fruit bunches  in Jonggon Village, Kutai Kartanegara Regency. The analytical method used is descriptive quantitative and marketing margin analysis. The method of determining respondents used purposive sampling method and the respondents in this study were plasma and non-plasma farmers, collector traders and plasma cooperatives, and crude palm oil processing factories owned by PT. Niaga Mas Gemilang in Jonggon Village, Kutai Kartanegara Regency. The results of the respondents' research are in 2 running marketing channels, namely the first marketing channel, namely farmer-cooperative-processing factory, and the second one is farmer-trader-processing factory. Farmers involved in the first supply chain get a profit of Rp. 900 / kg and the farmers involved in the second supply chain get a profit of Rp. 1070 / kg
    corecore