2 research outputs found

    Land Suitability Analysis for Settlement Areas in Tilamuta District, Boalemo Regency

    Get PDF
    Tilamuta Subdistrict which is the capital of Boalemo Regency is directed as a Regional Activity Center (PKW) which has a function as a government center, urban settlement area, education area and trade and service area, but only about 35 percent of the total area of Tilamuta Subdistrict can be maximized as a function. built area. The purpose of this study was to determine the suitability of land for urban settlement areas in Tilamuta District. The analytical technique used is the overlay method using a Geographic Information System (GIS) from slope data, rainfall, morphology, soil type, land use and spatial pattern planning directions in Tilamuta District, which is then scored to determine the classification of land suitability of the area. settlement. The results showed that there were 4 land suitability classifications, namely: suitable (402 ha), quite suitable (4202 ha), less suitable (5223 ha), not suitable 8831 ha

    ARAHAN OPTIMASI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PRIVAT

    Get PDF
    Penyediaan Ruang Terbuka Hijau menjadi sangat penting guna menjaga unsur keseimbangan kawasan perkotaan. Namun secara realitas, penyediaan RTH di kawasan perkotaan di Indonesia masih sangat minim, bahkan belum memenuhi syarat minimum ketentuan penyediaannya. Penyediaan RTH Kota Bandung menjadi terbatas karena sebagian besar pemanfaatan lahannya berupa lahan terbangun yang didominasi oleh pemanfaatan lahan dengan status kepemilikan individu/pribadi. Hal ini dapat menjadi potensi dalam penyediaan RTH Privat. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui luas dan kondisi eksisting RTH Privat pada kawasan hunian di Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, serta menyusun arahan guna mengoptimalkan potensi RTH Privat yang ada. Hasil survey menunjukan bahwa pemanfaatan lahan untuk RTH Privat pada kawasan permukiman di Kecamatan Sukasari secara umum masih belum memenuhi ketentuan yang berlaku, dimana secara keseluruhan, RTH Privat eksisting pada kawasan permukiman di Kecamatan Sukasari baru menyumbang sekitar 3,93% terhadap Kecamatan Sukasari. Dengan mengembangkan potensi RTH Privat yang terdapat pada Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) di kawasan hunian Kecamatan Sukasari sesuai arahan ketentuan yang berlaku, dapat meningkatkan kontribusi RTH Privat pada kawasan permukiman sebesar 15,2% terhadap Kecamatan Sukasari. Hal ini tentunya RTH Privat di kawasan perkotaan minimal 10% serta dapat mendukung ketersediaan RTH di kawasan perkotaan yaitu 30% dari luas wilayah. Kata Kunci : Kawasan Permukiman, Ruang Terbuka Hijau Perkotaan, Ruang Terbuka Hijau Priva
    corecore