3 research outputs found

    Penguatan nilai- nilai pendidikan karakter terhadap pelestarian budaya nasi adab di Kotawaringin Barat

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) wujud penguatan pelestarian budaya nasi adab di Kotawaringin Barat, 2) peran masyarakat dalam pelestarian nilai nasi adab di Kotawaringin Barat, dan 3) kebijakan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotawaringin Barat dalam melestarikan nilai-nilai karakter pada budaya nasi adab. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penggalian data dilakukan dengan teknik wawancara terstruktur kepada: zuriat kesultanan, masyarakat dan pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang mewakili pemerintah daerah sebagai informen penelitian, observasi secara mendalam terhadap wujud dan peran masyarakat dan pemerintah daerah dalam melestarikan budaya nasi adab, dan dokumentasi sebagai pelengkap data penelitian. Analisis data dilakukan dengan mereduksi, menyajikan, selanjutnya memverifikasinya. Hasil penelitian ini adalah: 1) terdapat dua wujud penguatan pelestarian budaya nasi adab di Kotawaringin Barat, yaitu berwujud hard, seperti: adanya rumah/sanggar budaya “Rumah Belajar Nea”, Pawai Nasi Adab dan menghadirkan nasi adab dalam acara-acara adat dan kemasyarakatan perorangan/ kelompok, instansi pemerintah/swasta; dan berwujud soft, seperti: gagasan mendirikan rumah/sanggar untuk belajar/mengetahui kearifan budaya lokal termasuk budaya nasi adab, menyediakan informasi tentang nasi adab sebagai media pembelajaran, proposi dan sosialisasi budaya; 2) terdapat dua peran masyarakat dalam pelestarian nilai nasi adab di Kotawaringin Barat, yaitu: masyarakat sebagai subjek yang ikut serta secara aktif dan dengan kesadaran sendiri melestarikan budaya nasi adab dalam acara: lamaran, penikahan/resepsi pernikahan, mandi pengantin, mandi tujuh bulanan, beayun anak, besunat anak dan lain-lain; serta mendirikan sanggar/ rumah budaya secara perorangan dan kelompok secara mandiri; dan masyarakat sebagai objek yang menjadi sasaran pelestarian budaya nasi adab seperti menjadi peserta dan penikmat budaya nasi adab; 3) terdapat sedikitnya empat kebijakan pemerintah daerah dalam melestarikan nilai-nilai karakter pada budaya nasi adab yang diimplementasikan melalui: program kerja tahunan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotawaringin Barat; pengalokasian dana secara khusus; melibatkan semua pihak sebagai panitia dan sebagai peserta Pawai Nasi Adab pada acara HUT Kotawaringin Barat setiap tanggal 3 Oktober; mendokumentasikan wujud implementasi pelestarian budaya nasi adab sebagai media pendidikan/ pembelajaran, sosialisasi dan promosi budaya Kotawaringin Barat. Abstract This study aims to determine: 1) the form of strengthening the preservation of adab rice culture in West Kotawaringin, 2) the role of the community in preserving the value of adab rice in West Kotawaringin, and 3) the government policy, in this case the Office of Education and Culture of West Kotawaringin, in preserving the character values in the culture of adab rice. This research uses descriptive qualitative research. Data collection is carried out with structured interview techniques to: zuriat sultanate, the community and employees of the Education and Culture Office which represent the local governments as research informants, in-depth observations of the form and role of the community and local government in preserving the culture of adab rice, and documentation as a complement to research data. Data analysis is performed by reducing, presenting, and then verifying it. The results of this study are: 1) there are two forms of strengthening the preservation of adab rice culture in West Kotawaringin, namely hard form, such as: the existence of a learning house/studio "Nea Learning House", Adab Rice Parade, and the presenting adab rice in traditional events and social community/ group, government/ private agency; and soft form, such as: the idea of establishing a house/ studio to learn/ know the wisdom of local culture including the culture of adab rice, providing information about the rice as a medium of learning, promotion and cultural socialization; 2) there are two roles of the community in the preservation of the value of adab rice in West Kotawaringin, namely: the community as a subject who actively participates and preserves the culture of adab rice in the event consciously: applications, marriage/ wedding receptions, bridal showers, seven-month showers, swing child, besunat child and others; as well as establishing individual studio /culture houses and groups independently; and the community as an object that is the target of preserving the adab rice culture such as being a participant and connoisseur of the adab rice culture; 3) there are at least four local government policies in preserving character values in the adab rice culture which are implemented through: the annual work program of the Office of Education and Culture of West Kotawaringin Regency; special allocation of funds; involving all parties as the committee and as participants of the Adab Rice Parade at the West Kotawaringin Anniversary event every 3rd October; documenting the implementation of the preservation of adab rice culture as a medium of education/ learning, socialization and promotion of West Kotawaringin culture

    Some problems on possessive nouns faced by the first year students of MAN Model Palangkaraya

    Get PDF
    Dasar tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan beberapa masalah berikut, yaitu bagaimana penguasaan siswa dalam possessive nouns ?; Apa masalah yang dihadapi siswa dalam possessive nouns?; Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penguasaan siswa dalam possessive nouns; untuk mengetahui masalah yang dihadapi siswa dalam possessive nouns. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian analisis. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah tes, wawancara dan dokumentasi. Adapun populasi dari penelitian ini adalah semua siswa kelas X di MAN Model Palangka Raya dan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling, sehingga diperoleh 55 siswa dari populasi. Untuk mengetahui validitas, reliabilitias dan tingkat kesukaran maka diberikan tes percobaan dan yang terjawab oleh siswa adalah 58 dari 100 soal yang diberikan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ada 3 siswa (5.45%) telah menguasai materi dengan sangat baik, ada 10 siswa (18.18%) telah menguasai materi dengan baik, ada 15 siswa (27.27%) cukup menguasai materi, ada 7 siswa (12.27) kurang menguasai materi dan ada 20 siswa (36.36%) sangat kurang menguasai materi pada possessive nouns. Adapun masalah-masalah yang dihadapi yaitu: 1) Siswa kesulitan dalam mengenali rumus dari possessive nouns, 2) Siswa kesulitan dalam mengingat rumus dari possessive nouns, 3) Siswa kesulitan dalam menemukan arti karena mereka keterbatasan mendapatkan kosakata, 4) Siswa kesulitan dalam menentukan fungsi dari rumus

    Cara mudah membuat proposal penelitian

    Get PDF
    Kebanyakan mahasiswa pada tingkat akhir, mengalami masalah ketika mengerjakan Tugas Akhir (TA) atau yang disebut skripsi bagi mahasiswa S-1, tesis bagi mahasiswa S-2, disertasi bagi mahasiswa S-3. Tugas akhir ini disusun sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa dan untuk mendapatkan gelar sarjana bagi mahasiswa S-1, master bagi mahasiswa S-2 dan doktor bagi mahasiswa S-3 sesuai dengan bidang ilmu atau program studi yang ditekuni. Keberhasilan suatu penelitian atau tugas akhir dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor umum. Faktor umum yang dimaksud adalah Faktor internal dan faktor eksternal. Untuk lebih jelasnya terdapat di dalam buku ini
    corecore