2 research outputs found

    PENAMBAHAN VIRGIN COCONUT OIL DAN EMULGATOR PADA LULUR BEDDA LOTONG SERTA PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

    Get PDF
    Bedda Lotong merupakan lulur tradisional dari suku Bugis yang memiliki karakteristik kasar sehingga diperlukan inovasi untuk meningkatkan mutu, baik sifat fisik kimia maupun nutrisi. Salah satu bahan alami yang diduga dapat meningkatkan mutu lulur Bedda Lotong adalah VCO. Lulur Bedda Lotong tidak dapat dikombinasikan langsung dengan VCO, dikarenakan VCO merupakan emulsi minyak yang tidak dapat berdiri sendiri, sehingga diperlukan emulgator sebagai bahan untuk menstabilkan emulsi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formulasi Bedda Lotong dengan penambahan konsentrasi VCO dan emulgator yang dapat memperbaiki karakteristik fisik dan meningkatkan nutrisi berupa antioksidan dalam sediaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran diameter droplet meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi VCO sebesar 15,85-34,93 µm. Nilai viskositas mengalami penurunan seiring dengan peningkatan konsentrasi VCO dimana formulasi F6 berbeda nyata dengan formulasi lainnya (p<0,05). Nilai pH menunjukkan adaya perubahan di hari ke-7, namun emulgator Trietanolamin/TEA cenderung stabil. Nilai aktivitas antioksidan (IC50) terbukti mengami penurunan seiring dengan penambahan konsentrasi VCO. Kandungan aktivitas antioksidan terbaik diperoleh pada formulasi F6. Secara umum formulasi terbaik diperoleh pada formulasi F3 dengan penembahan VCO 25% dan emulgator jenis Trietenolamin/TEA

    Formulasi Bedda Lotong Dengan Penambahan Virgin Coconut Oil (VCO) Dan Emulgator Terhadap Aktivitas Antioksidan Dan Sifat Fisik Kimia

    No full text
    Permasalahan pada kulit sering kali terjadi disebabkan karena adanya penumpukan sel kulit mati, sehingga menimbulkan kulit yang nampak kusam, gelap dan kotor. Hal ini dipicu oleh adanya kontaminasi polusi hingga mengakibatkan adanya radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Perawatan kulit dibutuhkan untuk mengangkat sel kulit mati serta dapat menutrisi kulit sehingga menghasilkan kulit yang bersih dan ternutrisi. Salah satu cara untuk mengangkat sel kulit mati adalag dengan eksfoliasi menggunakan partikel kasar seperti lulur. Lulur Bedda Lotong merupakan lulur tradisional dari suku bugis yang sudah terkenal sejak dahulu dipercaya secara empiris dapat mencerahkan kulit yang terdiri dari komponen bahan beras ketan hitam, temulawak, asama jawa, dan daun pandan. Namun, karakteristik fisik pada Bedda Lotong masih memiliki kekurangan sehingga diperlukan modifikasi dengan menambahkan lotion atau krim. Untuk meningkatkan kandungan nutrisi pada Bedda Lotong maka ditambahkan bahan dengan kandungan antioksidan yang tinggi seperti VCO dengan aktivitas farmakologi yang baik serta mengandung vitamin E yang tinggi dan sering diaplikasikan ke dalam sediaan kosmetik. Penambahan variasi emulgator seperti Trietanolamin dan Tween 80 sebagai bahan penstabil antar dua fase yaitu minyak dan air untuk membentuk krim menjadi lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan aktivitas antioksidan dengan sifat fisik yang baik pada lulur Bedda Lotong. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK) dengan dua faktor yang terdiri dari tiga Kelompok. Faktor pertama merupakan penambahan VCO dengan konsentrasi 5%, 15% dan 25%, sementara faktor kedua merupakan penggunaan emulgator berupa Tween 80 (5mL) dan Trietanolamin/TEA (3mL), selanjutnya kedua faktor tersebut diaplikasikan ke dalam sediaan Bedda Lotong. Uji hasil yang dilakukan mencakup analisis aktivitas antioksidan IC50, dan uji fisik-kimia meliputi uji pH, viskositas, homogenitas, daya sebar, pengukuran droplet, iritasi dan uji organoleptik mencakup aroma, tekstur dan warna. Hasil penelitian menunjukkan Nilai IC50 yang digunakan untuk menginterpretasikan antioksidan sediaan lulur Bedda Lotong menunjukkan bahwa semua sediaan yang dihasilkan memiliki kemampuan yang rendah untuk menangkal radikal bebas, namun penambahan VCO dapat menurunkan nilai IC50, sementara jenis emulgator tidak berpengaruh terhadap nilai IC50. Formulasi sediaan lulur Bedda Lotong yang terbaik berdasarkan nilai IC50 adalah penambahan VCO 25% dan emulgator Tween 80 5 mL. Analisis fisiko-kimia sediaan lulur Bedda Lotong daya sebar dan homogenitas belum sesuai dengan syarat sehingga perlu untuk dioptimalkan, sedangkan viskositas dan diameter droplet jelas dipengaruhi oleh konsentrasi VCO dan jenis emulgator. Uji iritasi pada sediaan F6 yaitu penambahan VCO 25% dan Tween 80 5mL terbukti tidak menyebabkan iritasi. Secara keseluruhan, formulasi terbaik yang dihasilkan berdasarkan parameter fisiko-kimia adalah sediaan lulur Bedda Lotong dengan penambahan VCO 15% dan emulgator Trietanolamin/TEA 3mL sedangkan uji organoleptik untuk semua sediaan lulur yang dihasilkan dengan parameter tingkat kesukaan terhadap tekstur, aroma, dan warna dapat diterima secara umum oleh panelis. Formulasi terbaik berdasarkan parameter organoleptik adalah sediaan lulur Bedda Lotong dengan penambahan VCO 15% dan emulgator Trietanolamin/TEA 3m
    corecore