42 research outputs found

    Hubungan Antara Efikasi Kerja Dengan Perilaku Mencari Bantuan Kerja Pada Karyawan Di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

    Full text link
    Kesulitan atau hambatan dalam pekerjaan adalah suatu hal yang harus diatasi oleh karyawan, terlebih bagi karyawan bagian administrasi yang memiliki tuntutan untuk selalu dinamis dalam melakukan pelayanan akademik, sehingga membutuhkan dorongan dari dalam diri karyawan dalam mengatasi kesulitan yang dihadapinya agar dapat menunjukkan kinerja yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi kerja dengan perilaku mencari bantuan kerja serta mengetahui besarnya sumbangan efektif yang diberikan oleh efikasi kerja terhadap perilaku mencari bantuan kerja. Efikasi kerja adalah keyakinan individu mengenai kemampuan dan kompetensi dirinya bahwa individu tersebut akan berhasil dalam menjalankan dan menghadapi tugas dalam pekerjaannya. Perilaku mencari bantuan kerja adalah tindakan yang dliakukan oleh karyawan untuk mencari pertolongan atas kesulitan yang dihadapi untuk menyelesaikan masalahnya dengan cara mencari bantuan dari karyawan, atasan, maupun sumber lain. Subjek adalah 76 karyawan bagian administrasi di Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang diperoleh dengan menggunakan teknik cluster sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala yaitu Skala Efikasi Kerja (22 aitem; α= 0,866) dan Skala Perilaku Mencari Bantuan Kerja (27 aitem; α=0,881). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara efikasi kerja dengan perilaku mencari bantuan kerja pada karyawan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (rxy = 0,241; p=0,018). Semakin tinggi efikasi kerja maka semakin tinggi pula frekuensi perilaku mencari bantuan kerja, dengan demikian hipotesis penelitian ini diterima. Efikasi kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 5,8% terhadap variasi kecenderungan perilaku mencari bantuan kerja

    Hubungan Antara Tipe Kepribadian Ekstraversi Dengan Intensi Berwirausaha Pada Pegawai Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah

    Full text link
    Dewasa ini, seminar-seminar kewirausahaan banyak diadakan oleh pihak-pihak pemerintah maupun swasta. Intensi berwirausaha merupakan langkah awal individu sebelum memilih untuk mengambil langkah berwirausaha. Tipe kepribadian ekstraversi merupakann tipe kepribadian dengan pandangan yang objektif dan mengarahkan perilakunya lebih banyak ke luar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian ekstraversi terhadap intensi berwirausaha pada pegawai Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah pegawai di Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel adalah convinience sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi yaitu Skala Tipe Kepribadian Ekstraversi (26 aitem; α = 0,890) dan Skala Intensi Berwirausaha (43 aitem; α = 0,951) yang telah diuji coba pada 67 pegawai Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian ekstraversi terhadap intensi berwirausaha (r = 0,331; p = 0,032)

    Hubungan Antara Work-family Conflict Dengan Resiliensi Pada Tenaga Keperawatan Wanita Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soetrasno

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work-family conflict dengan resiliensi pada tenaga keperawatan wanita. Populasi penelitian berjumlah 137 orang dengan sampel penelitian 82 tenaga keperawatan wanita yang terdiri dari perawat dan bidan yang telah menikah dengan menggunakan sampling kuota. Teknik pengumpulan data menggunakan skala psikologi model Likert yang terdiri dari dua skala, yaitu Skala Resiliensi (34 aitem, α = 0,911) dan skala Work-family Conflict (33 aitem, α = 0,923).Analisis data yang digunakan menggunakan analisis regresi sederhana dengan bantuan SPSS versi 22.0. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif antara work-family conflict dengan resiliensi pada tenaga keperawatan wanita Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soetrasno Rembang dengan koefisien korelasi -0.704 dengan p = 0,000 (p<0,001). Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa semakin rendah work-family conflict maka akan semakin tinggi resiliensi. Work-family conflict memberikan sumbangan efektif sebesar 49,6% terhadap resiliensi

    Pengaruh Pemberian Storytelling Terhadap Kecerdasan Moral Anak Usia Sekolah

    Full text link
    Tujuan dilakukannya penelitian eksperimen ini adalah untuk mengetahui pengaruh storytelling terhadap kecerdasan moral pada anak usia sekolah di SDN Tembok Luwung 01 Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Pengaruh tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan skor kecerdasan moral setelah diberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan adanya perbedaan skor kecerdasan moral antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.Penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan menggunakan non-randomize design pretest-posttest control group design. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengukuran kecerdasan moral dilakukan dengan menggunakan skala kecerdasan moral. Sebelum dilakukan perlakuan kedua kelompok subjek diberi pretest, kemudian dilakukan pemberian Storytelling pada kelompok eksperimen sebanyak empat kali. Setelah dilakukan perlakuan, kedua kelompok diberi posttest untuk mengetahui pengaruh dari storytelling.Hasil analisis dengan menggunakan Paired Sampel t-Test pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah perlakuan menunjukkan nilai t sebesar -3.124 dan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.005 (P=0.05>0.005). hasil tersebut menunjukkan adanya perpedaan kecerdasan moral sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Adanya perbedaan tersebut berarti terdapat pengaruh storytelling terhadap kecerdasan moral anak. Hasil analisis dengan menggunakan Independen Sampel t-Test menunjukkan nilai t sebesar 0.584 dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0.05 yaitu 0.564 (P=0.564>0.05). hasil tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan kecerdasan moral pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tidak adanya perbedaan tersebut disebabkan mean kelompok kontrol lebih tinggi dibanding kelompok eksperimen pada kondisi awal, sehingga peningkatan yang terjadi pada kelompok eksperimen menjadi tidak signifikan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol

    Hubungan Antara Persepsi Terhadap Employee Relations Dengan Work Engagement Pada Karyawan PT. Bank X Cabang Area Y

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap employee relations dengan work engagement pada karyawan PT. Bank X Cabang Area Y. Work engagement dapat membentuk sumber daya manusia yang handal dan memiliki sikap kerja yang positif. Peran Persepsi terhadap Employee Relations dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif sangat penting karena kinerja karyawan dipertaruhkan untuk mencitakan image positif di mata nasabah. Persepsi terhadap employee relations adalah suatu penilaian karyawan secara kognitif dan afektif terhadap pengelolaan dan pemeliharaan hubungan kerja antara karyawan dengan atasan, karyawan dengan manajemen Perusahaan serta karyawan dengan rekan sekerjanya. Work engagement merupakan kondisi psikologis positif yang dimiliki oleh karyawan terhadap pekerjaannya yang ditandai dengan curahan energi dan mental dalam bekerja, bertahan dalam kesulitan, perasaan terlibat yang kuat, penuh konsentrasi, merasa bangga dan tertantang dengan pekerjaannya, serta kesulitan untuk memisahkan diri dengan pekerjaanya. Jumlah populasi penelitian ini adalah 164 dengan sampel penelitian 66 karyawan tetap dan masa kerja minimal 1 tahun hingga 10 tahun di PT. Bank X Cabang Area Y yang terdistribusi pada 10 kantor cabang dengan menggunakan propotional sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua skala psikologi model Likert, yaitu skala work engagement (32 aitem, α = 0,870) dan skala persepsi terhadap employee relations (32 aitem, α = 0,888). Analisis data yang digunakan yaitu analisis regeresi sederhana yang dibantu dengan program komputer SPSS version 21.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi terhadap employee relations dengan work engagement pada karyawan PT. Bank X Cabang Area Y dengan koefisien korelasi 0,737 dengan p = 0,000 (

    Correlation Between Social Support of Family with Work-family Conflict on Women Workers of Woven Sarong Factory in Pekalongan

    Full text link
    The purpose of this study was to determine how the relationship between social support families with work-family conflict on women workers of woven sarong factory in Pekalongan. Social support of family is the support given by family of her husbandd and children to subject, while work-family conflict is a situation that caused a conflict between the demands of work and family roles. Subjects were women workers of cone winder in production of Pismatex and Pajitex factory. The sampling technique that used in this research is Cluster random sampling and the result is 90 sample in Pismatex factory. Data retrieval of this research using social support of family scale (35 valid item with α=0.862) and work-family conflict scale (26 valid item with α=0.834) that tested to 49 women workers of cone winder of Pajitex factory in Pekalongan. Research data obtained from the result of simple regression analysis showed that coefficient correlation is -0.448 with p=0.00 (
    corecore