11 research outputs found

    Pengujian Vigor Benih Kedelai Varietas Grobogan Hasil Pemupukan Npk Majemuk pada Umur Simpan Dua Bulan

    Full text link
    Benih merupakan salah satu bahan USAha tani yang mempengaruhi hasil. Penggunaan benih bermutu yang memiliki vigor tinggi merupakan salah satu faktor yang dapat menghasilkan panen tanaman yang tinggi. Dosis pupuk NPK majemuk selama periode pembangunan benih diduga mempengaruhi vigor suatu benih. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan vigor benih kedelai Varietas Grobogan yang berasal dari dosis pemupukan NPK majemuk berbeda. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung dari bulan April hingga Mei 2012. Percobaan dirancang menggunakan rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) yang diulang tiga kali. Rancangan perlakuan adalah tunggal terstruktur terdiri dari lima taraf dosis pupuk NPK majemuk (100 kg ha-1, 150 kg ha-1, 200 kg ha-1, 250 kg ha-1, dan 300 kg ha-1). Homogenitas ragam diuji dengan Uji Barlett dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey. Bila asumsi analisis ragam terpenuhi, maka data dianalisis ragam; rata-rata nilai pengaruh perlakuan diuji dengan Uji Ortogonal Polinomial pada taraf 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih kedelai Varietas Grobogan yang berasal dari pemupukan NPK majemuk yang ditingkatkan dosisnya sampai dengan 300 kg ha-1 menghasilkan perbedaan vigor benih secara kuadratik berdasarkan variabel bobot kering kecambah. Pada dosis pupuk 178,95kg ha-1 menghasilkan bobot kering kecambah maksimum yaitu 0,08 g/kecambah sedangkan panjang akar dan panjang plumula meningkat secara linier seiring dengan peningkatan dosis pupuk. Variabel kecepatan perkecambahan, kecambah normal yang tumbuh, nilai daya hantar listrik, dan panjang hipokotil tidak menunjukkan perbedaan meskipun dosis pemupukan ditingkatkan

    Pengaruh Aplikasi Asam Humat Dan Pemupukan Fosfor Terhadap Serapan Unsur Hara P Dan K Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum)

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi asam humat dan pemupukan fosfor terhadap serapan hara P dan K tanaman tomat. Penelitian dilakukan di Rumah Kaca dan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung menggunakan perlakuan yang disusun secara faktorial (5×2) dalam Rancangan Acak Lengkap dengan 3 ulangan pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serapan hara P dan K tanaman tomat tidak dipengaruhi oleh aplikasi asam humat dan pemupukan fosfor. Pemupukan fosfor berpengaruh lebih baik terhadap bobot kering, serapan P, dan K tanaman tomat, kecuali pada kadar K tanaman tomat menjadi tidak lebih baik dan tidak berpengaruh terhadap kadar P tanaman tomat. Pengaruh aplikasi asam humat tidak tergantung dari pemupukan fosfor dalam meningkatkan serapan P dan K tanaman tomat

    Pengaruh Skarifikasi Pada Pola Imbibisi Dan Perkecambahan Benih Saga Manis (Abruss Precatorius L.)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh skarifikasi pada pola imbibisi dan perkecambahan benih saga manis (Abruss precatorius L.). Benih saga manis yang diberi perlakuan skarifikasi diduga memiliki pola imbibisi dan perkecambahan yang berbeda dibandingkan dengan benih saga manis tanpa skarifikasi. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Universitas Lampung dari Pebruari 2012 sampai dengan Maret 2012. Normalitas data diuji menggunakan uji Kolmogorov Smirnov/Shapiro-Wilk. Pengujian homogenitas ragam menggunakan uji F. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen, menggunakan uji-t. Hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) pola imbibisi dan perkecambahan benih saga manis yang diskarifikasi meningkat secara linier dari pelembaban 0-24 jam, pola ini konstan dari pelembaban 24-68 jam (2) perkecambahan benih saga manis yang diskarifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa skarifikasi melalui peningkatan daya berkecambah, kecepatan berkecambah, keserempakan berkecambah, dan bobot kering kecambah normal

    Pengaruh Aplikasi Fosfor Dan Silika Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max [L.] Merrill.)

    Full text link
    Produktivitas kedelai di Indonesia masih rendah. Upaya meningkatkan produktivitas kedelai dapat dilakukan melalui dosis pemupukan baik pupuk makro maupun mikro. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui pengaruh pemberian P terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai; (2) mengetahui tanggapan tanaman kedelai terhadap pemberian Si dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman; (3) mengetahui tanggapan tanaman kedelai terhadap kombinasi pemberian P dan Si dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Januari—Juni 2013. Perlakuan disusun secara faktorial (5x3) dalam RKTS dengan 3 ulangan.Faktor pertama adalah dosis pupuk fosfor: 0 g 10 kg-1 tanah (P(0)); 0,5 g 10 kg-1 tanah (P(1)); dan 1 g 10 kg-1 tanah (P(2)). Faktor kedua adalah dosis pupuk silika: 0 g 10 kg-1 tanah (Si(0)), 1 g 10 kg-1 tanah (Si(1)), 2 g 10 kg-1 tanah (Si(2)), 3 g 10 kg-1 tanah (Si(3)), dan 4 g 10 kg-1 tanah (Si(4)). Data dianalisis dengan anara dan pemisahan nilai tengah dengan ortogonal polinomial (silika) dan ortogonal kontras (fosfor) pada α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian P tidak tergantung dari pemberian Si. Pemberian P 0,5 g 10 kg-1 tanah dan 1 g 10 kg-1 tanah lebih baik daripada tanpa pemberian P berdasarkan variabel jumlah daun, jumlah buku subur, bobot kering berangkasan, bobot kering akar, dan bobot polong/tanaman dengan selisih masing-masing sebesar 3 helai; 6,21 buku; 10,15 gram; 1,17 gram; dan 2,73 gram sedangkan pemberian P 0,5 g 10 kg-1 tanah tidak berbeda dengan 1 g 10 kg-1 tanah pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai kecuali pada tinggi tanaman dengan selisih 5,99 cm. Pemberian silika sampai 4 g/10 kg tanah tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda pada semua variabel pengamatan

    Pengaruh Giberelin (Ga3)terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill.)

    Full text link
    Produktivitas kedelai di Indonesia masih rendah penyebabnya yaitu iklim tropis di Indonesia yang kurang optimal bagi pertumbuhan tanaman kedelai. Upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman kedelai di Indonesia yaitu dengan aplikasi zat pengatur pertumbuhan (ZPT) seperti giberelin (GA3). Penggunaan giberelin dapat menggantikan panjang hari yang dibutuhkan oleh tanaman kedelai. Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengetahui konsentrasi giberelinyang efektif pada pertumbuhan tanaman dan produksi dua varietas tanaman kedelai, (2) mengetahui perbedaan respons dua varietas yang berbeda pada pertumbuhan dan produksi tanamankedelai, dan (3) mengetahui respons dua varietas kedelai dan konsentrasi giberelinpada pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Perlakuan terdiri atas lima taraf konsentrasi giberelinyaitu 0, 100, 200, 300, dan 400 ppm sebagai faktor pertama dan dua varietas kedelai yaitu varietas Burangrang dan Tanggamus sebagaifaktor kedua. Perlakuan disusun secara faktorial pada rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS). Kesamaan ragam data antarperlakuan diuji dengan uji Barlett dan aditivitas ragam data antarperlakuan diuji dengan uji Tukey. Uji lanjut terhadap peningkatan konsentrasi giberelin diuji dengan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi antara konsentrasi giberelindan varietas hanya terlihat pada variabel tinggi tanaman dan jumlah bunga tanaman kedelai. Pemberian giberelin dengan konsentrasi 200 ppm efektif dalam meningkatkan tinggi tanaman kedelai dan varietas Tanggamus memiliki tingkat pertumbuhan dan produksi yang lebih baik dibandingkan dengan varietas Burangrang

    Efisiensi Dosis Pupuk Npk Majemuk dalam Meningkatkan Hasil Kedelai Varietas Grobogan

    Full text link
    Pemberian pupuk NPK majemuk yang efisien dalam meningkatkan hasil kedelai sangat penting dalam budidaya kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi dosis pupuk NPK majemuk dalam meningkatkan hasil kedelai varietas Grobogan. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Terpadu Universitas Lampung dari bulan November 2011-Februari 2012. Rancangan perlakuan adalah tunggal terstruktur bertingkat dalam rancangan kelompok teracak sempurna dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari 5 taraf dosis pupuk NPK majemuk yaitu 100 kg ha-1 (p1), 150 kg ha-1 (p2), 200 kg ha-1 (p3), 250 kg ha-1 (p4), dan 300 kg ha-1 (p5). Homogenitas ragam antarperlakuan diuji dengan Uji Barlett dan nonkemenambahan model melalui Uji Tukey. Jika asumsi analisis ragam terpenuhi, data dianalisis ragam dan pemisahan nilai tengah diuji dengan uji perbandingan ortogonal polinomial. Hasil penelitian didapatkan bahwa setiap penambahan pupuk NPK majemuk 1 kg ha-1 justru akan menurunkan efisiensi pupuk NPK majemuk sebesar 0,029. Pemberian dosis 100 kg ha-1 sampai dengan 300 kg ha-1 menunjukkan hasil yang tidak berbeda pada variabel indeks panen, laju pengisian biji, dan bobot 100 butir, sedangkan hasil kedelai meningkat secara linear seiring dengan peningkatan NPK majemuk
    corecore