5 research outputs found

    Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Chinese Positive Youth Development Scales (CPYDS) Mengukur Keterampilan Hidup Pelajar SMP di Babakan Madang Kabupaten Bogor 2019

    Get PDF
    Masa remaja merupakan masa di mana individu mengalami peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa ini ada rasa keingintahuan yang besar dan banyak perubahan yang terjadi, akibatnya tidak sedikit remaja menghadapi berbagai masalah. Salah satu upaya untuk mempersiapkan remaja sehingga siap dan mampu menghadapi masalah adalah dengan membekali remaja keterampilan hidup. Pada tahun 2019, tim Pengabdian kepada Masyarakat FKM UI menerjemahkan kuesioner Chinese Positive Youth Development Scales (CPYDS) ke dalam bahasa Indonesia untuk mengukur keterampilan hidup siswa SMP di Babakan Madang. Data tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut untuk tujuan melihat validitas dan reliabilitasnya. Validitas dinilai dengan korelasi point-biserial dan analisis komponen utama. Reliabilitas diuji dengan metode internal consistency dengan rumus Kuder Richardson-20 (KR-20). Hasil analisis menunjukan nilai korelasi berkisar antara -0.072 hingga 0.661, tetapi hasil analisis factor menunjukkan validitas konstruk belum maksimal. Uji reliabilitas menunjukan Cronbach α = 0.827. Disimpulkan bahwa kuesioner Keterampilan Hidup Remaja terjemahan CPYDS memiliki reliabilitas yang baik, namun perlu dilanjutkan pengkajian lebih dalam untuk validitas konstruknya

    Towards Digital Health Transformation: The Urgency of Electronic Student Health Reports (Case Study in SD Negeri Cipedak 03, South Jakarta and Puskesmas Jagakarsa)

    Get PDF
    The community health center (Puskesmas) routinely collects student health examination data in health report books, causing storage, monitoring, and analysis difficulties. This has led to suboptimal health interventions involving parents, schools, and Puskesmas. This research analyzes user needs in developing an electronic-based student health report. This qualitative descriptive study employs the Framework for the Application of System Thinking (FAST) approach. The research was conducted at the Puskesmas Jagakarsa and SD Negeri Cipedak 03, South Jakarta. The study findings indicate utilizing student health report books is not optimal. Based on the needs analysis, there is a necessity to develop an electronic-based student health record. Automated calculation processes and reporting need to be provided by the system with data-sharing mechanisms among users. An interactive and informative dashboard displaying BMI graphs, nutritional status, stunting, anemia, and other physical examination results (dental, eye, ear, hypertension, and others) is essential. A comprehensive and continuous student health history is needed, showing parental health history, student health history, and student immunization history. Digital health transformation in the form of an electronic-based Student Health Report is highly required. This system is expected to enhance the role of parents, schools, and Puskesmas in effectively monitoring student health

    Ability to Identify Occupational Health and Safety (OHS) Hazards in Small Sized Enterprises Workers in Cimanggis District, Depok City, West Java

    Get PDF
    Background: The high number of SMEs players in Depok has an impact on high employment. A large number of workers in SMEs that have not been maximized in applying safety and health aspects in the workplace has the risk of causing several problems such as minor injuries, ergonomic problems, old and insecure equipment, lack of workers' knowledge and poor work environment conditions. Objective: This study aims to assess the ability of workers to recognize OHS hazards in SMEs assisted by Cimanggis District Health Center, Depok City, West Java. Methods: This study used a cross-sectional design carried out on 36 SMEs assisted by Cimanggis Health Center, Depok City, West Java. In each of the selected SMEs, one worker was then interviewed using the ODK Collect application to assess characteristics, knowledge, attitudes, behavior, and assessment of the ability to recognize OHS hazards in SMEs. Results: The results of the study showed that only 41.7% of SMEs were able to recognize OHS hazards properly. In addition, the results show that there are more who have good knowledge (53%), poor attitudes (64%) and bad behavior (61%). Female workers, workers who have working hours of more than 8 hours per day, and SMEs workers with low occupational risks are found to be better in their ability to recognize OHS hazards. Conclusion: The ability to recognize OHS hazards for SMEs workers assisted by Cimanggis District, Depok, West Java is still very slight (under 50%). For this reason, it is necessary to intervene in OHS aspects in SMEs so that these hazards can be minimize

    Pendampingan Penilaian Kualitas Data Status Gizi Balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Padangsari Banyumanik Semarang

    Get PDF
    Gizi adalah bagian penting dalam pertumbuhan dan perkembangan balita yang didalamnya memiliki keterkaitan yang erat dengan kesehatan dan kecerdasan. Data dan informasi kesehatan status gizi balita  sangat diperlukan untuk penentuan kebijakan maupun pengambilan keputusan dalam rangka menanggulangi permasalahan gizi balita. Tools untuk menilai kualitas data rutin yaitu RDQA  bertujuan untuk pemeriksaan cepat kualitas data yang dilaporkan. Metode yang dikembangkan oleh team FKM telah  mengadopsi metode  lainnya dan disesuaikan dengan kondisi posyandu yang hanya  dinilai mengenai  aspek  verifikasi data dan  penilaian sistem. Kader posyandu sebagai peseta pendampingan  mempunyai umur  produktive ( Mean ± SD = 50,30 ± 8,4 th ). Pendidikan terbanyak adalah SLTA (46,7%). Kondisi tersebut merupakan bekal utama untuk meningkatkan pengetahuan, sikap maupun praktek dalam menilai kualitas data status gizi balita. Pendampingan dalam rangka peningkatan pengetahuan dan sikap mengenai kualitas data status gizi balita tidak memberikan hasil yang bermakna dikarenakan pada dasarnya pengetahuan kader sudah baik, sedangkan pengukuran sikap terlalu dekat terhadap pemberian materi. Disarankan agar kader menuliskan tanggal saat melakukan pencatatan dengan dukungan teknologi komputer
    corecore