19 research outputs found
LINE SIZING JALUR PIPA SISTEM PENDINGIN PRIMER REAKTOR TRIGA PLAT
LINE SIZING JALUR PIPA SISTEM PENDINGIN PRIMER REAKTOR TRIGA PLAT. Telah dilakukan line sizing sistem pendingin primer reaktor triga pelat. Data hasil line sizing digunakan untuk pememilihan ukuran pipa dan pertimbangan jalur pipa existing sebagai jalur pipa sistem pendingin primer reaktor triga pelat. Pemilihan ukuran pipa mengacu pada standar nominal dan kecepatan aliran air maksimum 3 m/s serta pressure drop yang diperbolehkan 0,5 kPa/m. Jalur pipa existing menggunakan pipa berdiameter 6 in dan memakai satu pompa untuk mengalirkan air, namun untuk sistem pendingin reaktor triga pelat memakai dua pompa yang beroperasi secara paralel. Hal ini akan meningkatkan debit dan kecepatan aliran air serta pressure drop dalam pipa, sehingga memungkinkan terjadinya erosi pada permukaan pipa. Untuk itu, kecepatan aliran air dijaga dibawah 3 m/s dan pressure drop dibawah 0,5 kPa/m dengan cara menggunakan ukuran pipa yang sesuai. Dari beberapa data hasil line sizing, ukuran pipa yang memenuhi kriteria adalah pipa dengan diameter nominal 6 in untuk stream-A dan pipa dengan diameter nominal 8 in untuk stream-B
PEREKAYASAAN ALAT PENUKAR PANAS TIPE PELAT UNTUK REAKTOR TRIGA PELAT DENGAN SOFTWARE APLIKASI CHEMCAD
ABSTRAKPEREKAYASAAN ALAT PENUKAR PANAS TIPE PELAT UNTUK REAKTOR TRIGA PELAT DENGAN SOFTWARE APLIKASI CHEMCAD. Perekayasaan pendingin reaktor selama beroperasi memerlukan laju alir pendingin primer sebesar 70 kg/detik dan energi panas yang dibawa pendingin primer dipindahkan ke pendingin sekunder melalui alat penukar panas. Telah dilakukan simulasi dan pemodelan alat penukar panas jenis pelat menggunakan software aplikasi ChemCad. Hasil simulasi menunjukkan bahwa air pendingin sekunder yang diperlukan untuk mengambil beban panas dari air pendingin primer sebanyak 87,5081 kg/detik. Equipment sizing dengan metode rating untuk area excess minimal 10% digunakan pelat SS-304 dengan dimensi lebar 61 cm, tinggi 177 cm, tebal 0,06 cm, jarak antar pelat 0,356 cm dan jumlah 177 lembar diperoleh luas transfer panas 191,160 m2 dan area excess 10,8%.Kata kunci: Perekayasaan, Alat Penukar Panas, Software ChemCad ABSTRACTA PLATE HEAT EXCHANGER DESIGN FOR PLATE TRIGA REACTOR BY CHEMCAD APPLICATION SOFTWARE. An engineering-developent reactor coolant during operation requires a primary coolant flow rate of 70 kg / sec and the heat energy carried by the primary coolant is transferred to the secondary coolant through a heat exchanger. The simulation and modeling of plate heat exchangers using ChemCad application software have been done. The simulation results show that the secondary cooling water required to take the heat load from primary cooling water is 87.5081 kg/sec. Equipment sizing with rating method for excess area of at least 10% used SS-304 plate with dimension width 61 cm, height 177 cm, thickness 0.06 cm, distance between plate 0,356 cm and amount 177 sheet obtained heat transfer area 191.160 m2 and excess area of 10.8%Key words: Engineering-development, Heat Exchanger, ChemCad Software
LINE SIZING JALUR PIPA SISTEM PENDINGIN PRIMER REAKTOR TRIGA PLAT
LINE SIZING JALUR PIPA SISTEM PENDINGIN PRIMER REAKTOR TRIGA PLAT. Telah dilakukan line sizing sistem pendingin primer reaktor triga pelat. Data hasil line sizing digunakan untuk pememilihan ukuran pipa dan pertimbangan jalur pipa existing sebagai jalur pipa sistem pendingin primer reaktor triga pelat. Pemilihan ukuran pipa mengacu pada standar nominal dan kecepatan aliran air maksimum 3 m/s serta pressure drop yang diperbolehkan 0,5 kPa/m. Jalur pipa existing menggunakan pipa berdiameter 6 in dan memakai satu pompa untuk mengalirkan air, namun untuk sistem pendingin reaktor triga pelat memakai dua pompa yang beroperasi secara paralel. Hal ini akan meningkatkan debit dan kecepatan aliran air serta pressure drop dalam pipa, sehingga memungkinkan terjadinya erosi pada permukaan pipa. Untuk itu, kecepatan aliran air dijaga dibawah 3 m/s dan pressure drop dibawah 0,5 kPa/m dengan cara menggunakan ukuran pipa yang sesuai. Dari beberapa data hasil line sizing, ukuran pipa yang memenuhi kriteria adalah pipa dengan diameter nominal 6 in untuk stream-A dan pipa dengan diameter nominal 8 in untuk stream-B
PEREKAYASAAN ALAT PENUKAR PANAS TIPE PELAT UNTUK REAKTOR TRIGA PELAT DENGAN SOFTWARE APLIKASI CHEMCAD
ABSTRAKPEREKAYASAAN ALAT PENUKAR PANAS TIPE PELAT UNTUK REAKTOR TRIGA PELAT DENGAN SOFTWARE APLIKASI CHEMCAD. Perekayasaan pendingin reaktor selama beroperasi memerlukan laju alir pendingin primer sebesar 70 kg/detik dan energi panas yang dibawa pendingin primer dipindahkan ke pendingin sekunder melalui alat penukar panas. Telah dilakukan simulasi dan pemodelan alat penukar panas jenis pelat menggunakan software aplikasi ChemCad. Hasil simulasi menunjukkan bahwa air pendingin sekunder yang diperlukan untuk mengambil beban panas dari air pendingin primer sebanyak 87,5081 kg/detik. Equipment sizing dengan metode rating untuk area excess minimal 10% digunakan pelat SS-304 dengan dimensi lebar 61 cm, tinggi 177 cm, tebal 0,06 cm, jarak antar pelat 0,356 cm dan jumlah 177 lembar diperoleh luas transfer panas 191,160 m2 dan area excess 10,8%.Kata kunci: Perekayasaan, Alat Penukar Panas, Software ChemCad ABSTRACTA PLATE HEAT EXCHANGER DESIGN FOR PLATE TRIGA REACTOR BY CHEMCAD APPLICATION SOFTWARE. An engineering-developent reactor coolant during operation requires a primary coolant flow rate of 70 kg / sec and the heat energy carried by the primary coolant is transferred to the secondary coolant through a heat exchanger. The simulation and modeling of plate heat exchangers using ChemCad application software have been done. The simulation results show that the secondary cooling water required to take the heat load from primary cooling water is 87.5081 kg/sec. Equipment sizing with rating method for excess area of at least 10% used SS-304 plate with dimension width 61 cm, height 177 cm, thickness 0.06 cm, distance between plate 0,356 cm and amount 177 sheet obtained heat transfer area 191.160 m2 and excess area of 10.8%Key words: Engineering-development, Heat Exchanger, ChemCad Software
PERHITUNGAN KECEPATAN FLUIDA UNTUK PENDINGINAN Ti FOIL PADA WINDOW AKSELERATOR ELEKTRON
PERHITUNGAN KECEPATAN FLUIDA UNTUK PENDINGINAN Ti FOIL PADA WINDOW AKSELERATOR ELEKTRON ENERGI TINGGI. Akselerator elektron energi tinggi (AEET) 10 MeV jika sedang dioperasikan maka Ti foil pada window akan menyerap panas dari berkas elektron. Ti foil tersebut akan mengalami kenaikan suhu yang cukup tinggi yang mendekati titik lelehnya. Untuk mencegah terjadinya perubahan bentuk atau deformasi dan rusaknya bahan Ti foil maka suhu dipertahankan dibawah 600oK. Ti foil perlu didinginkan dengan udara yang dihembuskan oleh fan dengan sistem konveksi paksa. Dari hasil perhitungan diperoleh kecepatan udara sebesar 60 m/detik dan suhu pada permukaan Ti foil dipertahankan pada 275oC atau 548oK dan lebih kecil dari 600oK. Dengan demikian kondisi Ti foil terjaga dari deformasi dan kerusakan sehingga Ti foil akan cukup lama untuk digunakan. Fan dipilih jenis sentrifugal backward curved satu masukan (single suction) dengan range puncak efisiensi berada antara 79%-84%. Fan tersebut mempunyai margin keselamatan 50% dan ketahanan material yang tinggi. Fan juga mempunyai Specific Ratio atau perbandingan antara tekanan keluar dan masuk sebesar < 1,11 dan kenaikan tekanan tidak lebih dari 1136 mmWg berdasarkan standar American Society of Mechanical Engineers (ASME).
Kata kunci : Fluida, Ti Foil, AEET, fa
KAJIAN TEKNOLOGI INSTRUMEN UNTUK ANALISIS PLASTIK SINTILASI BERBASIS POLISTIRENA
KAJIAN TEKNOLOGI INSTRUMEN UNTUK ANALISIS PLASTIK SINTILASI BERBASIS POLISTIRENA. Plastik Scintilasi dengan bahan dasar polistirena merupakan salah satu komponen dari portal monitor radiasi sebagai detektor. Prinsip dasar detektor plastik sintilasi ini mengubah energi radiasi menjadi cahaya ultraviolet dan menjadi cahaya tampak berupa kilau cahaya ungu pada rentang panjang gelombang 400 ~ 500 nm, yang kemudian diubah lagi menjadi sinyal listrik oleh photomultiplier tube. Kajian teknologi instrumen untuk analisis plastik sintilasi sebagai detektor telah dilakukan terhadap Spektrofotometer UV-Vis, Spektrofotometer Emisi Atom, dan Photomultiplier Tube (PMT). Spektrofotometer UV-Vis, dan Spektrofotometer Emisi Atom menggunakan sumber cahaya ultraviolet atau cahaya tampak, sehingga yang berfungsi hanyalah dopan sekunder, sedangkan dopan primer tidak berfungsi. Sementara itu photomultiplier tube berfungsi untuk menguji kemampuan plasik sintilasi mendeteksi sinar gamma berdasarkan sinyal listrik yang ditimbulkan. Sinyal listrik yang ditimbulkan menunjukkan bahwa dopan primer maupun dopan sekunder yang berada di dalam plastik sintilasi sebagai shifter gelombang berfungsi dengan baik karena mampu mengubah radiasi sinar gamma menjadi gelombang cahaya tampak dan dapat membedakan dua energi dari dua sumber radiasi sinar gamma yang berbeda. Jadi Photomultiplier Tube digunakan untuk menganalisis kemampuan plastik sintilasi mendeteksi radiasi sinar gamma, dan untuk mengukur panjang gelombang cahaya kilau plastik sintilasi digunakan Spektrofotometer UV-Vis atau Spektrofotometer emisi atom.
Kata kunci: Photomultiplier Tube, Plastik Sintilasi, Spektrofotometer, Dopan, Shifte
KAJIAN TEKNOLOGI INSTRUMEN UNTUK ANALISIS PLASTIK SINTILASI BERBASIS POLISTIRENA
KAJIAN TEKNOLOGI INSTRUMEN UNTUK ANALISIS PLASTIK SINTILASI BERBASIS POLISTIRENA. Plastik Scintilasi dengan bahan dasar polistirena merupakan salah satu komponen dari portal monitor radiasi sebagai detektor. Prinsip dasar detektor plastik sintilasi ini mengubah energi radiasi menjadi cahaya ultraviolet dan menjadi cahaya tampak berupa kilau cahaya ungu pada rentang panjang gelombang 400 ~ 500 nm, yang kemudian diubah lagi menjadi sinyal listrik oleh photomultiplier tube. Kajian teknologi instrumen untuk analisis plastik sintilasi sebagai detektor telah dilakukan terhadap Spektrofotometer UV-Vis, Spektrofotometer Emisi Atom, dan Photomultiplier Tube (PMT). Spektrofotometer UV-Vis, dan Spektrofotometer Emisi Atom menggunakan sumber cahaya ultraviolet atau cahaya tampak, sehingga yang berfungsi hanyalah dopan sekunder, sedangkan dopan primer tidak berfungsi. Sementara itu photomultiplier tube berfungsi untuk menguji kemampuan plasik sintilasi mendeteksi sinar gamma berdasarkan sinyal listrik yang ditimbulkan. Sinyal listrik yang ditimbulkan menunjukkan bahwa dopan primer maupun dopan sekunder yang berada di dalam plastik sintilasi sebagai shifter gelombang berfungsi dengan baik karena mampu mengubah radiasi sinar gamma menjadi gelombang cahaya tampak dan dapat membedakan dua energi dari dua sumber radiasi sinar gamma yang berbeda. Jadi Photomultiplier Tube digunakan untuk menganalisis kemampuan plastik sintilasi mendeteksi radiasi sinar gamma, dan untuk mengukur panjang gelombang cahaya kilau plastik sintilasi digunakan Spektrofotometer UV-Vis atau Spektrofotometer emisi atom.
Kata kunci: Photomultiplier Tube, Plastik Sintilasi, Spektrofotometer, Dopan, Shifte
Perhitungan Stage Mixer Settler untuk Pemurnian Torium (Th) dari Pelarutan Monasit
ABSTRAKMonasit (Ce, La, Nd, Th,)PO4 dengan kandungan torium (Th) antara 3-4% cukup signifikan untuk diproses menghasilkan Th. Pengolahan awal dilakukan dengan pelindian monasit menggunakan reagen basa karbonat (Na2CO3) untuk mengambil uraniumnya. Sisa tailing dilarutkan dengan asam sulfat untuk menghasilkan larutan Th(SO4)2 yang kemudian dimurnikan dari unsur-unsur pengotornya. Pengolahan dilakukan secara kontinyu menggunakan mixer settler dengan tahapan proses meliputi proses ekstraksi Th, stripping Th dan regenerasi pelarut organik. Ekstraksi Th menggunakan pelarut organik Primene JM-T (RNH2) yang merupakan campuran dari 0,15M Primene JM; 5% Tridecanol; dan 95% Kerosin. Sementara itu, proses stripping Th menggunakan larutan 2M HCl. Untuk efisiensi maka regenerasi pelarut organik menggunakan 1% H2SO4. Untuk mendapatkan recovery dan kemurnian yang tinggi dari Th, penghitungan jumlah stage mixer settler diperlukan dengan menggunakan metode McCabe Thiele. Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah stage dalam proses ekstraksi Th adalah 3, proses stripping Th adalah 3 dan regenerasi pelarut organik adalah 2. Recovery total Th sebesar 84,90% diperoleh dengan kemurnian produk mencapai 99,02%. ABSTRACTMonazite (Ce, La, Nd, Th)PO4 with thorium (Th) content between 3-4 % is significant enough to be processed to produce Th. The initial treatments conducted by using carbonate base reagents (Na2CO3) for monazite leaching to fetch the uranium. The remaining tailings were dissolved with sulfuric acid to produce Th(SO4)2 solution which is then purified from its impurities. The processing is carried out continuously using a mixer settler with the process steps include Th extraction, Th stripping, and organic solvents regeneration. Thorium extraction uses a primene JM-T (RNH2) organic solvent which is a mixture of 0.15M Primene JM; 5% Tridecanol and 95% Kerosine. Meanwhile, the Th stripping process uses 2M HCl solution. For efficiency, regeneration of organic solvents uses 1% H2SO4. To obtain a high recovery and purity from Th, it is necessary to calculate the number of stage mixer settlers using the McCabe Thiele method. Based on the calculation, the number of stage for extraction process, Th stripping, and organic solvents regeneration are 3, 3, and 2 respectively. The total recovery of Th is obtained at 84.90 % where product purity reaches 99.02 %
ANALISIS BAHAN PROSES PEMBUATAN DETEKTOR PLASTIK SINTILASI
ANALISIS BAHAN PROSES PEMBUATAN DETEKTOR PLASTIK SINTILASI. Pemanfaatan bahan radiaoaktif diberbagai bidang perlu penanganan dan pengamanan secara nyata, yaitu dengan memonitor pergerakan bahan radioaktif antara lain dengan menggunakan detektor plastik sintilasi. Detektor plastik sintilasi direncanakan akan dibuat dari bahan dasar utama polystyrene dan bahan aditif yaitu PTP (dopant primer), POPOP (dopant sekunder), keduanya berfungsi sebagai pengubah panjang gelombang, dan gas inert N2 untuk menghilangkan oksigen dan gas terlarut. Telah dilakukan analisis kebutuhan bahan dan sifat teknis dasar plastik sintilasi dengan faktor keselamatan 5% dan diperoleh hasil sebagai berikut, massa total dalam percobaan 900 gram, densitas campuran 1,0524 g/cm3, penyusutan volume 0,72%, jumlah atom C = 4,87x1022 atom/cm3 dan jumlah atom H = 4,86x1022 atom/cm3 dan perbandingan atom C : H = 1 : 1. Hasil ini sesuai dengan referensi yang digunakan.
.
Kata kunci : Detektor plastik, Polystyrene, PTP, POPOP, Dopant, Shifter
PENGKAJIAN TEKNOLOGI PEMBUATAN DETEKTOR PLASTIK SINTILASI
PENGKAJIAN TEKNOLOGI PEMBUATAN DETEKTOR PLASTIK SINTILASI. Telah dilakukan kegiatan pengkajian tentang detektor plastik sintilasi dalam rangka untuk persiapan percobaan laboratorium. Detektor plastik sintilasi merupakan bagian komponen dari portal monitor radiasi (PMR) yang berfungsi untuk mendeteksi adanya sinar gamma. Bahan dasar untuk membuat detektor plastik adalah polimer yang memiliki cincin aromatik yang berfluoresensi dan transparan terhadap panjang gelombang. Polimer atau monomer yang banyak digunakan dalam industri adalah polystyrene (PS) dan polyvinyltoluene (PVT). PVT tidak banyak tersedia di pasaran sedangkan PS banyak tersedia dan harganya relatif murah. Selain bahan dasar, diperlukan juga bahan aditif yaitu aditif primer (PPO atau p-terphenyl) dan aditif sekunder (POPOP). Aditif primer dan sekunder berfungsi mengubah emisi foton energi tinggi menjadi kerlipan sintilasi pada panjang gelombang sinar tampak 400 ~ 500 nm. Pencampuran bahan dasar dan aditif dilakukan pada titik lelehnya. Metode pembuatan detektor plastik dipilih dengan metode ekstrusi dengan waktu proses yang singkat, sekitar 15 menit. Hasil analisis dilakukan dengan menggunakan photomultiplier tube (PMT).
Kata kunci : detektor plastik sintilasi, portal monitor radiasi, aditif primer dan sekunder