9 research outputs found

    Pengembangan Model Pendidikan Gizi Untuk Mencegah Foodborne Deseases Pada Penjual Makanan Jajanan

    Full text link
    Mahasiswa pada umumnya menghabiskan waktunya sebagian besar di kampus, sehingga harus memenuhi kebutuhan melalui makanan jajanan di kantin lingkungan kampus. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan pendidikan gizi tentang sanitasi hygiene bagi penjual makanan jajanan di lingkungan kampus berdasarkan analisis perilaku personal hygiene sanitasi dalam penanganan (food handling practise) makanan jajanan di kantin lingkungan kampus mulai penyiapan bahan, pengolahan, penyajian makanan dan minuman kepada konsumen serta peralatan yang digunakan untuk mencegah foodborne deseases. Desain penelitian tahap pertama digunakan Deskriptif. Pengambilan data menggunakan tes dan pedoman observasi, dengan metode wawancara dan pengamatan. Objek penelitian adalah para penjual makanan jajanan di kantin dalam lingkungan kampus UPI. Tehnik sampling dengan menggunakan sampel total sehingga sampel adalah seluruh penjual makanan jajanan yang ada di dalam lingkungan kampus UPI. Analisis hasil penelitian dilakukan secara deskriptif dalam bentuk tabulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan penjual makanan berada pada kategori yang baik, sedangkan sikap personal hygiene berada pada kategori cukup baik, dan perilaku personal hygiene berada pada kategori cukup baik

    The Quality Of Life Of Toddler Post Colostomy In Bandung

    Full text link
    Congenital abnormalities in children are still quite high in Indonesia such as hirschsprung disease and anorectal malformations which require the fabrication of colostomy as bowel decompression and faecal expenditure alternatives. Stoma fabrication can have a physical or psychosocial impact on a child's life. This study aimed to determine the perception of parents on the quality of life in toddler-aged children with post colostomy. The method of this research was quantitative descriptive with 35 respondents obtained by consecutive sampling technique. The participants involved in this study were the parents of toddler-aged children who had experienced colostomy surgery. The data were collected using a Pediatric Quality of Life Inventory (Peds QL) questionnaire. The data were analyzed with descriptive statistics. The results showed that 19 people (54.28%) of toddler-aged children who had experienced colostomy surgery had poor quality of life with the lowest score on cognitive function. The conclusions of this study indicated that most of parents perceived the quality of life of toddler-aged children who had experinced colostomy surgery in the bad category. The poor quality of life can affect the child growth. One of the efforts to improve the quality of life of children is by providing psychological therapy to help children deal with negative emotions and providing psychoeducation to parents about the importance of providing stimulus in toddler-aged childern so that children can have a better quality of life

    Mapping Perception of Consumer Antivirus Software with Multidimensional Scaling Method

    Full text link
    Antivirus software industry is growing rapidly in the world in 2018. The domestic antivirus software industrymust be able to compete on a global scale. To face free trade, Indonesia's antivirus software industry must be able toknow its position in the minds of consumers, especially domestic consumers. In this research, Smadav will representthe antivirus software industry from Indonesia. In this research want to know how the position of smadav comparedwith its current competitors, namely Avast, Avira, AVG, Kaspersky, McAfee and Norton. This research is only done tomap antivirus software based on similarity according to respondent's perception. This research uses Multidimensionalscaling (MDS) method through SPSS software program version 23. The results showed that there are three groups ofdifferent antivirus software based on similarity level according to the respondent's perception. On the two-dimensionaland three-dimensional maps Norton antivirus software, Avast and Avira have similar resemblance according to therespondent's perception, because the location is closest and is in the same quadrant. Smadav differs according toperceptions of respondents. AVG, McAfee and Kaspersky have similarities according to respondents' perceptions

    Analisis Kesalahan Penggunaan Futsukei dalam Klausa Penjelas Meishi Shuushoku pada Sakubun Mahasiswa Semester IV Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Unnes

    Full text link
    Kesalahan yang terjadi dalam sakubun dapat disebabkan oleh adanyaperbedaan antara bahasa ibu pembelajar dan bahasa Jepang sehingga menyebabkankurang memadainya kemampuan tata bahasa, penguasaan kosa kata dan sebagainya.Perbedaan tersebut salah satunya adalah kata kerja, kata sifat, dan kata kerjabantu dalam bahasa Jepang yang dapat mengalami Perubahan bentuk. Dari hasilstudi pendahuluan, mahasiswa mengalami kesulitan dalam menggunakan bentuk futsukei. Bentuk futsukei memiliki beberapa fungsi. Berdasarkan hasil pengamatan,kesalahan yang sering muncul adalah penggunaan futsukei pada klausa penjelas meishishuushoku. Oleh karena itu, perlu penelitian tentang kesalahan penggunaan futsukei pada klausa penjelas meishi shuushoku agar kesalahan tersebutnantinya tidak terjadi lagi.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatankualitatif. Penelitian ini menggambarkan secara rinci mengenai kesalahan yangterjadi dan penyebab terjadinya kesalahan. Data yang digunakan adalah kesalahanpenggunaan futsukei pada klausapenjelas meishi shuushoku di sakubun. Sumber data pada penelitian iniadalah 48 buah karangan atau sakubun mahasiswa UNNES semester IV dengantema “anke-to” (angket). Teknik pengumpulan data yangdigunakan pada penelitian ini adalah teknik simak dan teknik catat. Tekniksimak digunakan karena data penelitian ini adalah data tertulis berupa karanganatau sakubun. Penyimakan dilakukandengan membaca sakubun mahasiswa yangmerupakan sumber data pada penelitian ini. Adapun teknik catat digunakan untuk mencatat potongan kalimat yangmengalami kesalahan.Berdasarkan hasilanalisis data, didapatkan kesalahan penggunaan futsukei bentuk lampau pada klausa penjelas meishi shuushoku sebanyak 66 kalimat dan kesalahan penggunaan futsukei bentuk nonlampau pada klausa penjelas meishi shuushoku sebanyak 14 kalimat. Kesalahan terjadi dikarenakanmahasiswa kurang memahami konsep penggunaan kala baik pada tingkat kalimatmaupun pada klausa penjelas meishishuushoku (penggunaan kala pada tingkat klausa). Selain itu, mahasiswa tidakpaham apa yang dijelaskan grafik dan kurang memahami tentang struktur meishi shuushoku serta kurang hati-hati dalammenggunakan kata keterangan amaripada klausa penjelas meishi shuushokudan modalitas yang menyatakan keinginan pada orang ketiga.Errorsthat occur in sakubun can be caused by the differences between languagelearners and a Japanese mother, causing the insufficient ability of grammar,vocabulary mastery etc. The oneof the difference is verb, adjective, andverb in Japanese aids that can change shape. From the results of preliminarystudies, the students have difficulty in using futsukeiform (casual or called basic form in Japanese Grammar). Futsukei form hasseveral functions. Based on observations, errors that often arises is the using futsukei on meishishuushoku explanatory clause. Therefore, theneed to research on the use futsukeierror on meishishuushoku explanatory clause that suchmistakes will not happen again.Thisresearch use a descriptive study witha qualitative approach. This study describes details of the errors that occurred and the cause of theerror. The used data are the errorsof futsukeion meishi shuushoku explanatory clausesin sakubun. Source of data in this study were 48 pieces of student essays orsakubun UNNES with theme "anke-to"(questionnaire). Thestudents are second grade of UNNES Japanese Education Program. Data collectiontechniques in this research is the monitoring technique and writing notetechnique. Monitoring technique used for this research data because the datawritten in the form of essay or sakubun.Monitoring done by reading student's sakubun, who is the source of the data in this research. As noted technique used torecord an error fragment.Basedon the analysis of data, there are 66 sentensces error in using past tense futsukei on meishi shuushoku explanatory clauses and there are 14 sentences error in usingnon-past form futsukei on meishi shuushoku explanatory clauses. The error occurs because the students do not understandthe concept of using tense in Japanase, especially tenses in meishi shuushoku's clause (clause leveltenses). In addition, students can not looking the describing graph clearly andless-understanding of the structure of meishishuushoku, less-cautious in using adverbs ‘amari' on meishi shuushokuclause and modalities expressed a desire in the third person (there aredeffirences both of Indonesian and Japanese to express that expression)

    Pemurnian Minyak Atsiri Akar Wangi Menggunakan Destilasi Tambahan Bahan Kaca

    Full text link
    Wangi Persada merupakan kelompok tani akar wangi terletak di daerah Kp. Legok Pulus Ds. Sukakarya Samarang Garut telah menjadi mitra Sekolah Tinggi Teknologi Bandung dalam melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Analsisi masalah yang terjadi di lapangan, yaitu penyulingan minyak atsiri dan kejernihannya, petani masih melakukan penjualan minyak keruh, atau menjaul tumbuhan akar wangi dikebun pada tengkulak dari pada diolah menjadi minyak atsiri, dikarenakan alat penyulingan dan harga minyak keruh yang selama masih belum berpihak pada petani atau dibanderol dengan harga murah. Tim Abdimas bertindak merancang dan menerapkan metode penyulingan secara fisika dengan redestilasi untuk proses pemurnian minyak menggunakan bahan kaca, pembakarannya menggunakan heater dan energi listrik sebagai sumber energinya. Hasil pemurnian yang optimal didapatkan dari kombinasi minyak keruh dan ditambahkan air (aquades). Minyak atsiri yang sudah jernih dapat meningkatkan harga jual dari minyak atsiri yang masih keruh/hitam. Rendemen sisa destilasi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi produk turunannya melaui home industri, sehingga dapat mempengaruhi dan meningkatkan perekonomian petani minyak atsiri akar wangi
    corecore