12 research outputs found

    Kajian Teknoekonomi Perangkat Pencacah Radioimmunoassay (Ria) Ip.8

    Full text link
    Kajian ini mempunyai tujuan untuk menentukan nilai ekonomis dari suatu perangkat pencacah RIA IP.8. Hal ini diperlukan sebagai bahan pertimbangan kelayakan investasi bagi para investor yang ingin mengembangkan USAha untuk memproduksi perangkat ini. Pada kajian ini dilakukan beberapa tahapan kegiatan. Tahap awal yaitu penyiapan larutan standar Aflatoksin B1 yang bersifat karsinogenik sebagai bahan kit RIA yang akan dilakukan ujicoba pencacahan. Tahap selanjutnya adalah ujicoba mesin pencacah kit RIA IP.8 dengan menggunakan sampel kit RIA Aflatoksin B1. Tahap akhir adalah melakukan perhitungan teknoekonomi berdasarkan seluruh biaya yang digunakan dalam pembuatan, penyiapan dan pengujian perangkat pencacah RIA IP.8 serta asumsi-asumsi yang diperlukan. Kajian teknoekonomi dengan asumsi modal yang digunakan 70% berasal dari pinjaman bank, diperoleh hasil sebagai berikut: Net Present Value (NPV) 1.873.632.901, Internal Rate of Return (IRR) 45,5%, Payback Period (PP) 3 tahun, Benefit/Cost Ratio (B/C) 3,8 sehingga peluang investasi ini layak dipertimbangkan untuk dilakukan. This study has the objective to determine the economic value of an enumerator device IP.8 RIA. It is necessary for consideration the feasibility of investment for investors who want to develop the business to manufacture these devices. In this study conducted a few stages. The early stages of the preparation of standard solutions which are carcinogenic aflatoxin B1 as a RIA kit will do tests enumeration. The next step is testing thrasher IP.8 RIA kit using RIA kit Aflatoxins B1 samples. The final stage is to perform calculations based on the total cost teknoekonomi used in the manufacture, preparation and testing of the enumerators RIA IP.8 and assumptions required. Studies teknoekonomi assuming capital employed 70% from bank loans, obtained the following results: Net Present Value (NPV) 1873632901, Internal Rate of Return (IRR) of 45.5%, Payback Period (PP) 3 years, Benefit / Cost Ratio (B / C) 3.8 so this investment opportunity worth considering to do

    ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10.

    Get PDF
    CALCULATION ANALYSIS  OF THE  THICKNESS  OF RADIATION SHIELD FORTHE RIA EQUIPMENT IP10. Calculation Anal ysis has been performed on the thickness of radiation shield for the design of the Radioi mmunoassay (RIA)  IP10 counters using five detectors arranged in parall el . The calculati on is intended to ensure that the radiati on on each detector does not i nfluence each other. The radiation shield i s made of lead. The cal culation of lead thickness  was based on the principle of the l ead plates absorptive power toward  the gamma ray of a certain  energy, whi ch is the function of l inear  absorption coefficient and the material thickness. Assuming the use of Iodium-125(I-125) source with an  activity 10 µCi,  and  expecting an absorptive power of 95%, calculations showed that the required   lead thickness is equal  to  0,013 cm. Since  lead is  soft and its avail ability in the market i s limited, lead plate of 2 mm thickness are used instead, so that counti ng result for the detectors do not infl uenceeach other. ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10. Telah dilakukan analisis perhitungan  ketebalan perisai radiasi pada perancangan perangkat pencacah Radi oi mmunoassay (RIA) IP10 menggunakan 5 buah detektor yang disusun secara berjajar. Perhitungan dimaksudkan agar paparan radiasi yang diterima masing-masi ng detektor ti dak saling mempengaruhi. Perisai radiasi terbuat dari  pelat ti mbal (Pb). Perhi tungan  tebal  pelat timbal berdasarkan prinsip Daya Serap (DS) radiasi pelat Pb terhadap pancaran sinar   pada energi  tertentu, merupakan  fungsi dari koefi sien linier dan tebal dari bahan. Hasil  perhitungan dengan asumsi sumber radioisotop yang digunakan Iodium-125 (I-125)  dengan akti vi tas 10 µCi dan  DS yang diharapkan 95% didapatkan tebal Pb sama dengan 0,013 cm. Dengan mengingat sifat pel at Pb yang lunak dan ketersediaan ketebalan di pasaran   terbatas, maka digunakan pelat Pb tebal 2 mm, sehingga pengukuran cacahan tidak saling mempengaruhi

    ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10.

    Get PDF
    CALCULATION ANALYSIS  OF THE  THICKNESS  OF RADIATION SHIELD FORTHE RIA EQUIPMENT IP10. Calculation Anal ysis has been performed on the thickness of radiation shield for the design of the Radioi mmunoassay (RIA)  IP10 counters using five detectors arranged in parall el . The calculati on is intended to ensure that the radiati on on each detector does not i nfluence each other. The radiation shield i s made of lead. The cal culation of lead thickness  was based on the principle of the l ead plates absorptive power toward  the gamma ray of a certain  energy, whi ch is the function of l inear  absorption coefficient and the material thickness. Assuming the use of Iodium-125(I-125) source with an  activity 10 µCi,  and  expecting an absorptive power of 95%, calculations showed that the required   lead thickness is equal  to  0,013 cm. Since  lead is  soft and its avail ability in the market i s limited, lead plate of 2 mm thickness are used instead, so that counti ng result for the detectors do not infl uenceeach other. ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10. Telah dilakukan analisis perhitungan  ketebalan perisai radiasi pada perancangan perangkat pencacah Radi oi mmunoassay (RIA) IP10 menggunakan 5 buah detektor yang disusun secara berjajar. Perhitungan dimaksudkan agar paparan radiasi yang diterima masing-masi ng detektor ti dak saling mempengaruhi. Perisai radiasi terbuat dari  pelat ti mbal (Pb). Perhi tungan  tebal  pelat timbal berdasarkan prinsip Daya Serap (DS) radiasi pelat Pb terhadap pancaran sinar   pada energi  tertentu, merupakan  fungsi dari koefi sien linier dan tebal dari bahan. Hasil  perhitungan dengan asumsi sumber radioisotop yang digunakan Iodium-125 (I-125)  dengan akti vi tas 10 µCi dan  DS yang diharapkan 95% didapatkan tebal Pb sama dengan 0,013 cm. Dengan mengingat sifat pel at Pb yang lunak dan ketersediaan ketebalan di pasaran   terbatas, maka digunakan pelat Pb tebal 2 mm, sehingga pengukuran cacahan tidak saling mempengaruhi

    KAJIAN OPERASIONAL LABORATORIUM PENGUJIAN ELECTROMAGNETIC COMPATIBILITY (EMC) UNTUK PERANGKAT NUKLIR

    Get PDF
    KAJIAN OPERASIONAL LABORATORIUM PENGUJIAN ELECTROMAGNETIC COMPATIBILITY (EMC) UNTUK PERANGKAT NUKLIR. Perkembangan teknologi elektronik / kelistrikan telah merambah ke berbagai bidang teknologi lain termasuk teknologi nuklir. Gelombang elektromagnetik merupakan salah satu dari unsur teknologi yang digunakan, dan dalam penggunaannya mempunyai dampak positip maupun negatip. Untuk itu diperlukan peraturan dalam bentuk standard yang harus dipatuhi bagi pengguna teknologi elektronik / kelistrikan tersebut. Dalam makalah ini akan dikaji pentingnya standardisasi-EMC perangkat beserta laboratorium pengujinya yang terakreditasi dan persyaratan tambahan untuk laboratoriun pengujian-EMC instrumentasi nuklir. Beberapa standard-EMC beserta laboratorium pengujiannya dan perangkat hukum yang terkait dengan pemanfaatan sumber radioaktif dikaji untuk mendapatkan informasi bagaimana pengujian-EMC untuk instrumentasi nuklir harus dijalankan. Standard SNI/IEC tentang EMC, Standard SNI ISO/IEC 17025 tentang laboratorium pengujian, UU. RI. Nomor 10 Tahun 1997, PP. RI No.33 Tahun 2007, PP. RI No. 5 Tahun 2021, dan Peraturan BAPETEN No.6 Tahun 2015 menjadi dasar tindakan dalam penentuan operasional laboratorium pengujian-EMC tersebut. Laboratorium pengujian-EMC untuk perangkat nuklir yang memerlukan sumber radioaktif dalam pemanfaatannya dapat dilaksanakan pada laboratorium Pengujian-EMC umum dengan tambahan persyaratan keberadaan Petugas Proteksi & Keamanan Radiasi serta Program Proteksi & Keamanan Radiasi ketika pengujian dijalankan. Izin keberadaan sumber radioaktif ketika proses pengujian berlangsung ada pada pemilik perangkat nuklir yang diuji, yang dapat didelegasikan pada petugas yang dtunjuk ketika pengujian berlangsung. Kata kunci : Elektromagnetik Kompatibilitas, Pengujian-EMC, Akreditasi, perangkat nuklir

    KAJIAN OPERASIONAL LABORATORIUM PENGUJIAN ELECTROMAGNETIC COMPATIBILITY (EMC) UNTUK PERANGKAT NUKLIR

    Get PDF
    KAJIAN OPERASIONAL LABORATORIUM PENGUJIAN ELECTROMAGNETIC COMPATIBILITY (EMC) UNTUK PERANGKAT NUKLIR. Perkembangan teknologi elektronik / kelistrikan telah merambah ke berbagai bidang teknologi lain termasuk teknologi nuklir. Gelombang elektromagnetik merupakan salah satu dari unsur teknologi yang digunakan, dan dalam penggunaannya mempunyai dampak positip maupun negatip. Untuk itu diperlukan peraturan dalam bentuk standard yang harus dipatuhi bagi pengguna teknologi elektronik / kelistrikan tersebut. Dalam makalah ini akan dikaji pentingnya standardisasi-EMC perangkat beserta laboratorium pengujinya yang terakreditasi dan persyaratan tambahan untuk laboratoriun pengujian-EMC instrumentasi nuklir. Beberapa standard-EMC beserta laboratorium pengujiannya dan perangkat hukum yang terkait dengan pemanfaatan sumber radioaktif dikaji untuk mendapatkan informasi bagaimana pengujian-EMC untuk instrumentasi nuklir harus dijalankan. Standard SNI/IEC tentang EMC, Standard SNI ISO/IEC 17025 tentang laboratorium pengujian, UU. RI. Nomor 10 Tahun 1997, PP. RI No.33 Tahun 2007, PP. RI No. 5 Tahun 2021, dan Peraturan BAPETEN No.6 Tahun 2015 menjadi dasar tindakan dalam penentuan operasional laboratorium pengujian-EMC tersebut. Laboratorium pengujian-EMC untuk perangkat nuklir yang memerlukan sumber radioaktif dalam pemanfaatannya dapat dilaksanakan pada laboratorium Pengujian-EMC umum dengan tambahan persyaratan keberadaan Petugas Proteksi & Keamanan Radiasi serta Program Proteksi & Keamanan Radiasi ketika pengujian dijalankan. Izin keberadaan sumber radioaktif ketika proses pengujian berlangsung ada pada pemilik perangkat nuklir yang diuji, yang dapat didelegasikan pada petugas yang dtunjuk ketika pengujian berlangsung. Kata kunci : Elektromagnetik Kompatibilitas, Pengujian-EMC, Akreditasi, perangkat nuklir

    PEREKAYASAAN PENCACAH RIA IP10.1

    No full text
    Perekayasaan perangkat Radioimmunoassay (RIA) IP10.1 merupakan inovasi yang dilakukan oleh PRPN - BATAN pada tahun 2010. Inovasi yang dilakukan pada perangkat RIA IP10.1 adalah pada sistem sample changer, sistem sample changer pada perangkat RIA IP10.1 menerapkan 2 sistem linear axis (X, Z) dengan motor penggerakservo AC. Pada perangkat RIA IP10.1 juga menggunakan 5 buah detektor, sehingga proses pencacahan 50 (Lima Puluh) sample diharapkan lebih cepat. Seperti pendahulunya, Seluruh pencacahan, prosedur pengambilan data dan mekanisme operasi dalam sistem ini seluruhnya dikendalikan oleh PC melalui modul elektronik. Modul elektronik tersebut terdiri dari modul tegangan tinggi, modul penguat dan pengolah sinyal, modul pencacah, modul tegangan rendah, modul driver pengendali motor dan interface USB. Adapun akusisi data dan sistem komunikasinya menggunakan port USB dengan komputer.ENGINEERING DEVELOPMENT OF RIA IP10.1 This activity is an innovation works by PRPN - BA TAN in 2010. The Innovations works are to make a sample changer system of the IP10.1 RIA by implementing 2 linear axis system (X, Z) with AC servo motor. In the RIA IP10.1 also uses 5 pieces of the detector, so that the enumeration process of 50 (Fifty) samples is expected to be faster. Like its predecessor, the whole enumeration, data collection procedures and mechanisms operating within this system is entirely controlled by a PC via an electronic module. Electronics module consists of a high voltage module, amplifier and signal processor module, the module enumerators, low-voltage module, the module driver motor controller and a USB interface. The data acquisition and communication system use a USB port of the computer

    Mudanças ambientais globais

    Get PDF
    Coleção da Agência Espacial Brasileira criada para sensibilizar professores e alunos sobre os impactos do aquecimento global nas atividades humanas e ecossistema e que medidas são necessárias para diminuir esses efeitos

    PEREKAYASAAN PENCACAH RIA IP10.1 UNTUK DIAGNOSIS KELENJAR GONDOK

    No full text
    A development of Radioimmunoassay (RIA) IP10.1 equipment for Thyroid Diagnosis as an innovation of PRPN BATAN has been done in year 2011, especially for the mechanic module and the software acquisition. By adding the casing around the body of the mechanic module and the user friendly software acquisition, the prototype becomes perfect. Like its predecessor, the RIA IP10.1 still uses 5 detectors for 50 sample counting process. Perekayasaan perangkat Radioimmunoassay (RIA) IP10.1 untuk diagnosis kelenjar gondok merupakan inovasi yang dilakukan oleh Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN) – BATAN pada tahun 2011. Inovasi yang dilakukan pada perangkat RIA IP10.1 adalah pada modul mekanik dan perangkat lunak. Pada kegiatan kali ini perangkat Radioimmunoassay (RIA) IP10.1 telah disempurnakan dengan penambahan Casing dan perangkat lunak yang lebih mudah dioperasikan. Seperti pendahulunya, perangkat RIA IP10.1 juga menggunakan 5 buah detektor untuk proses pencacahan 50 (Lima Puluh) sample
    corecore