1 research outputs found

    UJIBANDINGKEPADATAN OSTEOBLASPADASUBSTITUSITULANGMENGGUNAKAN GRAFTTULANGTERDEMINERALISASI(DBM)DENGANKARBONAT APATITHASIL SINTESIS DARIKALSIUMHIDROKSIDADAN ASAMFOSFAT (UJI IN-VIVO PADATULANG KONDILUS FEMUR TlKUS WISTAR)

    Get PDF
    Autograft masih menjadi baku emas dalam perawatan bedah tulang meskipun pasien harus mengalami rasa sakit ataupun kemungkinan terjadinya komplikasi. Di sisi lain allograft dan xenograft secara teoritis dapat menyebabkan penularan penyakit. Sementara itu, di Indonesia perawatan bedah tulang masih menggunakan graft tulang dari mayat yang tergolong sebagai allograft ataupun menggunakan hidroksiapatit sintetis yang harganya sangat maha/. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kepadatan osteoblas pada substitusi tulang menggunakangraft tulang terdemineralisasi (DBM,demineralized bonematrix) dengan karbonat apatit hasil sintesis dari kalsium hidroksida dan asam fosfat. Penelitian ini diawali dengan sintesis karbonat apatit melalui reaksi secara sederhana kalsium hidroksida dan asamfosfat di laboratorium kemudian menguji hasil reaksi untuk melihat berhasil tidaknya sintesis karbonat apatit. Pengujian dilakukan dengan membandingkan pola difraksi sinar-X antara karbonat apatit hasil sintesis dengan pola karbonat apatit standar. Setelah diketahui bahwa sintesis berjalan sempurna maka karbonat apatit hasil sintesis dipergunakan untuk implantasi pada kondilusfemur tikus Wistardibandingkan dengan graft tulang terdemineralisasisebagai kontrol positif. Implantasi dilakukan selama 3, 7, 14, 28, dan 56 hari. Tikus kemudian dikorbankan untuk diperiksa kepadatan osteoblasnya secara histologis. Hasilnya dianalisis dengan menggunakan analisis variansi 2jalur untuk melihat ada tidaknya pengaruh perbedaan jenis graft tulang terhadap kepadatan osteoblas. Hasilnya menunujukkan bahwa puncak aktivitas osteoblas terjadi pada hari ke-14 pada kedua kelompok perlakuan kemudian menurun hingga hari ke-56. Setelah dilakukan analisis statistik melalui uji Anava, diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh CHA dengan DBM terhadap kepadatan osteoblas. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan data bagi perawatan bedah tulang yang lebih baik
    corecore