9 research outputs found

    MONITORING DAN SISTEM KONTROL VARIABLE SPEED DRIVE (VSD) SEBAGAI PENGENDALI MOTOR 3 FASA PADA CONVEYOR

    Get PDF
    Pada penelitian dirancang sebuah sistem monitoring dan juga sistem kontrol untuk mengatur variable speed drive (VSD) jenis Altivar 320 tipe ATV320U22N4C. Sedangkan untuk kontrol dan monitoring menggunakan smart relay Zelio tipe SR2B201BD. Sistem ini akan diaplikasikan untuk pengendali motor 3 fasa pada conveyor yang memiliki 3 pilihan kecepatan. Sistem dirancang jika sumber tegangan (supply) mengalami fluktuasi tegangan atau bahkan hilang pada salah satu fasa, sistem akan mematikan secara otomatis semua sistem yang berjalan dan akan menampilkan permasalahan apa yang terjadi pada display sebagai monitor. Selain itu sistem monitoring ini juga difungsikan untuk mengetahui bagian mana yang sudah siap maupun bagian mana yang belum siap untuk diberi perintah selanjutnya dan akan mengetahui permasalahan pada bagian mana yang mengalami kegagalan sistem. Sistem monitoring juga akan menampilkan pesan jika motor belum berjalan atau sudah berjalan dengan kecepatan yang telah ditentukan. Dari pengujian Rpm Motor yang dilakukan menggunakan smart relay yang memanfaatkan analog input pada VSD hasil yang didapatkan pada kecepatan pertama yaitu bernilai 910 Rpm dan dipengukuran tachometer bernilai 915 Rpm yang artinya memiliki selisih 5 Rpm, pada kecepatan kedua yaitu bernilai 1810 Rpm dan dipengukuran tachometer bernilai 1802 Rpm yang artinya memiliki selisih 8 Rpm dan pada kecepatan pertama yaitu bernilai 3000 Rpm dan dipengukuran tachometer bernilai 2990 Rpm yang artinya memiliki selisih 10 Rpm. Lalu untuk waktu tunda sistem mati jika fasa R – N pembacaan tegangan awalnya bernilai 225.7 V dan memiliki waktu tunda sistem mati selama 0.44 s, jika fasa S – N pembacaan tegangan awalnya bernilai 229.4 V dan memiliki waktu tunda sistem mati selama 0.56 s dan jika fasa T – N pembacaan tegangan awalnya bernilai 224.6 V dan memiliki waktu tunda sistem mati selama 0.43 s

    MONITORING DAN SISTEM KONTROL VARIABLE SPEED DRIVE (VSD) SEBAGAI PENGENDALI MOTOR 3 FASA PADA CONVEYOR

    Get PDF
    Pada penelitian dirancang sebuah sistem monitoring dan juga sistem kontrol untuk mengatur variable speed drive (VSD) jenis Altivar 320 tipe ATV320U22N4C. Sedangkan untuk kontrol dan monitoring menggunakan smart relay Zelio tipe SR2B201BD. Sistem ini akan diaplikasikan untuk pengendali motor 3 fasa pada conveyor yang memiliki 3 pilihan kecepatan. Sistem dirancang jika sumber tegangan (supply) mengalami fluktuasi tegangan atau bahkan hilang pada salah satu fasa, sistem akan mematikan secara otomatis semua sistem yang berjalan dan akan menampilkan permasalahan apa yang terjadi pada display sebagai monitor. Selain itu sistem monitoring ini juga difungsikan untuk mengetahui bagian mana yang sudah siap maupun bagian mana yang belum siap untuk diberi perintah selanjutnya dan akan mengetahui permasalahan pada bagian mana yang mengalami kegagalan sistem. Sistem monitoring juga akan menampilkan pesan jika motor belum berjalan atau sudah berjalan dengan kecepatan yang telah ditentukan. Dari pengujian Rpm Motor yang dilakukan menggunakan smart relay yang memanfaatkan analog input pada VSD hasil yang didapatkan pada kecepatan pertama yaitu bernilai 910 Rpm dan dipengukuran tachometer bernilai 915 Rpm yang artinya memiliki selisih 5 Rpm, pada kecepatan kedua yaitu bernilai 1810 Rpm dan dipengukuran tachometer bernilai 1802 Rpm yang artinya memiliki selisih 8 Rpm dan pada kecepatan pertama yaitu bernilai 3000 Rpm dan dipengukuran tachometer bernilai 2990 Rpm yang artinya memiliki selisih 10 Rpm. Lalu untuk waktu tunda sistem mati jika fasa R – N pembacaan tegangan awalnya bernilai 225.7 V dan memiliki waktu tunda sistem mati selama 0.44 s, jika fasa S – N pembacaan tegangan awalnya bernilai 229.4 V dan memiliki waktu tunda sistem mati selama 0.56 s dan jika fasa T – N pembacaan tegangan awalnya bernilai 224.6 V dan memiliki waktu tunda sistem mati selama 0.43 s

    Estimasi Nilai Parameter Photovoltaic dengan Algoritma Numerik Menggunakan Software Psim

    Get PDF
    Pemanfaatan sinar matahari dengan menggunakan panel photovoltaic akan berdampak ramah lingkungan, pemodelan dilakukukan untuk menggunakan panel photovoltaic tersebut, pemodelan yang digunakan disini adalah single diode, parameter dari pemodelan tersebut akan diestimasi dan digunakan sebagai input. Metode yang digunakan adalah algoritma numerik secant method. Metode tersebut nantinya digunakan untuk mencari nilai Maximum Power Point, dari nilai MPP tersebut akan digunakan sebagai nilai input kurva karakteristik P-V dan kurva karakteristik I-V lalu dibandingkan dengan kurva karakteristik asli dari photovoltaic tersebut. Pengujian dilakukan dengan empat (4) nilai iradiasi yang berbeda yaitu 1000, 750, 500 dan 250. Pengujian akan dilakukan menggunakan software simulasi PSim. Dari pengujian yang telah dilakukan dengan nilai iradiasi 1000 didapatkan daya sebesar 102 Watt dan arus 6.03 Ampere, dengan nilai iradiasi 750 didapatkan daya sebesar 75 Watt dan arus 4.52 Ampere, dengan nilai iradiasi 500 didapatkan daya sebesar 49 Watt dan arus 3.01 Ampere, dengan nilai iradiasi 250 didapatkan daya sebesar 23 Watt dan arus 1.5 Ampere. Dari pengujian masing-masing nilai iradiasi tersebut kurva karakteristik P-V dan kurva karakteristik I-V yang didapatkan dari algoritma numerik secant method sudah sesuai dengan kurva karakteristik aslinya

    ANALISIS KEMAMPUAN PENGADAAN RUANG BACA DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI MEMBACA SISWA DI MI DARUN NAJAH

    Get PDF
    Situbondo merupakan nama kecamatan sekaligus nama kabupaten di Jawa Timur. Program  Gerakan  Literasi  Sekolah  Kemendikbud  mengartikan  kemampuan  berliterasi  sebagai  kemampuan mengakses,  memahami,  dan  menggunakan  sesuatu  secara  cerdas  melalui  berbagai  kegiatan,  antara  lain membaca,  melihat,  menyimak,  menulis,  dan  atau  berbicara.  Salah  satu  akses  literasi  mahasiswa PBPMD di Desa Sliwung pengadaan ruang baca sebagai perpustakaan sekolah untuk menarik minat dan memotivasi siswa-siswi dalam membaca. Kegiatan PBPMD dilakukan di MI Darun Najah di Desa Sliwung,    kegiatan PBPMD di  lakukan menggunakan pendekatan    kualitatif    deskriptif dengan    teknik pengumpulan data  yaitu  observasi,  wawancara  dan  angket.  Hasil  kegiatan PBPMD mahasiswa STKIP PGRI Situbondo di desa sliwung  menunjukkan  bahwa  gerakan literasi ruang baca belum terlaksana secara menyeluruh. Padahal  seruan  ini  sudah  dicanangkan  oleh pemerintah  sejak  tahun  2015  untuk  mengembalikan  budaya  baca  siswa-siswi,  alasan  yang  mendasar  oleh  sekolah adalah  keterbatasan  pengalaman  dalam  mendesain  ruang  baca serta memperbaiki menejement administrasi perpustakaan di MI Draun Najah.  Dilihat  dari  eksistensi daya baca siswa memberikan gambaran bahwa siswa sangat menyambut baik kehadiran ruang baca di  perpustakaanadanya sosialisasi dari tutor serta dekorasi perpustakaan yang bagus  sehingga menarik minat    dan  antusias siswa  dalam  membaca  buku  bacaan  sebelum  pelajaran dimulai dan pada saat jam istrahat. Dengan adanya mahasiswa PBPMD sangat membantu untuk mengelola dan mengembangkan ruang baca yang ada di MI Darun Najah di Desa Sliwun

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LANSIA BUTA AKSARA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MEMBACA DAN MENULIS DI DESA SILIWUNG

    Get PDF
    Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan karena faktor ekonomi dan belum maksimalnya bantuan pemerintah dalam mengatasi buta aksara mendorong dilakukan pengabdian yang berfokus pada pemberdayaan masyaraat lansia buta aksara unuk meningkatkan literasi membaca dan menulis di Desa Sliwung dengan dibantu mahasiswa PBPMD dari STKIP PGRI Situbondo. Kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung di Desa Sliwung dan sasaran meliputi; 1] ibu-ibu usia 35-45 dan 2] Nenek usia 60-70.  Berdasarkan kegian PBPMD ini, ditemukan beberapa faktor yang memengaruhi buta aksara yang terjadi di Desa Sliwung. Faktor ekonomi menjadi faktor utama yang membuat masyarakat buta aksara. Faktor lainnya adalah wilayah yang tidak terjangkau program keaksaraan dari pemerintah setempat, pengaruh sosial dan budaya masyarakat, rendahnya motivasi dari lingkungan keluarga, serta kurangnya sarana dan prasarana untuk memperoleh sumber bacaan, seperti taman bacaan masyarakat (TBM). Kegiatan ini di ikuti oleh 25 orang yang dilaksanakan di Balai Desa Sliwung setiap hari Sabtu Sore. Hasil dari kegiatan ini banyak ibu dan nenek yang antusias untuk berusaha belajar menulis dan membaca dengan arahan tutor di depan. Kegiatan ini juga di dukung oleh Kepala Desa Sliwun

    STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) di SDN 2 SLIWUNG

    Get PDF
    Model pembelajaran teknik Two Stay Two Stray atau metode dua tinggal dua tamu. Pembelajaran adalah model pembelajaran yang dimulai dengan pembagian kelompok, dan memberi kesempatan pada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa yang dilakukan mahasiswa PBPMD di SDN 2 Sliwung dalam  memebrikan strategi pembelajaran dan motivasi belajar pada siswa-siswi. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat nonintelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar dikelas. Pencapaian dalam pendidikan salah satunya dipengaruhi oleh kualitas kegiatan dalam belajar mengajar serta keaktifan dan cara berfikir siswa untuk menerima materi dari seorang guru masih kurang efektif. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta mahasiswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa SDN 2 Sliwung. Dengan bantuan mahasiswa STKIP PGRI Situbondo proses pembelajaran berjalan baik dan siswa termotivasi dengan ilmu yang disampaikan oleh mahasiswa saat pelkasanaan pembelajaran dikelas. Siswa-siswi di SDN 2 Sliwung antusias menerima Pelajaran yang diberikan oleh tim PBPMD di SDN 2 Sliwun

    Perbaikan MPPT Incremental Conductance menggunakan ANN pada Berbayang Sebagian dengan Hubungan Paralel

    No full text
    ABSTRAK Algoritma IncrementaL Conductance (IC) adalah algoritma yang bisa diimplementasikan pada sistem Maximum Power Point Tracking (MPPT) untuk mendapatkan daya maksimum dari panel surya. Akan tetapi algoritma MPPT IC tidak bisa bekerja dikondisi berbayang sebagian, karena menimbulkan daya maksimum lebih dari satu. Artificial Neural Network (ANN) bisa mengidentifikasi kurva karakteristik pada kondisi berbayang sebagian dan dapat mengetahui posisi daya maksimum yang sebenarnya. Masukan dari ANN merupakan nilai arus hubung singkat serta tegangan buka dari panel surya, dan keluaran dari ANN adalah nilai duty cycle yang digunakan sebagai posisi awal tracking dari MPPT IC. Data learning didapatkan dari perubahan nilai duty cycle secara manual pada sistem MPPT di berbagai kondisi radiasi. Hasil pengujian menunjukkan algoritma yang diajukan dapat menaikkan energi 5.79% - 13.32% dibandingkan dengan ANN-Perturb and Observe dan ANN-Incremental Resistance dengan durasi 0.6 detik. Kata kunci: MPPT, Incremental Conductance, Artficial Neural Network, Berbayang Sebagian, Hubungan Paralel   ABSTRACT The Incremental Conductance (IC) algorithm is an algorithm that can be implemented on Maximum Power Point Tracking (MPPT) systems to get maximum power from solar panels. However, the MPPT IC algorithm cannot work in partial shading conditions because it causes more than one maximum power. Artificial Neural Network (ANN) can identify characteristic curves under partial shading conditions and can know the actual maximum power position. The input from ANN is the short circuit current and the open voltage of the solar panel. The output of ANN is the duty cycle value that is used as the initial tracking position of the MPPT IC. Learning data is obtained from manually changing the duty cycle value in the MPPT system in various radiation conditions. The test results show the proposed algorithm can increase energy 5.79% - 13.32% when compared with ANN-Perturb and Observe and ANN-Incremental Resistance with a duration of 0.6 seconds. Keywords: Maximum Power Point Tracking, Incremental Conductance, Artficial Neural Network, Partial Shading, Parallel Connectio

    Kekasaran Permukaan Proses Pembubutan Dry Dan Wet Process Baja ST 90 Dengan Insert Carbide

    No full text
    Abstract Railway components especially for parts of that often occur friction and resist when there is a pulling or pushing must have a low roughness to reduce the occurrence wear caused by frictioning and as an indicator good or bad quality of a product. The purpose of this study is to know the effect of roughness level of cutting parameter variation, wet process manufacturing method variation, dry process and nose radius variations of chisel lathe 0.4, 0.8 in the ST 90 The method used in this study is experimental. The independent variables in this study were variations in cutting parameters, nose radius of the tool, and working methods. In cutting parameters, spindle rotational speed (540 Rpm, 800 Rpm, 1500 Rpm), feed speed (0.226 mm/revolution), depth of cut (2 mm) and for nose radius using 0.4 mm and 0.8 mm, there are also variations in wet working methods. process and dry process. After testing is carried out, it shows that on the ST 90 with the wet process working method and nose radius 0.8 turning variation with spindle rotation speed of 1500 Rpm, depth of cut 2 mm, feed speed 0.226 mm/rev has a roughness value of 2.625 µm. Meanwhile, for the highest level of roughness, using the dry process method and chisel nose radius 0.4 with a turning speed of 540 Rpm, a cutting depth of 2 mm, a feed speed of 0.226 mm/rev having a roughness value of 9.223 µm. Keyword: Insert w-series, Wet process, Dry process, Surface roughness

    Robot Ankle Foot Orthosis with Auto Flexion Mode for Foot Drop Training on Post-Stroke Patient in Indonesia

    No full text
    Robot Ankle Foot Orthosis (AFO) has been proven to assist the gait impairment, such as the foot drop. However, development challenge is still remains, such as the trade-off between complexity, functionality and cost. High functionality resulted in high cost, bulky, and complex device. But affordability and simplicity may decrease functionality. Therefore, this research proposed a robot AFO, which has the necessary function of auto dorsi-plantarflexion so it can keep the affordability and simplicity. The robot AFO consists of structure, electronics part and algorithm. The structure is custom made according to the user’s anatomy. A brushless DC (BLDC) motor, Force-Sensing Resistor (FSR) and microcontroller builds the electronic parts. The BLDC motor actuates the flexion, while the FSR detects the gait phase to determine the action. Both are integrated by the microcontroller with the P control algorithm that commands the BLDC motor to generate necessary torque so it rotates in a constant speed. A functionality test has been carried out on the robot AFO, where the robot AFO perform a dorsi-plantarflexion continuously in three conditions, such as no load, 1 Kg load, and foot load. The robot AFO successfully performed a constant velocity rotation in both directions, in all conditions. In the case of 1 Kg load, the maximum angular speed is 0.7 rad/s dorsiflexion and -1.8 rad/s plantarflexion. The torque keeps increasing and decreasing from -0.3 Nm to 4 Nm to keep the angular velocity. The result shows that the robot AFO can perform the necessary function to assist the foot drop training. Functionality test on the gait detection has also been done where it shows that the robot AFO can detect the four gait phases accurately. The robot AFO has been tested and future study should test the robot on a real post-stroke patient to see the effect of the gait control in reality
    corecore