1 research outputs found
Keragaman Genetik Dan Heritabilitas Beberapa Karakter Kuantitatif Pada 15 Galur Melon (Cucumis Melo L.) Hibrida
Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu jenis buah yang bernilai
komersial tinggi di Indonesia dengan jangkauan pasar yang luas, mulai dari pasar
tradisional hingga pasar modern. Buah melon merupakan salah satu buah yang
disukai dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Akan tetapi, produksi
melon di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Rendahnya
hasil melon menyebabkan Indonesia mengimpor melon untuk memenuhi
kebutuhan melon dalam negeri. Rendahnya hasil melon ini diakibatkan oleh
penggunaan varietas yang tidak unggul, teknik budidaya yang masih sederhana
dan adanya pengaruh lingkungan yang dapat menyebabakan penurunan hasil
produksi. Hal ini menjadi masalah yang serius bagi petani melon, sehingga perlu
dilakukan peningkatan produksi tanaman melon. Oleh karena itu, perlu dilakukan
upaya pemuliaan tanaman untuk mendapatkan benih dengan potensi hasil yang
lebih baik. Keberhasilan program pemuliaan tanaman sangat tergantung oleh
tersedianya keragaman genetik dan nilai duga heritabilitas. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui keragaman genetik dan heritabilitas beberapa
karakter kuantitatif pada 15 galur melon hibrida.
Percobaan ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2022 di
Greenhouse Kebun Percobaan Agrotechnopark (ATP) Universitas Brawijaya di
Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Kegiatan penelitian meliputi penyemaian, persiapan media tanam, penanaman,
pemeliharaan, pengamatan dan pemanenan. Pemeliharaan tanaman dilakukan
dengan berbagai kegiatan seperti penyiraman, penyulaman, pemasangan tali ajir,
pembumbunan, pemupukan, penyiangan gulma, pemangkasan cabang,
pengendalian hama dan penyakit. Pengamatan dilakukan pada karakter kuantitatif
tanaman melon. Karakter kuantitatif yang diamati meliputi panjang tanaman,
jumlah daun, diameter batang, umur berbunga, umur panen, bobot buah, diameter
buah, panjang buah, lebar buah, tebal daging buah dan tingkat kemanisan buah.
Karakter kuantitatif dianalisis dengan analisis ragam dengan taraf 5% dan uji
lanjut menggunakan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) 5%. Data kuantitatif
yang telah dilakukan analisis ragam, selanjutnya dilakukan perhitungan KKG
(Koefisen Keragaman Genetik), KKF (Koefisien Keragaman Fenotipe) dan h2
(Heritabilitas).
Hasil analisis ragam menunjukkan hasil yang berbeda nyata dan tidak
berbeda nyata. Hasil yang berbeda nyata didapatkan pada karakter panjang
tanaman, jumlah daun, diameter batang, umur berbunga, umur panen, bobot buah,
panjang buah dan tingkat kemanisan buah. Hasil yang tidak berbeda nyata
didapatkan pada karakter diameter buah, lebar buah dan tebal daging buah. Nilai
koefisien keragaman genetik (KKG) berkisar antara 1,49%-12,43%. Karakter
yang masuk kedalam KKG kriteria rendah dan agak rendah yaitu diameter batang,
umur berbunga, umur panen, diameter buah, panjang buah, lebar buah dan tebal
daging buah. Karakter yang masuk ke dalam KKG kriteria cukup tinggi dan tinggi
adalah panjang tanaman, jumlah daun, bobot buah dan tingkat kemanisan buah. Nilai koefisien keragaman fenotipe (KKF) berkisar antara 2,54%-17,40%.
Karakter tanaman melon yang masuk ke dalam KKF kriteria rendah dan agak
rendah adalah diameter batang, umur berbunga, umur panen, diameter buah,
panjang buah, lebar buah dan tebal daging buah. Karakter tanaman yang masuk ke
dalam KKF kriteria cukup tinggi dan tinggi adalah panjang tanaman, jumlah daun,
bobot buah dan tingkat kemanisan buah. Nilai heritabilitas menunjukkan nilai
dengan rentang 0,16 sampai dengan 0,79. Karakter tanaman melon yang masuk
dalam kategori heritabilitas tinggi adalah panjang tanaman, jumlah daun dan
tingkat kemanisan buah, kategori heritabilitas sedang adalah diameter batang,
umur berbunga, umur panen, bobot buah, diameter buah, panjang buah dan lebar
buah, serta heritabilitas kategori rendah adalah tebal daging buah. Respon seleksi
akan lebih efektif jika dilakukan pada karakter yang memiliki keragaman genetik
yang luas disertai dengan pendugaan heritabilitas yang tinggi