2 research outputs found
Performativitas Komunitas Virtual: Suatu Analisis dari Teori Jaringan-Aktor dalam Komunitas Virtual NFT
Visual artists used NFT (non-fungible tokens) to market artwork and build virtualcommunity networks. NFTs are special certificates or licenses for digitally sold items.In this context, the presence of NFT creators has given rise to a virtual communityinvolving many digital media activities. The phenomenon then offers a variety of newtechnology-based relationships (blockchain, metaverse, NFT, Twitter, Twitter Spaces,Discord, and Clubhouse) and human actors (artists, digital artists, and designers), whichgive rise to specific characteristics to interact with each other or market their artworkin a virtual community. This research aims to discuss the interaction process in the NFT virtual community to understand the NFT ecosystem based on digital media. The actor- network theory is used to understand the network relations between human and non-human actors interacting through various digital platforms. The results of this study showed that the NFT virtual community could not be separated from the presence ofhuman and non-human actors.Perkembangan teknologi blockchain dan cryptocurrency membuat banyak bermunculan para pelaku dan komunitas NFT di Kota Bandung, terutama dari kalangan seniman dan desainer. NFT adalah sertifikat atau lisensi khusus untuk barang-barang yang dijualbelikan secara digital. Dalam konteks itulah kehadiran para kreator NFT memunculkan komunitas virtual yang banyak melibatkan aktivitas pada media digital. Fenomena itu kemudian menawarkan berbagai relasi baru berbasis antara teknologi (blockchain, metaverse, NFT, Twitter, Twitter Spaces, Discord, Clubhouse, dll) dengan aktor manusia (seniman, digital artist, desainer, dll) yang kemudian memunculkan karakteristik tertentuk dalam suatu komunitas virtual untuk berinteraksi atau memasarkan karya. Tak banyak penelitian yang membahas fenomena NFT ini di Indonesia. Terutama penelitian yang lebih spesifik membahas bagaimana terbentuknya komunitas virtual melalui pendekatan Teori Jaringan-Aktor. Dari hasil penelitian ini komunitas virtual NFT tak bisa dilepaskan dari hadirnya aktor manusia dan aktor non-manusia
Performativitas Komunitas Virtual: Suatu Analisis dari Teori Jaringan-Aktor dalam Komunitas Virtual NFT
Visual artists used NFT (non-fungible tokens) to market artwork and build virtualcommunity networks. NFTs are special certificates or licenses for digitally sold items.In this context, the presence of NFT creators has given rise to a virtual communityinvolving many digital media activities. The phenomenon then offers a variety of newtechnology-based relationships (blockchain, metaverse, NFT, Twitter, Twitter Spaces,Discord, and Clubhouse) and human actors (artists, digital artists, and designers), whichgive rise to specific characteristics to interact with each other or market their artworkin a virtual community. This research aims to discuss the interaction process in the NFT virtual community to understand the NFT ecosystem based on digital media. The actor- network theory is used to understand the network relations between human and non-human actors interacting through various digital platforms. The results of this study showed that the NFT virtual community could not be separated from the presence ofhuman and non-human actors.Perkembangan teknologi blockchain dan cryptocurrency membuat banyak bermunculan para pelaku dan komunitas NFT di Kota Bandung, terutama dari kalangan seniman dan desainer. NFT adalah sertifikat atau lisensi khusus untuk barang-barang yang dijualbelikan secara digital. Dalam konteks itulah kehadiran para kreator NFT memunculkan komunitas virtual yang banyak melibatkan aktivitas pada media digital. Fenomena itu kemudian menawarkan berbagai relasi baru berbasis antara teknologi (blockchain, metaverse, NFT, Twitter, Twitter Spaces, Discord, Clubhouse, dll) dengan aktor manusia (seniman, digital artist, desainer, dll) yang kemudian memunculkan karakteristik tertentuk dalam suatu komunitas virtual untuk berinteraksi atau memasarkan karya. Tak banyak penelitian yang membahas fenomena NFT ini di Indonesia. Terutama penelitian yang lebih spesifik membahas bagaimana terbentuknya komunitas virtual melalui pendekatan Teori Jaringan-Aktor. Dari hasil penelitian ini komunitas virtual NFT tak bisa dilepaskan dari hadirnya aktor manusia dan aktor non-manusia