4 research outputs found

    Pengaruh Edukasi Audiovisual Terhadap Pengetahuan dan Motivasi Antenatal Care Ibu Hamil Risiko Tinggi di Kecamatan Singosari dan Pakis Kabupaten Malang selama pandemi COVID-19

    No full text
    Kehamilan risiko tinggi menjadi salah satu faktor penyebab naiknya jumlah Angka Kematian pada Ibu (AKI) di Indonesia. Kunjungan Antenatal Care adalah salah satu faktor yang dapat mencegah permasalahan tersebut. Namun, situasi pandemi COVID-19 menyebabkan berbagai pembatasan pelayanan sehingga terjadi penurunan Antenatal Care sebab kurangnya pengetahuan dan motivasi. Pemberian edukasi dengan media audio visual dalam masa pandemi COVID-19 dirasa sangat untuk efektif untuk menjadi solusi, sebab media audio visual lebih cepat dan mudah untuk dipahami dibandingkan dengan media visual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi audio visual terhadap pengetahuan dan motivasi pada Ibu hamil risiko tinggi di Kecamatan Singosari dan Pakis Kabupaten Malang. Model penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan quasi eksperimental pre-posttest with control group non-equivalent design, jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 Ibu hamil risiko tinggi di Kecamatan Singosari dan Pakis Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada pengetahuan dan motivasi kelompok intervensi. Analisis data yang digunakan pada pengetahuan juga motivasi adalah menggunakan Uji Wilcoxon (p=0,000; α=0,05) untuk pengetahuan dan (p=0,011; α=0,05) untuk motivasi, dan dengan Uji Mann-Whitney didapatkan perbedaan pengetahuan dan motivasi antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi audio visual dengan edukasi visual (p=0,002; α=0,05) untuk pengetahuan dan (p=0,000; α=0,05) untuk motivasi. Kesimpulan terdapat pengaruh edukasi audio visual terhadap pengetahuan dan motivasi kunjungan Antenatal Care pada Ibu hamil risiko tinggi

    Hubungan Peran Orang Tua dalam Pendidikan Kesehatan Reproduksi dengan Kesiapan Menghadapi Pubertas Siswa Laki-Laki (Usia 10-12 Tahun) di SDN Sananwetan 02 Kota Blitar

    No full text
    Perkembangan pubertas pada anak harus diiringi dengan pemberian informasi tentang kesehatan reproduksi. Fenomena saat ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan perilaku menjaga kesehatan reproduksi remaja laki-laki lebih rendah dibandingkan remaja perempuan. Sehingga peran orang tua sangat dibutuhkan dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak agar lebih siap menghadapi pubertasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan peran orang tua dalam pendidikan kesehatan reproduksi dengan kesiapan menghadapi pubertas siswa laki-laki (usia 10-12 tahun) di SDN Sananwetan 02 Kota Blitar. Penelitian ini merupakan studi korelasi melalui pendekatan observasional analitik dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling yang diambil dalam satu waktu (cross-sectional study). Berdasarkan hasil penelitian dari 75 responden didapatkan, 55 responden (73,3%) menyatakan orangtua sangat berperan dalam pendidikan kesehatan reproduksi dan 59 responden (78,7%) cukup siap menghadapi pubertas. Analisis data menggunakan Spearman (Rho) dengan nilai signifikansi p value (0,004) < (0,05) dapat diartikan adanya hubungan peran orang tua dalam pendidikan kesehatan reproduksi dengan kesiapan menghadapi pubertas siswa. Kesimpulan didapatkan bahwa ada hubungan antara peran orang tua dalam pendidikan kesehatan reproduksi dengan kesiapan menghadapi pubertas siswa laki-laki (usia 10-12 tahun) di SDN Sananwetan 02 Kota Blitar. Disarankan bagi orang tua untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi sesuai dengan usia anak serta bagi perawat diharapkan dapat memberikan edukasi pada orang tua dan guru tentang pendidikan kesehatan reproduksi anak

    Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMKN 1 Malang

    No full text
    Kesehatan reproduksi remaja adalah kesehatan secara fisik, mental, kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi, serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit atau kecacatan yang terjadi pada remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan Kesehatan reproduksi dengan perilaku Kesehatan reproduksi remaja di SMKN 1 Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas X SMKN 1 Malang tahun 2021, dengan jumlah sampel sebanyak 260 responden. Dalam pengambilan data responden pada penelitian ini, peneliti menggunakan 2 kuesioner yaitu kuesioner pengetahuan dan kuesioner perilaku. Hasil uji statistic analisis bivariat menggunakan rank spearman pada hubungan pengetahuan Kesehatan reproduksi dengan perilaku kesehatan reproduksi pada remaja di SMKN 1 Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% remaja laki-laki dan 93% remaja perempuan menunjukkan pengetahuan yang baik, 53% remaja laki-laki menunjukkan perilaku yang negatif dan 57% remaja perempuan menunjukkan perilaku negatif. Kesimpulan hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan mengenai pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku Kesehatan reproduksi pada remaja di SMKN 1 Malang

    Riwayat Penyakit dan Cara Merawat Balita Terhadap Kejadian Resiko Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo Kota Malang

    No full text
    Stunting merupakan keadaan dimana balita mengalami kegagalan dalam pertumbuhan yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis, sehingga balita memiliki panjang badan yang kurang jika dibandingkan dengan usianya. Dampak yang ditimbulkan dari stunting yaitu perkembangan motorik dan juga kemampuan kognitif anak. Beberapa faktor penyebab terjadinya stunting yaitu asupan gizi balita yang rendah, sanitasi yang buruk, riwayat penyakit diare dan ISPA, dan perawatan anak yang tidak adekuat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan riwayat penyakit dan cara merawat balita terhadap kejadian resiko stunting. Metodologi penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan rancangan penelitian cross-sectional study, pengambilan sampel menggunakan teknik propotional sampling dengan jumlah sampel 83 responden. Analisa data penelitian ini menggunakan uji chi-square. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara riwayat penyakit dengan kejadian resiko stunting dan tidak ada hubungan antara cara merawat balita dengan kejadian resiko stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo Kota Malang. Kesimpulan dari penelitian ini kasus resiko stunting di wilayah kerja puskesmas Mulyorejo berada di angka 65.1%. Saran dari penelitian ini yaitu lebih dioptimalkan untuk edukasi mengenai stunting dan deteksi dini stunting
    corecore