3 research outputs found

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja Karyawan pada Lembaga Perkreditan Desa (Lpd) Desa Sumberkima di Kecamatan Gerokgak Tahun 2015

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan dan (2) faktor yang paling dominan mempengaruhi semangat kerja karyawan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan verifikasi. Subjek dari penelitian ini adalah semua karyawan pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Sumberkima di Kecamatan Gerokgak dan objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan. Penelitian ini menggunakan populasi sebanyak 35 orang karyawan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dianalisis menggunakan analisis faktor dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan, yaitu (1) kepemimpinan sebesar 51,849%, (2) motivasi sebesar 17,073%, (3) komunikasi sebesar 12,288%, (4) hubungan manusiawi sebesar 8,559%, (5) kompensasi sebesar 6,471% dan (6) lingkungan kerja sebesar 3,760%. Faktor kepemimpinan menjadi faktor paling dominan yang mempengaruhi semangat kerja dengan nilai variance sebesar 51,849%. Kata Kunci : faktor semangat kerja karyawan, Lembaga Perkreditan Desa This study was aimed to identify: (1) factors that affect employee morale and (2) the most dominant factor affecting employee morale. This research is a quantitative research with verification approach. Subjects of this study were all employees of the Village Credit Institutions ( LPD ) Sumberkima village in Gerokgak and objects in this study are the factors that affect employee morale . This study uses a population of more than 35 employees. Data were collected using questionnaires , were analyzed using factor analysis using SPSS for windows 16.0. The results showed that there are six factors that affect employee morale, namely (1) the leadership of 51.849 %, (2) motivation of 17.073 %, (3) communication amounted to 12.288 %, (4) human relationships at 8.559 % , (5) compensation amounting to 6.471 %, and (6) the working environment of 3.760 % . Factors leadership becomes the most dominant factor affecting morale at variance value of 51.849 % .keyword : employee morale factor , Village Loan Institutio

    The Use of Tragacanth as a Gelling Agent in Roselle Flower Extract based Radiochromic Indicators

    No full text
    Gamma irradiation techniques have been used in various fields, such as sterilizing medical equipment and food products. In such a process, monitoring the dose of radiation using radio radiochromic dosimeter is important to guarantee the accuracy of the radiation dose absorbed by the irradiated materials. Radio chromic dosimeters usually consisted of radiation-sensitive dyes that could change colors when exposed to radiation. In this research, natural dyes in the form of anthocyanins obtained from roselle flower extract (Hibiscus sabdariffa L.) have been used as radio chromic indicators. The radio chromic indicators have been made in liquid using water solvent and gel using a tragacanth gelling agent. Each radiochromic indicator's pH values varied between 2 and 11 using NaOH and HNO3 solutions. All radio chromic indicators were then gamma irradiated using a Co-60 radiation source and tested for stability at 8°C under closed storage conditions. The characterization was performed using UV Vis spectrophotometry. The results showed that roselle flower extract was sensitive to gamma radiation as indicated by decolorization, and their sensitivity increased when made in the form of gel at pH 2 and 5. The stability test also showed that the anthocyanin content was stable after being maintained for 28 days in a closed storage at 8°C. With such differences in sensitivity of the roselle flower extract when used in either liquid or gel solution, the radio chromic indicators should find wide application in the future, depending on the radiation doses given to the solutions

    Aplikasi Teknologi Bio-Balitani Dalam Produksi Biourine Di Kelompok Tani Arsa Winangun Di Desa Taro

    Full text link
    Teknologi pemanfaatan urin ternak menjadi pupuk organik cair penting diketahui untuk mengurangi resiko pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah kotoran ternak yang tidak diolah dengan baik. Desiminasi teknologi fermentasi melalui pemanfaatan produk Bio-BaliTani yang diproduksi memanfaatkan konsorsium bakteri Lignosellulolitik asal rumen sapi Bali dan rayap merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang ada di Kelompok Tani Arsa Winangun. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi kurangnya pengetahuan dan keterampilan Kelompok Tani Arsa Winangun dalam pengelolaan limbah peternakan yang dihasilkan.  Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa Kelompok Tani Arsa Winangun mampu menyerap dan mengaplikasikan teknologi yang di diseminasikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kemampuan dari kelompok tersebut dalam memproduksi biourine dengan memanfaatkan teknologi Bio-BaliTani. Hasil analisis kandungan hara biourine yang diproduksi juga menunjukkan bahwa biourine memiliki kualitas baik dan mampu memenuhi standar SNI No.19-7030-2004
    corecore