2 research outputs found

    Rural EFL Teacher’s Challenges in Improving Students’ Higher Order Thinking Skills

    Get PDF
    This research aims to explore the rural EFL teacher’s challenges in improving students’ higher order thinking skills. The participant of this research was one English teacher who teach in the Junior High School in Gaung district. By using qualitative approach, the researchers collected the data employs non-participant observation in the teaching and learning process, interviewed the English teacher, and took documents by collecting the lesson plan. The result of this research showed that the challenges in teaching higher-order thinking skills in the rural area are the teacher’s knowledge and ability to teaching for HOTS is still low, passive students, students’ low English proficiency, the limitation of the school facility, and lack of sources. Based on the finding above, this research recommends to the school to give a facility or train the teachers about how to teach the students’ higher-order thinking skills based on the demand of 2013 Curriculum. Besides that, the development of HOTS in the rural area is not easy for the teachers because of all those challenges. So, the headmaster or the education authorities should find the solution to make all the students in the rural area can reach the expectation of the Higher Order Thinking based on 2013 curriculum

    TEACHERS’ STRATEGY AND CHALLENGES IN TEACHING HIGHER-ORDER THINKINGSKILLS IN THE RURAL AREA: A CASE STUDY AT JUNIOR HIGH SCHOOL IN GAUNG DISTRICT, INHIL, RIAU

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti tentang strategi dan tantangan guru dalam mengajarkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa di daerah terpencil berdasarkan tuntutan kurikulum 2013. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti mengumpulkan data dengan cara melakukan observasi sebagai pengamat dalam proses belajar mengajar, melakukan wawancara dengan guru bahasa Inggris, serta mengumpulkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru bahasa Inggris di salah satu sekolah menengah pertama di Kecamatan Gaung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa guru melakukan penentuan tujuan pembelajaran dengan delapan karakteristik rencana pelaksanaan pembelajaran untuk Kurikulum 2013, mengajar melalui pertanyaan dengan jenis pertanyaan tingkat rendah, memberikan latihan sebelum melakukan penilaian namun masih belum efektif, serta mengadakan penilaian dan memberikan umpan balik. Peneliti juga menemukan bahwa guru belum melakukan peninjauan, penyaringan, dan pengembangan karena beliau tidak meminta umpan balik dari siswa. Kemudian, dari penelitian ini juga ditemukan bahwa tantangan dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa di daerah terpencil adalah pengetahuan dan kemampuan guru dalam mengajarkan HOTS masih rendah, siswa yang pasif, kemampuan berbahasa Inggris siswa yang masih rendah, keterbatasan fasilitas sekolah, dan kurangnya sumber belajar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penelitian ini menyarankan kepada sekolah untuk melengkapi fasilitas atau pelatihan kepada guru mengenai cara mengajar kemampuan berdasarkan tujuan dari kurikulum 2013. Kata Kunci: Strategi, Tantangan, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS), Daerah Terpenci
    corecore