PENYULUHAN TENTANG PENGGUNAAN ANTIPIRETIK BALITA DAN ANAK SECARA RASIONAL DI DESA PULAU SEMAMBU INDRALAYA

Demam merupakan gejala yang sebagian besar terjadi pada semua penyakit dengan kondisi peningkatan suhu tubuh di atas normal yaitu 38°C yang umum terjadi pada balita. Penanganan demam menggunakan antipiretik perlu diperhatikan terkait kerasionalan penggunaannya. Adapun aspek kerasioanalan meliputi penilaian tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat pasien, tepat dosis dan cara pemberian, serta waspada terhadap efek samping. Penanganan demam pada balita dan anak sangat tergantung pada peran orang tua khususnya ibu. Pendidikan, pengetahuan, dan ekonomi ibu yang berbeda akan mengakibatkan kerasionalan penggunaan obat antipiretik berbeda pula. Berdasarkan wawancara pendahuluan di Desa Pulau Semambu didapatkan data tingkat pengethuan masyarakat terhadap penggunaan obat antipieretik secara rasional masih rendah. Oleh karena itu diperlukan suatu penyuluhan terkait penggunaan obat antipiretik pada balita dan anak secara rasional di Desa Pulau Semambu Inderalaya agar didapatkan outcome terapi yang baik. Penyuluhan ini akan dimulai dengan pengisian pre test kuisioner, materi penyuluhan dan post test kuisioner untuk melihat pemahaman ibu. Dari hasil evaluasi nilai benar pretest dan post test yang telah diikuti oleh 30 ibu ini didapat adanya peningkatan jumlah nilai benar yaitu 80% (24 ibu), tetap 13,33% (4 ibu), dan penurunan 6,67% (2 ibu)

Edukasi herbal dan pengolahan minuman herbal sebagai peningkat sistem imun untuk mencegah infeksi COVID-19

The COVID-19 situation at the global and national levels is still at very high risk. A good immune system is needed to protect us from COVID-19. Eating healthy meals and increasing antioxidant consumption can help us to boost the body's immune system. Some herbs in Indonesia that are useful in boosting the immune system based on the Traditional Medicine Formulary are included red ginger, lime, cinnamon, and garlic. The Red ginger rhizome contains gingerol and shogaol, cinnamon bark contains cinnamaldehyde, lime has a high vitamin C content, and garlic bulbs contain ajoene. All of these compounds can synergistically improve the immune system. These ingredients are widely available and are processed into antioxidant herbal drinks that increase the immune system. The activity was carried out using the lecture method, discussion, and pretest-posttest to measure the level of participant knowledge. After the implementation of the activity, public knowledge increased regarding herbal ingredients, their processing, and preparation. As many as 100 percent of respondents were recognized the types of immune system enhancing herbs, 72 percent were understood how to process herbs, and 92 percent were understood how to prepare these herbs

Furosemide self nano emulsifying drug delivery system (SNEDDS) formulation comprising of capryol-90, polysorbate-80, and peg-400 with simplex-lattice-design

Preparation of SNEDDS aims to improve solubility and absorption of furosemide in the body to reduce the dosage and minimize the side effects of drugs. Ternary diagram constructed from composition mixture produced nanoemulsion in the range of 20-40% of capryol-90, 20-40% polysorbate-80 and 40-60% PEG-400. Formulations of SNEDDS using Design-Expert®10 with simplex-lattice-design method in the study was aimed to investigate the effect of SNEDDS each component's proportions towards test responses. Emulsification time, drug content and viscosity were best demonstrated by run-7 with consecutive values of 131.68±2.14 seconds, 99.89±2.68% and 0.87±0.0043 mm2/s. The optimum formula was obtained through entering test response parameter data of all thirteen formula. Drug content and emulsification time was 107.0 ± 1.44% and 155.59±1.56 seconds with viscosity value 0.91±0.00 mm2/s. From the physical stability studies, SNEDDS formulas were stable and did not show phase separation when exposed to temparature stress testing. &nbsp

PEMAHAMAN DAN PENGGUNAAN OBAT–OBAT ANTIDIARE YANG TEPAT KHUSUSNYA ANTIBIOTIKA PADA ANAK DI DESA PULAU SEMAMBU INDRALAYA

Diare adalah penyakit pencernaan yang menjadi penyebab utama kematian pada anak-anak di dunia. Diare akut merupakan jenis diare berdasarkan lama waktu berlangsungnya dan dapat didefinisikan sebagai diare dengan bentuk feses yang cair dan jumlah lebih banyak dari normal yang berlangsung kurang dari 14 hari. Penggunaan obat-obat antidiare seperti oralit, zinc syrup dan antibiotika sering digunakan untuk mengatasi diare, padahal tidak semua obat tersebut dibutuhkan.  Berdasarkan wawancara pendahuluan di Desa Pulau Semambu didapatkan data tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pemahaman dan penggunaan obat – obat antidiare yang tepat khususnya antibiotika pada anak masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan suatu penyuluhan terkait pemahaman dan penggunaan obat – obat antidiare yang tepat khususnya antibiotika pada anak di Desa Pulau Semambu Indralaya agar didapatkan outcome terapi yang baik. Penyuluhan ini akan dimulai dengan pengisian pre test kuisioner, materi penyuluhan dan post test kuisioner untuk melihat pemahaman masyarakat. Dari hasil evaluasi nilai benar pretest dan post test yang telah diikuti oleh 25 masyarakat  ini didapat adanya peningkatan jumlah nilai benar yaitu 72% (18orang), tetap 16% (4orang), dan penurunan 12% (3orang).Kata kunci : obat antidiare, anak, desa pulau semambu, indralay

Correlation Among Education, Knowledge, And Economics Of Mother Toward Antipyretic Drug Usage For Toddler In Kangkung Village OKUT Sumsel 2017

Fever is a symptom mostly happen with all diseases which condition shows elevated body temperature above normal (38°C) that are common among toddler. Handling fever using antipyretics should be considered related to the rationale of its use. Rationality aspect which include indication accuracy, precision of medicine, patient accuracy, dosage accuracy and precision of administration, and as well as alert to side effects. Handling fever in toddlers is very dependent on the role of parents especially mother. Different maternal education, knowledge, and economics will result in the rationale of the use of different antipyretic drugs. This study aimed to investigate whether there is relation among education, knowledge, and economics of mother toward antipyretic drug usage for toddler in Kangkung Village OKUT SUMSEL 2017 by using cross sectional design. The sample was collected using simple random sampling to get 47 samples which fulfilled the inclusion criteria. The data were collected by interview based on questionnaire and analyzed by Chi-Square test using SPSS® version 23.0. The data presented descriptively showed most of the respondents were highly educated (66%), high knowledge (61.7%), and low economic level (93.6%) and the rational use of antipyretic for toddler were 100% for appropriate drug indication, precision of medicine, patient appropriateness, and alert for side effects, as well as 31.9% dosage precision and mode of administration. The result of Chi-Square test showed that the p value for education level (p >0.05) and economic level (p >0.05) had no significant correlation, meanwhile the knowledge level (p <0.05) showed significant different to the rational use of antipyretic for toddler. It can be concluded that the knowledge toward of mother affect the rational use of antipyretic for toddler in Kangkung village OKUT regency SUMSEL 2017

PELATIHAN PEMBUATAN MINUMAN HERBAL ANTIOKSIDAN SEBAGAI PENINGKAT SISTEM IMUN UNTUK MENCEGAH INFEKSI COVID-19

Situasi COVID-19 ditingkat global maupun nasional masih dalam risiko sangat tinggi. Sumatera Selatan menempati urutan ke 12 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 secara nasional. Desa Pulau Semambu merupakan daerah terdekat dengan kampus Univesitas Sriwijaya rata-rata memiliki tingkat pendidikan yang masih rendah, sehingga perlu untuk dilakukan penyuluhan terkait pemahaman pencegahan COVID-19 melalui peningkatan sistem imun tubuh. Beberapa herbal yang bermanfaat dalam meningkatkan sistem imun berdasarkan Formularium Obat Tradisional (FROTI) diantaranya jahe merah, kayu manis jeruk nipis dan bawang putih tunggal. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, serta pretest-posttest untuk mengukur tingkat pemahaman masyarakat. Setelah pelaksanaan kegiatan, pengetahuan masyarakat meningkat terkait bahan herbal, pengolahan dan penyiapannya. Sebanyak 100% responden paham jenis-jenis herbal peningkat sistem imun, sebanyak 72% responden paham terkait cara pengolahan herbal, dan 92% responden paham terkait cara penyajian herbal tersebut

Hepatoprotective effect of ethanol extract of matoa leaves (Pometia pinnata) against paracetamol-induced liver disease in rats

The hepatoprotective effects of matoa leaves were evaluated by paracetamol-induced injury in rat’s hepatocytes. The  ethanolic  extract of matoa leaves (EEML) at doses of 200, 300, 500 mg/kg, po and silymarin at dose of 100 mg/kg, po were given for seven days. Silymarin was given as  the  reference  drug. Hepatoprotective  effect  was  studied  by  measuring  the level  of AST, ALT, ALP and total protein in  serum. In vivo, oral treatment with EEML at dose of 500 mg/kg significantly reduced AST, ALT, ALP in serum whereas total protein was not significantly reduce in each groups.  These  results indicate that the hepatoprotective action of EEML is likely related to its potent antioxidative activity. Neutralizing reactive oxygen species enhancing the activity of original natural hepatic-antioxidant enzymes may be the main mechanisms of EEML against paracetamol-induced injury. Keywords:  Matoa Leaves (Pometia pinnata), Paracetamol,  Silymarin,  Hepatoprotectio

Efektivitas Ekstrak Etanol Polong Petai [Parkia speciosa Hassk.] sebagai Anti Ulcer Pada Tikus Wistar yang Diinduksi Etanol Absolut

Tanaman Petai [Parkia speciosa] adalah tumbuhan yang telah lama dibudidayakan di Indonesia. Masyarakat biasa menggunakan biji petai untuk dikonsumsi sebagai lalapan sedangkan polong petai dianggap sebagai limbah. Polong P. speciosa mengandung senyawa fenolik dengan berbagai aktivitas farmakologis, diantaranya antioksidan dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas ekstrak etanol polong  P. speciosa sebagai agen anti ulcer pada hewan yang diinduksi acute peptic ulcer dengan etanol absolut. Efek antiulcer ekstrak [dosis 100, 200 dan 400 mg/kg BB] dievaluasi melalui indeks ulcer, sifat fisika kimia cairan lambung dan analisis histopatologi.  Hasil studi menunjukkan ekstrak polong P. speciosa mampu menurunkan indeks ulcer, volume cairan lambung, keasaman total dan meningkatkan pH tidak berbeda siginifikan dengan omeprazol [p>0.05]. Analisis fotomikrograf menunjukkan  perbaikan struktur membran mukosa pada hewan yang ditreatmen ekstrak. Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak P. speciosa berpotensi sebagai agen anti ulcer.

PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DIABETES MELLITUS MELALUI PELATIHAN PENGELOLAAN MAKAN DENGAN 3J BAGI PENDERITA BESERTA KELUARGANYA DI DESA TANJUNG PERING

Pandemi COVID-19 saat ini meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas pada pasien beresiko tinggi seperti diabetes mellitus (DM). DM adalah penyakit kronis yang dikarakterisasi dengan peningkatan kadar glukosa darah melampaui batas normal (hiperglikemia) serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein akibat kelainan sekresi insulin, penurunan sensitivitas insulin, atau keduanya. Prevalensi DM selalu mengalami peningkatan dan ini juga terjadi di Kabupaten Ogan Ilir. Diet adalah terapi utama pada DM, maka setiap penderita semestinya mempunyai sikap positif terhadap diet. Dalam melaksanakan diet, penderita harus mengikuti anjuran aturan 3J (jumlah, jenis dan jadwal). Jenis dan jumlah makanan yang banyak mengandung gula serta jadwal makan yang tidak teratur dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga terjadilah DM tipe 2. Kepatuhan akan pelaksanaan diet ini masih sangat rendah sehingga memicu munculnya DM tidak terkontrol yang menyebabkan berbagai komplikasi kronis seperti komplikasi mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati.Desa Tanjung Pering merupakan salah satu desa yang menjadi mitra kegiatan pengembangan Desa binaan Unsri sehingga menjadi salah satu daerah yang dituju UNSRI untuk menjalankan visinya demi mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. Melalui penyuluhan tentang penyakit DM dan pelatihan teknik 3J diharapkan dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan sehingga masyarakat dapat menjalankan kegiatan dengan maksimal dan ekonomi masyarakat tetap stabil.

The diuretic effect of ethyl acetate fractions of Artocarpus altilis, Artocarpus champeden, and Artocarpus heterophyllus leaves in normotensive Wistar rats

Background: Artocarpus altilis, A. Champeden, and Artocarpus heterophylus are popular species in Indonesia, and are commonly used as traditional medicine. Objective: This study aims to evaluate the diuretic effects of the ethyl acetate fraction of these three species on normotensive Wistar rats. Methods: The ethyl acetate fraction was prepared by a liquid–liquid extraction method. To evaluate diuretic effects, the sixty rats were divided into normal (distilled water), negative (4.5% NaCl), positive control (furosemide 5 mg/kg), and the testing groups. The testing groups were orally given the ethyl acetate fraction of A. altilis, Artocarpus champeden, and A. heterophylus at three dose levels of 25, 50, and 100 mg/kg. All animals were orally given 4.5% NaCl at a dose of 2 mL/200 g except the normal group; then the animals were given drugs according to group doses. Urine volume and electrolyte levels produced by the testing groups were compared to those of the control group. The concentration and ratio of ions were calculated to determine the natriuretic and carbonic anhydrase activities. Results: The ethyl acetate fractions of the three Artocarpus species at 100 mg/kg dose were more active than the standard furosemide (p < 0.05) to increase urinary excretion. Furthermore, at doses of 50 and 100 mg/kg, the fraction significantly increased the excretion of Na+, K+, and Cl- ions more than the standard (p < 0.05). The testing groups showed good natriuretic and carbonic anhydrase activities. Conclusions: The ethyl acetate fraction of A. altilis, A. champeden, and A. heterophylus leaves performed good diuretic and natriuretic activities. Therefore, the fractions can be considered as potential natural diuretic medicines