2 research outputs found

    Optimasi Serat Optik Singlemode Untuk Pengukuran Kadar Gula Darah Secara Non-Invasive

    Get PDF
    Telah dilakukan optimasi jari-jari bending sensor serat optik singlemode untuk memperoleh sensitivitas dan akurasi yang tinggi pada sensor pengukuran gula darah. Jari-jari bending divariasikan antara 2,5 cm hingga 4,5 cm dan tanpa bending (lurus). Serat optik digunakan untuk memandu cahaya dari sumber laser dioda merah (λ=650 nm) ke detektor fotodioda. Interaksi antara gelombang evanescent dan molekul glukosa dalam darah meningkat karena sebagian cladding pada serat optik dikupas. Panjang pengupasan cladding serat optik divariasikan antara 1-5 cm dengan interval 1 cm. Perbedaan kedalaman penetrasi karena jari-jari bending dan panjang pengupasan mempengaruhi sensitivitas dan akurasi pada sensor yang telah dirancang. Sensitivitas tertinggi yaitu 2,355 mV/(mg/dL) yang diperoleh pada pengupasan 3 cm dengan bending 4,5 cm. Sensitivitas terendah diperoleh pada pengupasan 1 cm dengan bending 2,5 cm yaitu 1,55 mV/(mg/dL). Sensitivitas meningkat dengan semakin besarnya jari-jari bending serat optik. Akurasi tertinggi terdapat pada panjang pengupasan 1 cm dengan bending 2,5 cm yaitu 99,4 %. Akurasi terendah terdapat pada panjang pengupasan 4 cm dengan bending 4,5 cm yaitu 95,7%. Clark Error Grid Analysis menunjukkan bahwa semua data terletak di daerah A yang mempunyai error yang sangat kecil, artinya optimasi sensor gula darah akurat dan dapat diandalkan. Kata kunci: sensor gula darah, gelombang evanescent, jari-jari bending, sensitivitas, akurasi

    Pengaruh Panjang Pengupasan Terhadap Sensitivitas dan Akurasi Sensor Gula Darah Menggunakan Serat Optik Singlemode

    Get PDF
    Telah dilakukan optimasi panjang pengupasan sensor serat optik singlemode untuk memperolehsensitivitas dan akurasi yang tinggi pada sensor pengukuran gula darah. Panjang pengupasan divariasikan antara 1 cm hingga 5 cm dengan interval 1 cm. Serat optik digunakan untuk memandu cahaya dari sumber laser dioda merah (λ=650nm) ke detektor fotodioda. Interaksi antara gelombang evanescent dan molekul glukosa dalam darah meningkat karena sebagian cladding pada serat optik dikupas. Perbedaan kedalaman penetrasi karena panjang pengupasan mempengaruhi sensitivitas dan akurasi sensor yang telah dirancang. Sensitivitas tertinggi yaitu 1,034 mV/(mg/dL) yang diperoleh pada panjang pengupasan 3 cm. Sensitivitas terendah diperoleh pada panjang pengupasan 5 cm dengan nilai 0,453 mV/(mg/dL). Akurasi tertinggi terdapat pada panjang pengupasan 2 cm dengan nilai 95,23% dan akurasi terendah pada panjang pengupasan 1 cm dengan nilai 93,35%. Clark Error Grid Analisis menunjukkan bahwa data tersebar 95% di daerah A dan 0,5% di daerah B yang mempenyai error yang kecil, artinya optimasi sensor gula darah akurat dan dapat diandalkan.Kata kunci: sensor gula darah, gelombang evanescent, panjang pengupasan, sensitivitas, akurasi
    corecore