4 research outputs found

    Efektivitas Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluh Mendukung Pembangunan Jawa Tengah

    Get PDF
    Penyuluh merupakan agen of change yaitu berperan dalam perubahan pengetahuan dan perilaku petani dalam berusahan tani, melalui penyuluhan. Peningkatan kompetensi penyuluh merupakan langkah mewujudkan profesionalisme penyuluh mendukung pembangunan pertanian salah satunya melalui metode pelatihan. Harapan dari pelaksanaan pelatihan adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan para penyuluh dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sehingga dapat mengembangkannya di wilayah binaannya tentunya akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat. Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk menganalisa tingkat efektivitas penyelenggaraan pelatihan “capacity building” bagi penyuluh pertanian tahun 2017. Hasil pengkajian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengambil kebijakan berkaitan dengan penyelenggaraan pelatihan bagi penyuluh pertanian tahun anggaran selanjutnya sehingga penyelenggaraan penyuluhan dapat mendukung pencapaian target pembangunan di Jawa Tengah.Metode pengkajian adalah deskriptif untuk menggambarkan pelaksanaan pelatihan serta karakateristik responden, sedangkan untuk menganalisis tingkat efektivitas pelatihan dengan menggunakan uji wilxocon (uji tanda). Populasi adalah penyuluh pertanian PNS dan THL TBPP Provinsi Jawa Tengah. Sampel adalah peserta pelatihan “capacity building” bagi penyuluh pertanian yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2017 sejumlah 180 orang. Waktu pelaksanaan pelatihan Maret – November 2017 dengan materi kewirausahaan, peningkatan kinerja, motivasi petugas dan teknik komunikasi efektif, monitoring evaluasi pelaporan (Data base dan administrasi) serta praktek motivasi dan manajemen organisasi melalui game dan motivasi dengan trainer dari team OASE Semarang.Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin 74% laki-laki, 66% THL TBPP lebih banyak dibandingkan peserta PP PNS, tingkat pendidikan 61 % adalah sarjana,  81% peserta telah bekerja selama 6 – 15 tahun. Karakteristik peserta pelatihan akan mempengaruhi pemahaman dan penyelesaian masalah yang dihadapi.Hasil evaluasi tingkat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan diketahui bahwa jawaban post test lebih kecil dari jawaban pre test (negatif rank) sebanyak 36 orang, positive rank yaitu jawaban post test lebih banyak dari jawaban post test 121 orang dan 23 orang jawaban benar saat pre test sama dengan jawaban post test (ties). Tingkat singnifikasi dengan  t tabel, yaitu 0,00 < 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Metode yang digunakan dalam pelatihan capacity building ini meliputi ceramah, diskusi dan praktek. Metode ini cukup efektif guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penyuluh berkaitan dengan dunia pertanian. Pelatihan capacity building telah dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan perencanaan. Saran yang dapat disampaikan adalah dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap peningkatan kapasitas SDM Penyuluh sangat diperlukan salah satunya melalui pelatihan

    Adopsi Teknologi Vertical Dryer dalam Penanganan Pascapanen Padi di Jawa Tengah

    Get PDF
    Teknologi pertanian di Indonesia semakin maju dan modern, salah satunya ada pada proses pascapanen budidaya padi. Salah satu jenis alsintan yang berperan dalam meningkatkan produksi padi melalui penanganan pascapanen secara lebih baik dan mengurangi kehilangan hasil adalah vertical dryer. Pengkajian kuantitatif dengan metode deskriptif, bertujuan mengetahui pengaruh volume gabah saat musim kering, musim penghujan, lama pengeringan terhadap biaya operasional pengeringan gabah dan dan dampak adopsi teknologi pengeringan gabah menggunakan vertical dryer. Volume gabah saat musim kemarau tidak berpengaruh terhadap biaya operasional. Volume gabah yang dikeringkan saat musim penghujan berpengaruh nyata terhadap biaya operasional pengeringan per kilogram. Biaya operasional pengeringan gabah menggunakan vertical dryer dipengaruhi oleh lamanya waktu pengeringan. Penggunaan vertical dryer sebagai alat mesin pengeringan pada musim penghujan berpengaruh pada biaya operasional yang dikeluarkan oleh petani. Semakin lama pengeringan menggunakan vertical dryer juga semakin mahal biaya pengeringan. Penggunaan vertical dryer sebagai alat pengering gabah mendapatkan gabah dengan kualitas lebih baik dan mengurangi resiko kerusakan yang terjadi akibat keterlambatan dalam proses pengeringan. Penggunaan vertical dryer direkomendasikan kepada petani sehingga menekan kerugian dalam usaha tani padi

    Adopsi Teknologi Vertical Dryer dalam Penanganan Pascapanen Padi di Jawa Tengah

    Get PDF
    Teknologi pertanian di Indonesia semakin maju dan modern, salah satunya ada pada proses pascapanen budidaya padi. Salah satu jenis alsintan yang berperan dalam meningkatkan produksi padi melalui penanganan pascapanen secara lebih baik dan mengurangi kehilangan hasil adalah vertical dryer. Pengkajian kuantitatif dengan metode deskriptif, bertujuan mengetahui pengaruh volume gabah saat musim kering, musim penghujan, lama pengeringan terhadap biaya operasional pengeringan gabah dan dan dampak adopsi teknologi pengeringan gabah menggunakan vertical dryer. Volume gabah saat musim kemarau tidak berpengaruh terhadap biaya operasional. Volume gabah yang dikeringkan saat musim penghujan berpengaruh nyata terhadap biaya operasional pengeringan per kilogram. Biaya operasional pengeringan gabah menggunakan vertical dryer dipengaruhi oleh lamanya waktu pengeringan. Penggunaan vertical dryer sebagai alat mesin pengeringan pada musim penghujan berpengaruh pada biaya operasional yang dikeluarkan oleh petani. Semakin lama pengeringan menggunakan vertical dryer juga semakin mahal biaya pengeringan. Penggunaan vertical dryer sebagai alat pengering gabah mendapatkan gabah dengan kualitas lebih baik dan mengurangi resiko kerusakan yang terjadi akibat keterlambatan dalam proses pengeringan. Penggunaan vertical dryer direkomendasikan kepada petani sehingga menekan kerugian dalam usaha tani padi

    General acts passed by the General Court of Massachusetts

    Get PDF
    Imprint varies.Vols. for 1915-19 published in 2 v.: General acts; Special acts.Vols. for some years issued in parts.Separate vols. issued for extra session, 1916, and for extra session, 1933.Vol. 12 (May 1831-Mar. 1833) in Jan. session, 1833; Jan. 1834-Apr. 1836 in vol. for extra session 1835/Jan. session 1836; May 1824-Mar. 1828; June 1828-June 1831, Jan. 1832-Apr. 1834, Jan. 1835-Apr. 1838, each bound with corresponding vol.Resolves issued separately, 1780-1838
    corecore