2 research outputs found

    Analisis Kesesuaian Perairan Ketapang, Lampung Selatan Sebagai Lahan Budidaya Rumput Laut Kappapycus Alvarezii

    Get PDF
    Lampung menjadi salah satu penghasil rumput laut jenis Kappaphycus alvareziikarena memiliki perairan yang relatif tenang dan banyak dilindungi pulau kecil. Daerah yang menjadi pusat budidaya rumput laut adalah Pesawaran, Pulau Pahawang, Perairan Pulau Legondi dan Lampung Selatan. Salah satu daerah di Kabupaten Lampung Selatan yang menjadi areal budidaya rumput laut adalah perairan Ketapang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan untuk USAha budidaya rumput laut dari parameter kualitas perairan, lokasi dan pertumbuhan rumput laut. Pengambilan data dilakukan selama bulan Oktober-Desember 2014 di tiga lokasi (stasiun) budidaya rumput laut di Kecamatan Ketapang. Analisis kesesuaian lahan menggunakan metode pembobotan (skoring) yang dilanjutkan dengan pengamatan pertumbuhan rumput laut pada masing-masing stasiun. Hasil pengamatan dan skoring penilaiankesesuaian lahan di Ketapang menunjukkan bahwa perairan tersebut sangat sesuai untuk budidaya rumput laut kecuali pada stasiun I yang kurang sesuai karena tingkat kedalaman yang rendah serta substrat yang berupa lumpur

    Pengaruh Perbedaan Jenis Tali terhadap Tingkat Penempelan Benih Kerang Hijau (Perna Viridis)

    Full text link
    Kerang hijau Perna viridis merupakan komoditas perikanan yang sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Perubahan larva kerang hijau dari planktonik menjadi sesil merupakan masa kritis untuk hidup larva kerang hijau. Penempelan kerang hijau memerlukan substrat yang baik agar benih kerang hijau menempel dengan sempurna dan tidak terbawa oleh arus. Pada proses budidaya kerang hijau diperlukan jenis substrat yang sesuai dengan bissus kerang hijau. Penelitian ini untuk mengetahui tingkat penempelan benih pada substrat dan pertumbuhan panjang benih kerang hijau. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu jenis substrat (tali) yang berbeda (serat alami, serat sintetis dan serat nanas). Penempelan benih kerang hijau yang paling tinggi pada minggu ke 8 jenis serat alami yaitu 92%, selanjutnya serat sintetis 30% dan serat nanas 14%. Panjang rata-rata benih kerang hijau yang paling baik pada serat alami yaitu 1,0 cm. Panjang rata-rata yang baik benih kerang hijau pada serat alami dapat disebabkan karena serat alami memiliki tekstur yang lembut yaitu seratnya terbuat dari beberapa jenis tumbuhan sehingga kerang hijau dapat menempel dengan baik. Berdasarkan uji lanjut BNT menunjukkan bahwa penggunaan berbagai jenis tali menghasilkan tingkat penempelan yang berbeda nyata
    corecore