6 research outputs found

    Pengaruh Studi Bayangan Matahari Sebagai Salah Satu Penentu Orientasi Fasad Objek Dan Konsep Penataan Massa Terhadap Pemilihan Tipe Tanaman Dalam Vertical Urban Farming Company

    Full text link
    Vertical Urban Farming sebagai solusi pertanian yang tidak lagi mendatar, yang menggunakan ruang cukup dengan tetap menjaga kualitas produk menggunakan teknologi dan life cycle pada energi dan unsur lain, mencoba menjadi satu oase kesegaran baru ditengah hiruk pikuk kota. Jalan Tunjungan sebagai kawasan yang strategis dengan segala potensi menjadi lokasi yang tepat yang berada dipusat kesibukan kota, namun lokasi lahan yang berada pada pertengahan dua kontradiksi konteks yang berbeda, Kota Lama di lingkungan sekitar objek dan kemodernisan objek itu sendiri yang akan menjadi bangunan hijau futuristic dengan banyak unsur teknologi di dalamnya. Namun tidak hanya itu, beberapa bangunan tinggi juga berdiri tegak di sekitar objek. Hal ini membuat objek menjadi sulit dalam menentukan orientasi yang tepat agar mendapatkan sinar yang cukup mengingat objek adalah model pertanian vertikal yang masih membutuhkan banyak cahaya matahari agar proses tumbuh di dalam objek bisa bekerja dengan maksimal.. Sehingga dengan menganalisa beberapa kemungkinan yang terjadi, dengan menggunakan metode desain proses diharapkan objek dapat terbangun dengan posisi dan orientasi yang tepat

    Pendekatan Behavior Setting pada Penataan Lingkungan Kampung Akuarium dalam Desain Rumah Susun

    Full text link
    Behavior Setting atau pola perilaku adalah sistem sosial berskala kecil, dibatasi oleh waktu dan tempat, terdiri dari users dan benda – benda fisik dimana ruang dan waktu sebagai batas identifikasi pola perilaku dan user dan objek merupakan komponen utama karena user-lah yang membuat perilaku itu ada.[2] Perubahan lingkungan yang terjadi pada kondisi fisik yang baru merupakan salah satu persoalan yang harus diselesaikan, lingkungan baru berarti kebiasaan baru juga. Mendengar kata perilaku menunjuk pada manusia dengan aksinya, aktivitas secara fisik, berupa interaksi antar sesama manusia ataupun dengan lingkungan fisiknya. Lingkungan rumah susun akan menjadi hal yang berbeda dan perlu diperhatikan sebagai pembandingnya dengan lingkungan kampung yang terbiasa dengan kondisi rumah tapak. Konteks rumah susun disini walau secara bentuk akan berbeda tetapi bagaimana perilaku warga kampung Akuarium tetap sama. Lingkungan sama tetapi objek huniannya berbeda

    Pendekatan Regionalisme dalam Redesain Museum Majapahit

    Full text link
    Pada perancangan museum yang moderen namun memiliki aspek kedaerahan, pendekatan yang paling tepat untuk digunakan adalah pendekatan regionalisme. Menurut William Curtis, Regionalisme diharapkan dapat menghasilkan bangunan yang bersifat abadi, melebur atau menyatu antara yang lama dan yang baru, antara regional dan universal. Pendekatan Regionalisme dalam redesain Museum Majapahit di Trowulan dilakukan dengan metode transformasi melalui strategi peminjaman (borrowing). Lokasi museum ini berada di Jawa, sehingga rumah adat Jawa yaitu joglo dipilih untuk ditransformasikan untuk diterapkan pada penataan massa dan zoning museum. Sementara itu, transformasi pada Candi Bajang Ratu diterapkan pada perancangan bentuk dari Museum ini untuk mempertahankan ciri khas dari Kerajaan Majapahit

    Penerapan Human-Centered Design dalam Perancangan Apartemen SOHO Biofilik sebagai Respon Pola Bekerja Era Bonus Demografi

    Full text link
    Indonesia membutuhkan penduduk yang produktif untuk memperoleh keuntungan dari fenomena bonus demografi yang puncaknya akan terjadi pada tahun 2028-2032. Setiap tahun produktivitas tenaga kerja Indonesia cenderung mengalami peningkatan, namun masih di bawah rata-rata tingkat produktivitas Negara Asean. Untuk menjawab permasalahan tersebut, arsitektur sebagai ruang gerak aktivitas manusia yang turut berperan dalam mempengaruhi produktifitas harus memperhatikan aspek physical environment dari sebuah ruang kerja, yang terbagi menjadi faktor tata letak dan faktor Kenyamanan. Generasi x dan milenial sebagai kelompok individu yang mendominasi tenaga kerja era bonus demografi memiliki preferensi kerja yang berbeda dan dapat mempengaruhi faktor tata letak, karena individu yang berbeda membutuhkan lingkungan kerja yang berbeda pula untuk mencapai performa kerja yang baik. Pendekatan biofilik diterapkan dalam objek rancang karena ruang kerja dengan konsep biofilik dirasa mampu meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan dari pekerjanya. Hasil objek rancang berupa apartemen small office home office (SOHO) biofilik yang memperhatikan perbedaan preferensi kerja generasi x dan milenial diharapkan dapat membantu mewujudkan produktivitas penduduk di era bonus demografi

    Arsitektur dalam Penanganan Ketergantungan Narkotika dengan Pendekatan Biophilic

    Full text link
    Penyebaran narkoba tiap tahun semakin meningkat dan telah merusak bebagai kalangan. Akan tetapi proses pengobatan yang dilakukan seringkali tidak memperhatikan faktor lingkungan dan kebutuhan manusia. Proses rehabilitasi pengguna narkoba memerlukan tempat serta lingkungan yang dapat mengurangi penggunaan narkoba secara bertahap hingga sepenuhnya terlepas. Arsitektur dari tempat rehabilitasi sejatinya melebur dalam proses rehabilitasi itu sendiri. Arsitektur digunakan sebagai media dalam rehabilitasi, sehingga implementasi arsitektur dapat menyentuh tidak hanya fisik namun juga psikis manusia yang menempatinya. Pendekatan biophilic mengaplikasikan desain yang memuat elemen alam untuk meningkatkan kualitas hidup, di dalamnya melibatkan kesehatan dan kesejahteraan fisiologis maupun psikologis manusia. Diharapkan konsep arsitektur ini dapat membantu proses rehabilitasi pengguna narkoba menjadi lebih efektif dan efisien
    corecore