3 research outputs found

    Kepatuhan Pelaksanaan Kawasan Dilarang Merokok di DKI Jakarta: The Compliance Within Implementation Of Non-Smoking Areas in DKIJakarta

    Get PDF
    Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi yang telah menge-luarkan kebijakan Kawasan Dilarang Merokok (KDM) sejak tahun 2005. Akan tetapi, pelaksanaan kebijakan tersebut belum berjalan dengan maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2010 dan Peraturan Gubernur Nomor 50 Tahun 2012 terhadap kepatuhan pelaksanaan Kawasan Dilarang Merokok (KDM) pada mal dan pasar tradisional di DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang pada 28 lokasi pengambilan data yang dilakukan pada 17 sampai 19 Juni 2019. Sampel dipilih dengan teknik stratified random sampling. Data survei dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari delapan indikator pelaksanaan kebijakan Kawasan Dilarang Merokok, indikator tempat khusus untuk merokok di dalam gedung tidak ditemukan pada satu pun lokasi penelitian. Sementara tujuh indikator lainnya, sebagian lokasi sudah menerapkan dan sebagian lainnya belum. Indikator KDM yang paling banyak dilanggar, yaitu adanya orang yang merokok, ditemukan puntung rokok di dalam gedung, dan tidak ada sarana pengaduan. Menurut batas kepatuhan penelitian ini, hanya 42,9% lokasi yang sudah melaksanakan sebagian besar indikator Kawasan Dilarang Merokok. Berdasarkan hasil tersebut, perlu adanya kerjasama dan komitmen dari berbagai pihak untuk menegakkan dan melaksanakan kebijakan Kawasan Dilarang Merokok sehingga tujuan pembatasan tempat merokok di mal dan pasar tradisional dapat tercapai

    THE SOCIOECONOMIC CONDITIONS OF ONLINE TAXI DRIVER FAMILIES DURING THE COVID-19 PANDEMIC IN JAKARTA GREATER AREA

    Get PDF
    The Covid-19 pandemic affects almost all aspects of human life, from the education, transportation, political and economic sectors. Online taxi drivers are the informal sector that has been economically impacted by a decline in income. This study aims to determine the impact of the Covid-19 pandemic on the socio-economic aspects of the resilience of online taxi drivers since the implementation of Large-Scale Social Restrictions (LSSR) as regulated in Governor Special Capital Region Regulation of Jakarta No. 33/2020. The regulation made them experience a decrease in the number of passengers, thus affecting their income. This study uses a qualitative model with a case study design. Data collection was carried out by focus group discussions and in-depth interviews with a total of 4 informants obtained from purposive sampling, then analyzed using content analysis. They experienced a significant decrease in income of up to 60-70 percent per day, compared to before the pandemic. The decline in income and recommendations for social distancing affect the socio-economic aspects of family resilience from online taxi drivers as informal sectors. Therefore, they must look for other income alternatives. Therefore, they need various alternative jobs and assistance

    Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Prehipertensi pada Remaja di SMAN 13 Kota Depok Tahun 2019

    No full text
    Prehipertensi merupakan suatu kondisi peningkatan tekanan darah di atas normal. Pada remaja, klasifikasi prehipertensi ditentukan menurut umur, jenis kelamin, dan tinggi badan. Prehipertensi pada remaja menjadi suatu masalah awal kesehatan masyarakat karena dapat berkembang menjadi hipertensi di masa dewasa jika tidak dikendalikan sejak dini. Faktor risiko terjadinya prehipertensi antara lain jenis kelamin, status gizi (IMT/U), stres, riwayat keluarga, asupan natrium, asupan lemak, kebiasaan merokok, dan aktivitas fisik. Studi pendahulan yang dilakukan di SMAN 13 Kota Depok menunjukkan bahwa 13 dari 30 siswa (43,3%) mengalami prehipertensi. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status prehipertensi pada remaja di SMAN 13 Kota Depok Tahun 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Pengumpulan data kepada 159 siswa dilakukan pada Januari-Februari 2019. Adapun instrumen yang digunakan terdiri dari tensimeter, stetoskop, timbangan berat badan, mikrotois, dan kuesioner. Hasil: Prevalensi remaja dengan status prehipertensi sebesar 46,5%. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar remaja adalah perempuan, tidak gizi lebih, tingkat stres rendah, tidak memiliki riwayat keluarga, asupan natrium tidak berlebih, asupan lemak tidak berlebih, tidak merokok, dan aktif melakukan aktivitas fisik. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi (IMT/U) (p value=0,000), riwayat keluarga (p value=0,002), dan asupan natrium berlebih (p value=0,000) dengan status prehipertensi pada remaja di SMAN 13 Kota Depok. Simpulan: Faktor risiko prehipertensi dapat terlihat pada remaja karena hampir setiap hari mereka berpeluang untuk terpapar, terutama faktor gaya hidup. Maka dari itu, pencegahan dan pengendalian terhadap faktor risiko prehipertensi perlu diperhatikan untuk dipraktikkan sejak usia remaja, seperti mengontrol berat badan dan mengurangi asupan gara
    corecore