2 research outputs found
ANALISIS BENEFIT INCIDENCE ANALYSIS PROGRAM BIDIKMISI DI PERGURUAN TINGGI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan memberikan penilaian terhadap program
Bidikmisi pada perguruan tinggi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode analisis yang
digunakan adalah metode Benefit Incidence Analysis. Metode ini menunjukkan distribusi dari
pengeluaran publik yang dilakukan oleh pemerintah ke dalam grup-grup masyarakat yang
berbeda berdasarkan pendapatannya, sehingga diharapkan dapat menjelaskan progresifitas pada
kebijakan Program Bidikmisi yang diberikan kepada mahasiswa kurang mampu secara ekonomi
namun mampu secara akademis. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan metode
survey melalui kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa yang menjadi sampel. Sampel
meliputi mahasiswa penerima Bidikmisi dari berbagai perguruan tinggi baik swasta maupun
negeri.
Dari hasil penelitian diperoleh responden sebanyak 96 mahasiswa, dimana sebagian besar
merupakan mahasiswa yang berasal dari keluarga yang tidak mampu. Dalam analisis pembagian
manfaat, mahasiswa tersebut (82 persen) memperoleh manfaat yang lebih besar dari program
Bidikmisi. Apabila rata-rata pendapatan gabungan maksimal Rp.3.000.000 sebagaimana
ketentuan program maka sebesar 92 persen masyarakat merasakan manfaat dari program
Bidikmisi. Dengan demikian program Bidikmisi merupakan kebijakan pemerintah yang propoor
dan bersifat progresif. Program tersebut sebaiknya dipertahankan dan diperluas sasarannya agar
partisipasi pendidikan tinggi menjadi meningkat terutama bagi masyarakat tidak mampu
ANALISIS BENEFIT INCIDENCE ANALYSIS PROGRAM BIDIKMISI DI PERGURUAN TINGGI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan memberikan penilaian terhadap program
Bidikmisi pada perguruan tinggi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode analisis yang
digunakan adalah metode Benefit Incidence Analysis. Metode ini menunjukkan distribusi dari
pengeluaran publik yang dilakukan oleh pemerintah ke dalam grup-grup masyarakat yang
berbeda berdasarkan pendapatannya, sehingga diharapkan dapat menjelaskan progresifitas pada
kebijakan Program Bidikmisi yang diberikan kepada mahasiswa kurang mampu secara ekonomi
namun mampu secara akademis. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan metode
survey melalui kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa yang menjadi sampel. Sampel
meliputi mahasiswa penerima Bidikmisi dari berbagai perguruan tinggi baik swasta maupun
negeri.
Dari hasil penelitian diperoleh responden sebanyak 96 mahasiswa, dimana sebagian besar
merupakan mahasiswa yang berasal dari keluarga yang tidak mampu. Dalam analisis pembagian
manfaat, mahasiswa tersebut (82 persen) memperoleh manfaat yang lebih besar dari program
Bidikmisi. Apabila rata-rata pendapatan gabungan maksimal Rp.3.000.000 sebagaimana
ketentuan program maka sebesar 92 persen masyarakat merasakan manfaat dari program
Bidikmisi. Dengan demikian program Bidikmisi merupakan kebijakan pemerintah yang propoor
dan bersifat progresif. Program tersebut sebaiknya dipertahankan dan diperluas sasarannya agar
partisipasi pendidikan tinggi menjadi meningkat terutama bagi masyarakat tidak mampu