1 research outputs found
PENGARUH CARBOXYL METHYL CELLULOSE TERHADAP KUALITAS MIE INSTAN “INDOFISHME” SEBAGAI INOVASI MIE INSTAN KAYA NUTRISI BERBASIS OLAHAN HASIL LAUT
Mie instan merupakan makanan cepat saji yang sangat mendominasi dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Konsumsi 12,6 miliar porsi mie instan pada 2020, jumlah tersebut meningkat 120 juta porsi atau 0,96% dibandingkan pada tahun sebelumnya. Saat ini produsen mie instan umumnya mengembangkan mie instan sehat, diantaranya berbahan organik. Indofishme merupakan mie instan yang telah memiliki ijin PIRT dan diproduksi dengan fortifikasi ikan, rumput laut, limbah udang dan tepung buah mangrove sebagai upaya menurunkan kandungan gluten pada penggunaan tepung terigu. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mie instan dengan penambahan nutrisi dari hasil laut serta penambahan carboxyl methyl cellulose (CMC). Perlakuan dalam penelitian ini adalah perbedaan konsentrasi CMC, yaitu C0(0%), C1(0,5%), C2 (1%), dan C3(1,5%) dengan 3 formulasi (F1, F2, dan F3). Rancangan penelitian ini adalah experimental design menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan parameter yang diuji daya serap air, kadar proksimat dan nilai kalori. Mie instan memiliki kadar air (7,28-8.92%), kadar lemak (4,32-5,85%), kadar protein (4,6-12,84%), kadar abu (1,52-1,86%), kadar karbohidrat (75,75-83,75%), daya serap air (220,77-344,22%) dan nilai kalori (147,78-278,46kkal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan CMC (Carboxyl methyl cellulose) dapat memperbaiki kualitas mie instant (Indofishme). Selain itu Indofishme sebagai mie instant inovasi baru berbasis olahan hasil laut dapat digunakan sebagai alternatif mie instant sehat karena lebih kaya nutrisi dibandingkan dengan mie instant komersial.