42 research outputs found

    Pengelolaan Produk Tabungan Pada Pt. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Kantor Cabang Pembantu Pamanukan Kabupaten Subang

    Get PDF
    Lembaga perbankan merupakan salah satu bentuk dari lembaga keuangan. Pada dasarnya, lembaga keuangan adalah sebagai perantara dari pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana, sehingga peranan dari lembaga keuangan yang sebenarnya adalah sebagai perantara keuangan masyarakat. pengelolaan adalah suatu kegiatan pengendalian yang mencakup prinsip-prinsip manajemen untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tabungan menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet, giro dan atau alat lainya yang dipersamakan dengan itu. Pada umumnya tabungan ialah suatu produk simpanan yang dihasilkan dari bank tersebut , sebagai salah satu upaya untuk menarik nasabah. Tabungan merupakan salah satu sumber dana bagi bank , oleh karena itu harus dibutuhkan pengelolaan yang professional agar mengurangi tingkat resiko yang kemungkinan akan terjadi. Terkait dengan pengelolaan yang sangat penting bagi pengendalian berbagai produk-produk perbankan yang terdapat pada Bank BJB KCP Pamanukan  dan dilakukan melalui metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Oportunity, Threat) yang dilihat berdasarkan perkembangan jumlah tabungan. Untuk mendukung pengelolaan yang baik terhadap berbagai produk tabungan, maka kebijakan yang diterapkan pun harus di kelola dengan baik. Dengan adanya pengelolaan produk tabungan yang baik dan kebijakan yang diterapkan pada Bank BJB, maka diharapkan mampu membuat Bank BJB sebagai Bank pembangunan yang terbaik serta dapat mencapai visi dan misinya.   Banking institutions are a form of financial institutions. Basically, financial institutions act as intermediaries for those with excess funds and those with shortages, so that the role of financial institutions is actually as public financial intermediaries. Management is a control activity that includes management principles to achieve certain objectives. Savings according to Banking Law No.10 of 1998 are deposits which can only be withdrawn according to certain agreed conditions, but cannot be withdrawn by check, bilyet, giro and / or other similar means. In general, savings are a savings product generated from the bank, as an effort to attract customers. Savings are a source of funds for banks, therefore professional management must be needed in order to reduce the level of risk that is likely to occur. Related to the management which is very important for controlling various banking products contained in Bank BJB KCP Pamanukan and is carried out through the SWOT analysis method (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) which is seen based on the development of the amount of savings. To support good management of various savings products, the policies implemented must also be managed properly. With good savings product management and policies implemented in BJB Bank, it is hoped that it will be able to make BJB Bank the best development bank and can achieve its vision and mission

    Kinerja Bidang Izin Mendirikan Bangunan di Kantor Kecamatan Subang Kabupaten Subang

    Get PDF
    Penelitian ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan Kinerja Bidang Ijin Mendirikan Bangunan di Kecamatan Subang Kabupaten Subang dalam hubungannya dengan teori menurut Dwiyato yaitu Produktivitas, Kualitas Layanan, Responsitas, Responbilitas, dan Akuntabilitas. Dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Sumber data diperoleh dari informan dan melalui wawancara dan dokumen diperoleh dalam bentuk peraturan-peraturan dan pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan Kinerja Bidang Ijin Mendirikan Bangunan di Kecamatan Subang Kabupaten Subang Belum Optimal diantaranya Produktivitas, Kualitas Layanan, Responsitas, dan Responbilitas. Hal tersebut perlu diperhatikan agar Produktivitas, Kualitas Layanan, Responsitas, dan Responbilitas Optimal.   This study discusses matters relating to the Performance of Building Permit in Subang Regency in relation to the theory according to Dwiyato namely Productivity, Service Quality, Responsibility, Responsibility, and Accountability.In this study using descriptive qualitative research methods, through observation, interviews and documentation studies. Sources of data obtained from informants and through interviews and documents obtained in the form of regulations and data processing .The results showed that the Performance of  Building Permit in Subang Sub-District, Subang District Not Optimal, including Productivity, Service Quality, Responsibility, and Responsibility. This needs to be considered so that Productivity, Service Quality, Responsibility, and Optimal Responsibility. &nbsp

    KOORDINASI PUSKESMAS DENGAN KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN PAGADEN

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji dan menganalisis mengenai Koordinasi Puskesmas Dengan Kecamatan dalam Meningkatkan Kesehatan Lingkungan di Kecamatan Pagaden. Pendekatan penelitian yang digunakan untuk mengkaji mengenai penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Metode analisis dalam penelitian ini meliputi tiga yaitu reduksi, tampilan dan penarikan kesimpulan. Reduksi yaitu data yang dikumpulkan dipilih, disederhanakan, difokuskan, diabstraksikan dan ditransformasikan, tampilan yaitu data berupa teks naratif, matriks, kutipan, grafik ataupun bagan, tahapan selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) Pada koordinasi dalam penanganan kesehatan lingkungan sudah ada kesatuan tindakan, hal ini terbukti dengan adanya kerjasama antara Puskesmas Pagaden dan Kantor Kecamatan Pagaden dalam sosialisasi program kesehatan lingkungan kepada masyarakat, karena program kesehatan lingkungan tidak akan berjalan dengan baik bila tidak melibatkan unsur birokrasi di tingkat paling bawah. 2) Pelaksanaan program kesehatan lingkungan yang dilaksanakan oleh Puskemas Pagaden berjalan sesuai dengan rencana, yaitu pihak puskesmas dapat berkomunikasi dengan pihak kecamatan yang dapat dilihat dengan dukungan yang diberikan oleh pihak birokrasi berupa keterlibatan unsur birokrasi dan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas. 3) Pembagian kerja antara Puskesmas dan Kecamatan dalam pelaksanaan program kesehatan lingkungan secara spesifik kewenangan puskesmas dan kecamatan  hanya berkoordinasi apabila ada kejadian seperti demam berdarah dan lain-lain baru jalur birokrasi dibuka dengan pengerahan aparat yang ada di daerah pelaksananya pihak kecamatan hanya sebatas membuat kebijakan seperti pembuatan Surat Keputusan dan Surat Perintah dan secara teknis ada pihak puskesmas, 4) Kesadaran dan kesediaan anggota dalam menjalankan tugas dapat mendukung koordinasi yang baik antara instansi terkait. Kesadaraan akan tugas yang diberikan kepada Puskesma Pagaden dan Kantor Kecamatan Pagaden serta kesediaan untuk menjalankan tugas hal yang sangat dituntut untuk pencapaian tujuan. Tanpa adanya kesadaran dan kesediaan setiap anggota pelaksanaan program kesehatan lingkunga

    KINERJA BIDANG PENGAIRAN DALAM PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI PADA DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SUBANG

    Get PDF
    Penelitian dan penulisan ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan kinerja Bidang Pengairan Dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi Pada Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Subang dalam hubungannya dengan teori yaitu Produktivitas, Kualitas Layanan, Responsivitas, Responsibilitas dan Akuntabilitas. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui pengamatan dan observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari informan melalui pengamatan dan wawancara secara langsung dan dokumen diperoleh dalam bentuk peraturan-peraturan dan pengolahan data.` Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja Bidang Pengairan Dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi Pada Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Subang belum optimal. Masih harus diperhatikan upaya-upaya pengelolaan sumber daya air terutama pengelolaan jaringan irigasi yang dilakukan secara terpadu untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas dalam upaya konservasi, pendayagunaan, dan pengendalian daya rusak air serta memberikan pelayanan prima bagi masyarakat dalam memenuhi semua kebutuhan air secara tepat waktu, ruang, jumlah, dan mutu secara berkesinambungan.Kata Kunci : Kinerj

    Efektivitas Program Perlindungan Anak Di Kabupaten Subang

    Get PDF
    Penelitian dan penulisan ini membahas hal – hal yang berkaitan dengan Efektivitas Program Perlindungan Anak pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Subang dilihat dari teori menurut Budiani (2007 : 53) yaitu ketepatan sasaran program, sosialisasi program, tujuan program, dan pemantauan program. Program Perlindungan Anak di Kabupaten Subang dapat dikatakan belum efektif, hal ini dapat dilihat dari indikator teori yang digunakan yaitu indikator sosialisasi program dan tujuan program. Sedangkan indikator ketepatan sasaran program dan pemantauan program sudah berjalan dengan baik. Indikator sosialisasi program sangat penting dilakukan guna penyebaran informasi terkait program perlindungan anak, yang mana sasarannya tidak hanya instansi pemerintah tetapi juga anak khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sosialisasi program perlindungan anak ini belum berjalan dengan efektif karena terbatasnya anggaran dan sumber daya manusia. Sedangkan indikator tujuan program belum efektif karena masih kurangnya sosialisasi sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui apa saja tujuan dari program perlindungan anak.   This research and writing discusses matters related to the Effectiveness of the Child Protection Program at the Population Control, Family Planning, Women's Empowerment and Child Protection Office in Subang Regency, seen from the theory according to Budiani (2007: 53), namely program targeting accuracy, program socialization, program objectives. , and program monitoring. It can be said that the Child Protection Program in Subang District has not been effective, this can be seen from the theoretical indicators used, namely indicators of program socialization and program objectives. Meanwhile, indicators of program targeting accuracy and program monitoring have been running well. Indicators of program socialization are very important in order to disseminate information related to child protection programs, which target not only government agencies but also children in particular and society in general. The socialization of this child protection program has not been effective due to limited budgets and human resources. Meanwhile, the program objective indicators have not been effective because of the lack of socialization, so that many people do not know what the objectives of child protection programs are. &nbsp

    KINERJA BIDANG PENGELOLAAN PASAR DALAM PENGELOLAAN PASAR BARU SUBANG

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji dan menganalisis mengenai Kinerja Bidang Pengelolaan Pasar dalam Pengelolaan Pasar Baru Subang. Pendekatan penelitian yang di gunakan untuk mengkaji mengenai Kinerja Bidang Pengelolaan Pasar dalam Pengelolaan Pasar Baru Subang adalah Pendekatan menggunakan analisis kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang diteliti digunakan untuk mengungkapkan permasalahan dalam kehidupan kerja organisasi pemerintah dan observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Informan yang diambil adalah Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Kasie Pengawasan dan Pengembangan Pasar, Kasie Retribusi, Kasie Kebersihan dan Keamanan Pasar, Kepala PTO Pasar Baru Subang, Pedagang dan Pengunjung Pasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kinerja Bidang Pengelolaan Pasar dalam Pengelolaan Pasar Baru Subang secara umum belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari Indikator kinerja Yaitu, Kinerja Bidang Pengelolaan Pasar dalam Pengelolaan Pasar Baru Subang belum optimal dan perlu ditingkatkan. Dilihat dari sistem pengangkutan. Kualitas Layanan yang di berikan oleh Kinerja Bidang Pengelolaan Pasar dalam Pengelolaan Pasar Baru Subang belum optimal. Responsivitas petugas dalam pengelolaan pasar dapat dikatakan belum optimal dan masih perlu ditingkatkan. Responsibilitas Bidang Pengelolaan Pasar dalam Pengelolaan Pasar Baru Subang sudah optimal karena semua kegiatan yang di lakukan di Bidang Pengelolaan Pasar dalam Pengelolaan Pasar Baru Subang sudah sesuai dengan standart operasional prosedur. Akuntabilitas Bidang Pengelolaan Pasar dalam Pengelolaan Pasar Baru Subang belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari transparansi pada pedagang tidak dilakukan, karena pedagang butuh informasi mengenai untuk apa retribusi yang dikumpulkan setiap hari dalam pengelolaan Pasar Baru Subang. Sesuai dengan indikator Kinerja yang dikemukakan oleh Agus Dwiyanto yaitu Produktivitas, Kualitas layanan, Responsivitas, Respontabilitas dan Akuntabilitas. Kinerja Bidang Pengelolaan Pasar dalam Pengelolaan Pasar Baru Subang. Berdasarkan kriteria indikator tersebut bahwa Produktivitas, Kualitas layanan, Responsivitas, Akuntabilitas belum optimal, sedangkan hanya baru Responsibilitas saja yang sudah optimal

    PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG

    Get PDF
    Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perhubungan Kabupaten Subang. Latar belakang dari penelitian ini adalah kompetensi pegawai menjadi sesuatu yang dominan dalam suatu organisasi dan kinerja pegawai merupakan sesuatu yang berperan sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu penelitian dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan obyekobyeknya. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 54 orang. Metode pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan tehnik Proportionate Stratified Random Sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, observasi, wawancara dan kuesioner. Data diproses dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan maksud mencari pengaruh antara variabel x dan variabel y. Hasil dari penelitian ini adalah kompetensi mempunyai hubungan dengan kinerja pegawai dan besarnya tingkat korelasi yang diperoleh antara variabel kompetensi dengan kinerja sebesar 0.551 termasuk dalam tingkat hubungan sedang. Sedangkan berdasarkan hasil koefisien determinasi bahwa kinerja pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Subang dipengaruhi oleh kompetensi sebesar 30,4% sedangkan sisanya 69,6% dipengaruhi oleh factor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

    PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG

    Get PDF
    Penelitian yang penulis lakukan pada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang. Adapun lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang yang beralamat di Jalan Dewi Sartika No 2 Subang Telp. (0260) 411005. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian dengan menggunakan metode Asosiatif karena metode penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan melalui observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner. Metode pengambilan data dengan metode Sensus yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan dari populasi yang telah ditentukan. Dalam analisis data penulis menggunakan dua jenis kajian, pertama menggunakan analisis deskriptif untuk menjelaskan fenomena pada setiap variabel, Kedua menggunakan Analisis inferensial untuk pengambilan keputusan berdasarkan analisis data dengan melakukan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang Sangat Kuat antara variabel pemberian insentif dengan Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang ini terlihat dari hasil yang diperoleh dari hasil Correlations kedua variabel tersebut sebesar 0.810. Bertitik tolak dari hasil penelitian diatas maka hipotesis yang diajukan adalah “Terdapat pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang†dapat diterima

    EFEKTIVITAS TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) TERUNGTUM PADA DINAS PERIKANAN KABUPATEN SUBANG (STUDI KASUS DI KECAMATAN PUSAKANAGARA)

    Get PDF
    Efektivitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) bertujuan untuk mengetahui bagaimana Efektivitas kegiatan Tempat Pelelangan Ikan (TPI di Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang.Lokasi yang di adikan obyek penelitian yaitu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang. Penelitian ini membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan Efektivitas kegiatan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dalam menalankan kegiatan untuk meningkatkan keseahteraan para nelayan.Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui observasi dan wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Metode pengumpulan data diperoleh langsung dan dokumen di peroleh dalam bentuk peraturan-peraturan, sedangkan pengolahan data dengan menganalisis hasil wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunukkan bahwa Efektivitas kegiatan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) DI Kecamatan Pusakanagaran Kabupaten Subang belum efektif sesuai dengan teori pengukuran  Efektivitas menurut Duncan yang dikutif Richard M. Stree. Hal ini diakibatkan masih terdspst nelayan yang menual hasil tangkapannya di luar Tempst Pelelangan Ikan (TPI) dan adnya kendala dalam pembayaran secara tunai kepada nelayan, seharusnya dibayar dengan tunai tapi nelayan baru mendapatkan uang dalam waktu 2 samapi 3 hari   Effectiveness of the of fish auction places ( TPI) aims to find out how effective the of (TPI) fish auction sites is in Pusakanagara Subang Distric Subang Regency. The location used as the obect of research is the (TPI) fish auction place in the district of Pusakanagara, Subang Regency. This study discusses matters relating the effectiveness of TPI  fish auction place in carrying out to inprove the welfare of the fishermen. In this study the authours used a qualitative descriptive research method through observation and interviews, literature study and documentation, data colletion methods are obtained directly and documents are obtained in the form of regulations while processing data by analyzing the results of interviews and observations. The results showed that the effectiveness pf TPI fish auction place in the district of Pusakanagara Subang Regency was not yet effective in accordance with the theory of effectiveness measurement according to duncab cited bby Richard m. strees. This is proven by the fact that there are still fishermen who sell their catch outside the TPI fich auction place as well as the lack of facilities and infrastructure in the TPI fish auction place and there are obstacles in paying cash to fishermen, should be paid in cash but fishermen only get money within 2 up 3 days

    KINERJA PUSKESMAS RAWALELE DALAM PELAYANAN GIZI BALITA DI KABUPATEN SUBANG

    Get PDF
    Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Puskesmas Rawalele dalam pelayanan gizi balita di Kabupaten Subang. Penelitian dan penulisan ini membahas hal yang berkaitan dengan kinerja Puskesmas Rawalele dalam pelayanan gizi balita di Kabupaten Subang dalam hubungannya dengan teori yaitu, Produktivitas, Kualitas Layanan, Responsivitas, Responsibilitas, dan Akuntabilitas. Dalam pendekaan ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Sumber data diperoleh melalui informasi, pengamatan, dan wawancara secara langsung. Kemudian dokumen diperoleh dalam bentuk peraturanperaturan dan pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Puskesmas Rawalele dalam pelayanan gizi balita di Kabupaten Subang belum optimal
    corecore