7 research outputs found
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Berbasis Balanced Scorecard PT Boma Bisma Indra (Persero)
PT Boma Bisma Indra (Persero) saat ini menghadapi permasalahan utama keterlambatan penyelesaian proyek, permasalahan ini dipengaruhi oleh kecukupan modal serta kualitas sumber daya manusia (SDM). Meningkatkan kualitas SDM menjadi tanggungjawab dari Divisi SDM, namun hingga saat ini Divisi SDM masih belum memiliki pengukuran di tingkat divisi oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk merumuskan pengukuran kinerja Divisi SDM berbasis Balanced Scorecard dengan menurunkan langsung dari strategi Perusahaan maupun rencana yang terdapat di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019. Dari hasil penelitian ini, didapatkan sepuluh sasaran strategis Divisi SDM lengkap dengan masing-masing Key Performance Indicator (KPI) yang telah dilakukan pembobotan. Kemudian dilakukan penilaian KPI pada tahun 2018, terdapat lima dari sepuluh KPI yang memiliki nilai pencapaian jauh dibawah target (zona merah), oleh karena itu dirumuskan action plan guna membantu dalam pencapaian targe
Pengembangan Kriteria BUMN Berbasis Balanced Scorecard
Kementerian BUMN pada tahun 2012 telah bertekad untuk mengembangkan Kinerja Unggul dalam kerangka manajemen kinerja BUMN. Kinerja Unggul tersebut dinamakan KPKU, diadopsi dan diadaptasi dari Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence yang telah terbukti sebagai sistem pengelolaan kinerja Perusahaan paling komprehensif. Penelitian dilakukan pada salah satu Perusahaan BUMN sektor industri strategis sub sektor heavy industry yang belum menerapkan KPKU dalam pengelolaan Perusahaan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan KPKU BUMN dengan basis BSC eksisting pada PT X. Penelitian ini dilakukan secara studi kasus dengan metode wawancara semi terstruktur. Hasil dari penelitian ini adalah daftar KPI korporat sesuai pedoman KPKU
Cascading Key Performance Indicator Dan Perumusan Strategy Map Berbasis Balanced Scorecard
PT Boma Bisma Indra (BBI) merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang Manufaktur Peralatan Industri (MPI) dan Manajemen Proyek dan Jasa (MPJ). Salah satu kegiatan yang penting bagi Perusahaan adalah dengan melakukan perbaikan pengukuran kinerja. Metode yang digunakan adalah Balanced Scorecard dengan melakukan cascading dari strategi Perusahaan hingga level departemen pada divisi MPJ, pebobotan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP), dan uji coba pengukuran kinerja menggunakan Traffic Light System. Penelitian ini menghasilkan strategy map divisi MPJ, strategy map departemen Engineering, dan strategy map departemen Konstruksi. Dihasilkan pula 16 sasaran strategis dan 21 KPI divisi MPJ, 8 sasaran strategis dan 10 KPI departemen Engineering, dan 9 sasaran strategis dan 10 KPI departemen Konstruksi. Hasil uji coba pengukuran kinerja divisi MPJ adalah 15 KPI berwarna hijau, 1 KPI berwarna kuning, dan 5 KPI berawarna merah
Perancangan Model Bisnis Berbasis Circular Economy
Meningkatnya pengaruh keberlanjutan dalam praktik manajemen rantai pasok dan operasi dapat dikaitkan dengan fakta bahwa para pemangku kepentingan yang ada di dalam organisasi dituntut untuk meningkatkan kinerja ekonomi yang kuat serta bertanggung jawab atas kinerja lingkungan dan sosial. Penerapan circular economy di Indonesia telah menjadi salah satu yang diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan adanya master plan implementasi circular economy yang dibuat oleh pemerintah hingga tahun 2025. Meskipun master plan yang telah dibuat masih difokuskan untuk Perusahaan manufaktur, namun dalam penelitian ini, peneliti mengambil celah di bidang agribisnis khususnya peternakan. KPSP (Koperasi Peternakan Sapi Perah) Setia Kawan merupakan salah satu koperasi penghasil susu terbesar di Kabupaten Pasuruan. Koperasi ini memiliki lebih dari 9.141 anggota peternak yang memproduksi susu kurang lebih 97.000 liter per hari. KPSP Setia Kawan telah menerapkan circular economy meskipun belum maksimal. Penelitian ini akan melakukan perancangan Circular Business Model Canvas (CBMC) KPSP Setia Kawan yang optimal dengan expert opinion. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian ekploratif. Harapannya, dengan penelitian ini dapat membantu KPSP Setia Kawan untuk mengembangkan bisnisnya sesuai dengan model bisnis yang tepat serta dapat memanfaatkan potensi dari peternakan secara maksimal
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Virtual Item dalam Online Mobile Game (Studi Kasus: Mobile Legends Bang Bang)
Perkembangan industri game dari tahun ke tahun memiliki pergerakan yang terus meningkat. Peningkatan tersebut terjadi dalam skala global maupun skala lokal. Pada tahun 2020, saat industri lain terkena dampak dari pandemi COVID-19, industri game justru mengalami pertambahan jumlah pengguna. Dari data yang dirilis oleh Newzoo dalam laporan Pasar Game Global 2020, industri game memiliki nilai pendapatan sebesar 1,1 miliar di tahun 2018, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara terbesar pengguna game di Asia Tenggara. Akan tetapi, pertumbuhan pasar game Indonesia tidak dibarengi dengan penguasaan industri game lokal terhadap pasar game Indonesia, karena saat ini industri game lokal hanya mampu menguasai sebanyak 0,4% dari total nilai pasar game Indonesia. Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan industri game di Indonesia adalah dengan melakukan pembelian atas virtual item yang ada pada game buatan developer Indonesia. Pada tahun 2018, terbilang sebanyak 94% dari pemain game di Indonesia telah melakukan pembelian barang atau konten di dalam game. Sehingga, faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian pemain sangatlah penting untuk dipelajari bagi industri game Indonesia untuk menentukan langkah strategi yang harus dilakukan developer agar terus menarik minat pembelian pemain. Penelitian ini mengambil sampel dari pemain game Mobile Legends: Bang Bang yang akan diaplikasikan untuk game Lokapala yang merupakan game Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) dari Indonesia. Penelitian diolah menggunakan PLS-SEM dengan hasil bahwa dedikasi pada karakter, kemudahan, dan rasa timbal Balik memiliki pengaruh langsung terhadap minat pembelian. Sedangkan kebutuhan pemain membutuhkan loyalitas untuk berpengaruh terhadap minat pembelian yang membuat loyalitas sebagai variabel penting yang berpengaruh terhadap minat pembelian. Kemudian terdapat framework tambahan berupa model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) yang digunakan untuk menganalisis strategi developer game Mobile Legends: Bang Bang dalam mengiklankan virtual item yang akan dirilis