3 research outputs found

    Kedudukan Hukum Kegiatan USAha Pertambangan pada Kawasan Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat dalam Konteks Negara Kesejahteraan

    Full text link
    Tulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya ketimpangan posisi antara Perusahaanpertambangan dengan masyarakat hukum adat yang menarik untuk dikaji, khususnyadalam tataran norma yakni yang terdapat pada Pasal 135 dan Pasal 136 UU No. 4Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Tujuan penulisan iniadalah untuk menganalisis kedudukan hukum kegiatan USAha pertambangan padakawasan hak ulayat masyarakat hukum adat dalam konteks negara kesejahteraan.Kedua pasal tersebut memiliki substansi syarat wajib yang harus dilakukanperusahaan pertambangan sebelum melaksanakan kegiatannya, yakni meminta ijinkepada pemegang hak atas tanah, termasuk pemegang hak ulayat. Namun, Pasal 135dan 136 UU No 4 Tahun 2009 tersebut menunjukkan tidak adanya keterlibatannegara dalam proses pelepasan tanah ulayat untuk kegiatan USAha pertambangan.Padahal apabila diposisikan dalam konteks negara kesejahteraan, masyarakatmendambakan peran dan pelaksanaan tanggung jawab negara yang lebih besar untukmenyejahterakan rakyat. Tulisan ini merupakan penelitian yuridis normatif denganmenggunakan pendekatan konseptual dan pendekatan Perundang-undangan, sertadianalisis dengan menggunakan teknik yuridis kualitatif

    PENGARUH WAKTU FERMENTASI TERHADAP KOMPOSISI BIOGAS DARI KOTORAN SAPI PADA BIODIGESTER

    Get PDF
    Biogas merupakan kumpulan dari beberapa gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik yang terjadi pada senyawa-senyawa organik melalui proses digesti anaerobik. Biogas biasanya banyak dibuat dari kotoran sapi. Gas metana yang dihasilkan dari digesti anaerobik telah dipelajari secara luas melalui beberapa penelitian, namun kualitas gas metana yang dihasilkan masih ada masalah karena kandungan gas metana yang dihasilkan umumnya rendah. Oleh karena itu, penggunaan biogas masih menjadi masalah dan belum banyak digunakan. Untuk mendapatkan produksi biogas dari kotoran sapi pada Biodigester dapat berjalan dengan baik, perlu memperhatikan beberapa faktor kondisi yang dapat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam Biodigester yaitu tekanan, pH, dan waktu fermentasi. Dalam penelitian ini, menggunakan perbandingan kotoran sapi dan air (1:2) serta menambahkan probiotik sebanyak ±10 ml. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh waktu fermentasi terhadap komposisi biogas dari kotoran sapi pada Biodigester. Penelitian dilakukan selama 25 hari dan setiap 5 hari sekali kandungan gas metana (CH4) dan kandungan organik (COD) akan dianalisis. Dari hasil penelitian diketahui, bahwa waktu tinggal sangat berpengaruh terhadap biogas yang dihasilkan. Komposisi biogas tertinggi terjadi pada hari ke-25 dengan diperoleh Metana (CH4) 54,16%, Karbon dioksida (CO2) 37,34%, Oksigen (O2) 8,28%, Hidrogen sulfida (H2S) 1034 ppm berada pada tekanan 0,45 bar, pH 7, dan kadar COD 24.192 mg/l. Dengan demikian semakin lama waktu fermentasi maka semakin besar pula biogas yang dihasilkan

    Memacu Kompetensi Guru dan tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas

    Get PDF
    Memacu Kompetensi Guru dan tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas ini diharapkan menjadi salah satu wahana keterbukaan kepada semua pihak. Karena belum semua lapisan masyarakat mengetahui kiprah yang telah diperbuat Direktorat PGTK PAUD dan Dikmas dalam mengawal GTK PAUD dan Dikmas menjadi insan bermartabat, berdaya saing, dan sejahtera
    corecore