1 research outputs found
TAMAN BUDAYA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TRADISIONAL JAWA
Kota Surakarta merupakan kota budaya yang memiliki tempat
penyelenggaraan pementasan kebudayaan. Tak hanya sebagai tempat pagelaran
kebudayaan, Taman Sriwedari merupakan tempat interaksi sosial antar elemen dari
tukang becak sampai pegawai kantor. Namun pada September 2017, Taman
Sriwedari yang merupakan tempat pementasan kebudayaan digusur untuk didirikan
Masjid Agung. Dengan hilangnya fungsi Taman Sriwedari maka Surakarta
kehilangan ruang terbuka yang digunakan untuk mengapresiasi seniman,
mengedukasi masyarakat tentang kebudayaan dan tempat untuk interaksi sosial.
Perlunya perancangan Taman Budaya Surakarta sebagai sarana untuk
mengapresiasi para seniman dari sanggar kesenian yang ada di daerah dan
menjadikan tempat untuk lebih mengenal kesenian serta sebagai tempat berinteraksi
sosial masyarakat yang ada di Surakarta. Taman budaya yang selain bersifat
edukasi, taman budaya memerlukan karakter yang rekreatif. Karakter edukatif
disampaikan melalui pengolahan elemen tata ruang luar dan tampilan bangunan,
sedangkan karakter rekreatif disampaikan melalui pengolahan tampilan bangunan.
Taman Budaya Surakarta lebih menekankan Kebudayan Jawa dengan demikian
pendekatan arsitektur tradisional Jawa diterapkan dalam taman budaya ini. Hasil
rancangan Taman Budaya Surakarta diharapkan menjadi sarana kebudayaan yang
edukatif dan rekreatif dengan mengolah tata ruang luar dan tampilan bangunan bagi
masyarakat dan seniman di Kota Surakarta