173 research outputs found

    Implementasi Electronic Government dalam Mewujudkan Good Governance dan Smart City (Studi Kasus: Pemerintah Kota Makassar)

    Full text link
    E-Government adalah konsep untuk semua tindakan dalam sektor publik (baik di tingkat Peme­rintah Pusat maupun Pemerintah Daerah) yang melibatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka mengoptimalisasi proses pelayanan publik yang efisien, transparan, efektif dan akuntabel. E-government berhubungan dengan kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk me­ningkatkan hubungan antara pemerintah dan ma­syarakat, antara pemerintah dan pelaku bisnis, dan antara instansi pemerintah dengan instansi pemerintah lainnya. Penerapan e-government di kota merupakan salah satu wujud program Smart City sebagai konsep dalam melengkapi tataa kelola pemerintahan yang baik dengan lebih kompeten, sehingga dapat mengoptimalisasikan penggunaan sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada sistem pemerintahan (E-Government), dengan tujuan tercipta lingkungan kerja yang efektif, efisien, serta transparan dan akuntabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan, perkembangan sistem e-government khususnya di Kota Makassar secara kuantitas mulai meningkat namun secara kualitas belum memadai. Untuk lebih meningkatkan pengembangan e-government di Kota Makassar baik dari segi kuantitas maupun kualitas maka diperlukan adanya komitmen dari pemerintah dalam menyempurnakan pengembangan E-Government terutama dari segi infrastruktur, SDM, aplikasi, regulasi serta sosialisasi di internal pemerintah maupun kepada masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat membirikan dukungan tercapainya keberhasilan implementasi E-Government dan mampu memperbaiki mutu pelayanan publik demi terciptanya Smart City di Kota Makassa

    Hydrological Model of Upstream Aih Tripe Watershed for Drought and Flood Prediction

    Full text link
    The objectives of this research is to analyze biophysic caharacteristics of Upstream Aih Tripe Watershed and to predict discharge characteristic of Aih Tripe River based on hydrological models application. Modified H2U model is applied to predict instantaneous discharge, meanwhile GR4J model is applied to predict daily discharge. Upstream Aih Tripe characteristics are,1,115.2 km2 wide, stretch watershed type (Gravelius index 4.31), equivalent length (L) 252.40 and equivalent width (l) 4.42, parallel drainage pattern, maximum river order is 5 and drainage dencity 1.37 m m-2, global slope index (Ig) 2.0 and specific high different (Hg) 0.06. Instantaneous discharge simulation results at dry season are: instantaneous maximum discharge is 364.8 m3 s-1 and time to peak 4 hours, rainfall maximum intensity is 29 mm hour-1, rainfall is 45.9 mm with duration 5 hours. In rainy season, maximum discharge is 605.2 m3 s-1 and time to peak 2 hours, rainfall maximum intensity is 40.8 mm hour-1, rainfall is 73.2 mm with duration 7 hours. Maximum discharge during El Nino condition is 131.4 m3 s-1 (30 September) and minimum dischargeis 8.2 m3 s-1 (31 March). Discharge simulation during La Nina, maximum discharge is 328.3 m3 s-1 (11 December) and minimum discharge is 8.5 m3 s-1 (5 October)

    Malacak, Manatak, Maimbul: Kearifan Lokal Petani Dayak Bakumpai dalam Pengelolaan Padi di Lahan Rawa Pasang Surut

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mngeksplorasi kearifan lokal petani Dayak dalam pengelolaan padi di lahan rawa pasang surut. Penulis ingin membuktikan persepsi bahwa Indonesia yang kaya pertaniannya dapat memberikan kemakmuran bagi para petani. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa iklim yang tidak menentu dan bencana alam merupakan tantangan bagi para petani yang perlu banyak mendapat perhatian. Untuk itu, dalam budaya kearifan lokal, para petani Bakumpai Dayak memiliki cara tertentu mengelola pertanian dan teknologi produksi terutama termanifestasikan dalam konsep lokal malacak, manatak dan maimbul. Kearifan lokal juga manifest dalam cara mencangkul, bantangan dan siklus pertanian.The objective of this study is to discuss the local wisdoms of Dayak rice farmers in managing rice fields in todal marsh area. This study is to prove the assumption that Indonesian rice agriculture can provide welfare for its farmers. Research methods used in this study is qualitative approach, data collection was done by observation, interviews, and documentation. Research found that the erratic climate or natural disaster are the challenges for farmers. In Kalimatan, however, to maintain agricultural and production technology Dayak farmers have developped local wismon in managing agriculture most apparently manifested in three forms: malacak, manatak, dan maimbul. Local knowledge is also apparent in hoeing methods, bantangan management, and agricultural cycles

    Dinamika dan Problematika Politik Hukum Lembaga Penyelesai Sengketa Hasil Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia

    Full text link
    The success of free and fair local elections is not only measured by the voting process, but also determined on how the settlement of the disputes follows it. In connection with that, the institutional dispute settlement of local elections in Indonesia has experienced ups and downs that have not been interminable. The issuance of the Act Number 10 of 2016 which mandates the establishment of special judicial body for settlement of regional head election disputes still leaves a ‘homework' of the shape or design of that special judicial institution, its authorities and procedural law that must be established ahead of national simultaneous elections in 2027. This paper is the result of a normative research with statute, analytical, and case approaches regarding the background of the existence of special judicial body which is needed to be established to resolve regional head election disputes in Indonesia as an antithesis on the weaknesses and problems ofinstitutional settlement of regional head election disputes that been there for years, namely: Supreme Court and the Constitutional Court. In order to provide an overview as well as an alternative institutional model of special court for regional head election disputes settlement to be formed onward

    Building Counting by Traditional Game: Mathematics Program for Young Children

    Full text link
    In line with design research, the use of Bermain Satu Rumah (BSR) as traditional game to support children\u27s counting classroom wherein students are encouraged to construct mathematical understanding. Number in traditional games is an interesting aspect that is helpful for children to encounter numerous situations that bring them into contact with sounds, symbols and meanings that relate to numbers. Bermain satu rumah as starting activity would be media to enhance student\u27s sense of number as well as to be used as learning material. By developing model-of problem of bermain satu rumah as traditional context, resultative counting is counting a number of things with the aim of determining how many are there (the result) that can be showed by using addition and multiplication concepts. Student\u27s thinking on their level exhibited us their successful conservation when they were in the last grade. The progress of understanding by game, especially bermain satu rumah, is concrete effort to support number learning in primary school. Using game in learning process, for instance, mathematics learning for primary school can be a mathematics program for young children

    Landuse Change Analysis in Relation to Hydrological Characteristic of Krueng Aceh Watershed

    Full text link
    Landuse change at watershed area tend to increase its intensity according to space and time, as logical consequence of development activity and high resident growth rate. The increase of this intensity can bring negetive influence to hydrological conditions i.e: the increasing of peak discharge, discharge fluctuation between dry and wet season, run off coefficient andalso drought and flooding. Remote sensing, technology based on time and series of spatial satelite image, is the best methodology for observing landuse change. This method is more accurate, faster and cheaper than classic method through aerial photograph analysis. The aims of this research are to identify and characterize watershed outlet, to evaluate land cover change and to establish the discharge model as function of land cover change scenarios. This research was conducted from January to December 2005 at Krueng Aceh watershed, Nangroe Aceh Darussalam Province. This activity was covered identification and characterization of watershed outlet, including determination of the AWLR installation point, measurement of river cross section, and also measurement of waterflow velocity. Other activities are image satelite and landuse change analysis. Meanwhile dailydischarge simulation was conducted using a model base on GIS that correlated with land cover change scenarios. Discharge simulation according to scenario 3 (forest is decreasing 50%, mixed garden and bare soil are decreasing 25%, paddy field and settlement is increasing 400%) shows that rainfall event about 29.4 mm on July 31, 2002 and 64 mm on October 29, 2002 stimulate peak discharge of 66.3 and 161.9 m3 s-1, or increasing 21.6 a

    Kajian Efektifitas dan Efisiensi Saluran Primer Daerah Irigasi Begasing Kecamatan Sukadana

    Full text link
    Sukadana merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kayong Utara yang dikenal sebagai daerah lumbung untuk budidaya tanaman pangan (padi) yang dilengkapi infrastruktur irigasi Begasing dengan luas areal pertanian sebesar 380 Ha. Daerah IrigasiBegasing merupakan daerah irigasi semi teknis dengan sumber air yang berasal dari mata air lubuk baji. Debit air untuk mengairi sawah berkurang akibat adanya illegal logging serta penggunaan air bersih untuk kebutuhan penduduk sekitar. Penurunan fungsi sarana dan prasarana juga terjadi di jaringan irigasi ini mengingat umur bangunan yang sudah termakan usia. Penelitian ini bertujuan agar diketahuinyaketersediaan air dan kebutuhan air irigasi sehingga dapat diketahui imbangan air, serta tingkat efektifitas dan efisiensi saluran primer daerah irigasi Begasing.Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui instansi-instansi terkait berupa data topografi, data curah hujan bulanan, data hari hujan bulanan, data klimatologi (suhu udara, penyinaran matahari, kelembaban udara, dan kecepatan angin). Sedangkan data primer didapat dari pengambilan data dilapangan berupa dimensi penampang saluran serta kecepatan aliran di hulu bendung dan di saluran. Analisa yang dilakukan adalah analisa evapotranspirasi dengan metode Penmann Modifikasi FAO, analisa ketersediaan air dengan metode Mock, analisa kebutuhan air irigasi, analisa imbangan air, serta analisa efektifitas dan efisiensi saluran primer Begasing.Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, didapat debit andalan maksimum sebesar 363,64 lt/detik pada bulan Desember, debit andalan minimum sebesar 28,84 lt/detik pada bulan Agustus. Kebutuhan air irigasi di bangunan pengambilan dengan pola tanam padi-padi adalah sebesar 837,56lt/detik sehingga imbangan air Daerah Irigasi Begasing adalah defisit yaitu memiliki ketersediaan air yang lebih sedikit dari kebutuhan air irigasi. Luas areal minimum yang terairi melalui sistem irigasi adalah 129,58 ha atau hanya 34% dari total sawah. Efektifitas semua saluran mendekati 1 artinya besarnya debit rencana mendekati debit kapasitas.Ditinjau dari segi efisiensi,debitdisaluran jauh lebih kecildari debit yang direncanakan sehingga tingkat efisiensi jauh dari angka 1

    Legislasi Hukum Positif (Fikih) Aceh: Tinjauan Pergumulan Qanun Hukum Jinayah

    Get PDF
    This article aims to describe the background of the struggle that occurs in the design draft of Qanun Law Jinâyat between the camps of scholars and civilian camps. This occurs because the heated debate in the Qanun contains stoning an adulteress muhsan in one of the article contents, so the legislation Qanun Law Jinayat as positive law (fiqh) Aceh impact stagnation after it was enacted. Then discussed and passed back after repeated revisions by the abolition of stoning law provisions. The method used is qualitative-phenomenological research with the historical approach. The results showed that includes stoning an adulteress muhsan Qanun Law Jinayah not contradict the hadith texts, and this has been agreed upon by the scholars. Terms of stoning also does not violate human rights, but including the goal of Personality ‘(maqasid al-Shari'ah) in the determination of the law, which is for the benefit of humans, in order to protect offspring (hifz al-nasl) as fulfillment daruriyyah (primary) of mafsadat. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang lahirnya pergumulan yang terjadi pada draft rancangan Qanun Hukum Jinayah, yaitu antara kubu ulama dan kubu sipil. Perdebatan hangat ini terjadi karena dalam Qanun ini memuat hukum rajam bagi pezina muhsan dalam salah satu isi pasalnya, sehingga legislasi Qanun Hukum Jinayah sebagai hukum positif (fikih) Aceh berdampak kemandegan setelah disahkan. Kemudian dibahas dan disahkan kembali setelah dilakukan revisi ulang dengan dihapuskannya ketentuan hukum rajam. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif- fenomenologis, dengan pendekatan sejarah (historical approach). Hasil kajian menunjukkan bahwa memuat hukum rajam bagi pezina muhsan dalam Qanun Hukum Jinayah tidaklah bertentangan dengan nas hadis, dan ini telah disepakati oleh para ulama. Ketentuan hukum rajam juga tidak melanggar Hak Asasi Manusia, melainkan termasuk tujuan syara' (maqasid al-shari'ah) dalam penetapan hukum, yaitu demi kemaslahatan manusia, dalam rangka melindungi keturunan (hifz al-nasl) sebagai pemenuhan kebutuhan daruriyyah (primer) dari mafsadat

    Evaluasi Daya Gabung Lima Galur Mentimun (Cucumis Sativus L.) Hasil Persilangan Dialel

    Full text link
    Produktivitas mentimun di Indonesia dapat ditingkatkan melalui penggunaan varietas hibrida. Untuk mendapatkan hibrida unggul, informasi tentang daya gabung umum (DGU) dan daya gabung khusus (DGK) sangat diperlukan sebagai pedoman dalam memilih tetua dan kombinasi persilangan unggul secara efektif dan efisien. Penelitian bertujuan menduga nilai daya gabung lima galur mentimun hasil persilangan dialel berdasarkan metode 2 model 1 Griffing. Galur mentimun yang digunakan merupakan koleksi plasma nutfah Balai Penelitian Tanaman Sayuran yang memiliki umur genjah, produktivitas tinggi, dan warna buah bervariasi. Evaluasi tetua dan F1 dilakukan di Kebun Percobaan Margahayu lembang dan Kebun Percobaan Subang pada Bulan Juli sampai dengan Oktober 2012, menggunakan rancangan acak kelompok Lengkap dengan tiga ulangan di tiap lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi DGU×lokasi nyata pada karakter umur bunga betina pertama mekar, berat per buah, panjang buah, dan diameter buah. Interaksi DGK×lokasi nyata pada karakter umur bunga betina pertama mekar, tinggi tanaman, jumlah ruas, dan diameter buah. Galur LV 2908 dan LV 2902 memiliki nilai DGU tinggi untuk beberapa karakter agronomi, hasil dan komponen hasil di dua lokasi pengujian. Persilangan yang berumur genjah dengan nilai DGK terbaik dihasilkan oleh LV 2904×LV 6501. Persilangan yang memiliki nilai DGK tinggi untuk karakter hasil ialah LV 2908×LV 2904, LV 2908×LV 6501, LV 2904×LV 6501, dan LV 2902×LV 1043
    • …
    corecore