416 research outputs found

    Smoking Cessation Therapy

    Full text link
    Cigarettes are regarded as being highly addictive. Consequently, if the smoker quits their habit, they will feel physically and mentally stressed. The purpose of this research is to understand, successful methods of quitting smoking, and factors which ease quitting smoking. It is also hoped to be able to lay a base for and bring into reality every element of society to create a social etiquette in smoking. Research using qualitative method by case studies among 3 smokers was undertaken in 2004. The criteria of the informant was age more than 40 years old, married, successfully in smoking cessation, and 10 years more as a smoker. The interview to informants was hold by recorder. The principle model of successful quitting smoking was the strong will and determination of the smokers themselves. The reasons to stop smoking were also health, religious organisation, and, family factors. Health factors are related with disease suffered by the informants such as hypertension, fever, cough and headache. Religious organisation factors are related to religious organization that prohibit to smoke. Family factors were related to the family of the informants who followed in their footprints as smokers. Besides that, the informants also had young children who should not be exposed to cigarette smoke. The methods used by the informants to smoke cessation were therapy, changing behavior, and positive encouragement. All the above incidents resulted in a smoker quitting their habit. The wisdom behind all this is a smoker who has a strong will to quit smoking

    Study Fenomenologi : Pengalaman Ibu Hamil yang Pertama Kali Terdiagnosis Preeklampsia di RSUD Koja Provinsi DKI Jakarta

    Full text link
    Proses kehamilan akan membuat Perubahan fisik dan psikologis yang kompleks dan memerlukan adaptasi. Komplikasi yang terjadi pada ibu selama kehamilan akan mengancam kesejahteraan ibu dan janin. Salah satu kondisi yang banyak dialami selama kehamilan adalah Eklampsia/preeklampsia yang merupakan salah satu dari penyebab langsung kematian pada ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman ibu hamil yang pertama kali terdiagnosis preeklampsia, proses ini akan menghasilkan sebuah pengalaman bagi calon ibu tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan partisipan dengan purposive sampling, informan sebanyak 7 partisipan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indepht interview). Hasil Penelitian, diketahui pengalaman ibu hamil yang pertama kali terdiagnosis preeklampsia dengan 7 tema yaitu alasan dirujuk dan perasaan saat terdiagnosis preeklampsia, pemahaman, tanda atau karakteristik, dukungan keluarga, budaya terhadap preeklampsia, harapan terhadap pelayanan keperawatan, harapan dalam kehidupan selanjutnya terkait pengalaman Preeklampsia. Kesimpulan, ibu hamil yang pertama kali didiagnosis mengalami preeklampsia mengungkapkan rasa sedih dan tidak percaya, tidak semua partisipan dalam penelitian ini yang merasakan tanda dan gejala dari preeklampsia. Dukungan keluarga saat itu sangat berarti bagi partisipan. Faktor anggota keluarga yang mempengaruhi penyakit partisipan saat itu ada yang mempengaruhi ada juga yang tidak, begitupun dengan faktor pendapatan keluarga perbulan. Harapan ibu kepada pelayanan keperawatan terkait preeklampsia yaitu mendapatkan informasi sedini mungkin untuk pencegahan komplikasi dalam kehamilan. Harapan untuk kehidupan yang akan datang terkait pengalaman yang sudah di dapatkan bisa menjadi pembelajaran untuk ke depannya agar tidak terulang kasus ini dalam kehamilan berikutnya

    Potensi Transmisi Virus Avian Influenza Dari Babi Dan Unggas Pada Peternakan Babi Di Wilayah Tangerang, Provinsi Banten [the Potential of Transmission of Aavian Influenza Virus From Pig and Bird at the Pig Farm in Tangerang District, Banten Province]

    Full text link
    Pigs have an important role in the ecology of influenza virus since they are sensitive to influenza viruses from human and avian origin. Influenza A virus has a host specificity, although not absolute, so most of the AI virus circulating in various species is only limited to the species, but sometimes there are interactions between different AI virus species or strain. Farming systems that combine a variety of animal species together in the same or around the sites have an important role in the spread of disease and transmission between species. This study is aimed to investigate the cycle of AI virus in order to determine the potential occurrence of viral transmission among species pig and bird at the pig farm that also raising poultry. Influenza virus was identified by methods of RT-PCR and qRT-PCR. The results showed that the novel H1N1 pandemic virus was detected in one pig farm in Tangerang (Banten Province). The AI/H5 virus is also detected in the pig farm that also raises poultry or poultry/pig farmers and located adjacent each other. The AI virus / influence A is also detected in most of the pigs. Detection of AI viruses that infected in pig farm which kept birds or poultry farm around the pigs farm had potential of AI virus transmission from birds species to pig or vise versa. The pigs could serve as a mixing vessel, thus providing opportunities likelihood of reassortant viruses

    Implementasi Program Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Puskesmas Wilayah Kabupaten Pasuruan

    Full text link
    Pada tahun 2006 sosialisasi program MTBS dan pelatihan kepada petugas puskesmas telahdilakukan, dimana masing-masing Puskesmas diwakili oleh 1 orang tenaga medis (dokter)dan 2 orang tenaga paramedis (bidan, perawat). Akan tetapi kematian Balita di kabupatenPasuruan mengalami kenaikan, yaitu tahun 2007 sebesar 5,2/1000 kelahiran hidup, tahun2008 sebesar 5,4/1000 kelahiran hidup dan tahun 2009 sebesar 6,1/1000 kelahiran hidup. Darikematian tersebut diketahui penyebabnya antara lain karena gizi buruk, pneumonia, DBD,diare serta infeksi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis terhadap faktor faktor dalamimplementasi program MTBS di Puskesmas Kabupaten Pasuruan. Jenis penelitian adalahdeskriptif kualitatif, metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sebagaiinforman utama adalah petugas MTBS (dokter, bidan, perawat) di Puskesmas wilayahperkotaan dan pinggiran kota yang melakukan MTBS, berjumlah 12 orang. Sedangkansebagai informan triangulasi adalah 4 kepala Puskesmas, satu Kasie Kesga Dinas KesehatanKabupaten Pasuruan. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor komunikasi, faktor sumberdaya, faktor disposisi, serta faktor struktur birokrasi. Penelitian memberikan hasil sosialisasidan pelatihan program MTBS sudah dilakukan. Petugas yang melayani Balita sakit belummenunjang keberhasilan pencapaian tujuan MTBS oleh karena belum semua petugasmendapatkan pelatihan MTBS, jumlah petugas tidak sebanding dengan jumlah Balita sakityang berkunjung. Seluruh petugas MTBS mempunyai sikap positif untuk mendukungprogram MTBS. Meskipun sudah tersedia SOP namun tidak semua petugas menggunakannyadalam melayani MTBS.Pembinaan dari DKK belum dilakukan rutin, supervisi masihbersifat umum, serta tidak ada tindak lanjut yang diberikan. Agar pelayanan MTBS terlaksanadengan baik maka perlu ditingkatkan sosialisasi SOP yang disertai pelatihan yang meratauntuk semua petugas serta supervisi yang spesifik pada MTBS

    Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Rumah Sehat Untuk Evaluasi Bidang Penyehatan Lingkungan Dan Promosi Kesehatan Di Dinas Kesehatan Kota Pontianak

    Full text link
    Kegiatan evaluasi penilaian rumah sehat belum bisa dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Pontianak.Dalam rangka untuk mendukung evaluasi dari kegiatan penilaian rumah sehat, seksi penyehatan lingkunganpemukiman memerlukan informasi yang berkualitas sehingga perencanaan dan pengambilan keputusandapat dilakukan dengan tepat. Akan tetapi, selama ini pengelolaan data masih menggunakan sistem yangmanual sehingga masih ditemukan berbagai macam kekurangan pada sistem yang ada. Diantaranyapengolahan data masih manual dan memerlukan waktu yang lama, sulitnya untuk memperoleh dan mengaksesinformasi, informasi yang disajikan masih belum lengkap, laporan yang sering terlambat, dan keakuratandata tidak terjamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Pengembangan Sistem Informasi PenilaianRumah Sehat Untuk Evaluasi Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan Di Dinas KesehatanKota Pontianak.Jenis penelitian ini merupakan Pre-Eksperimental Design (One-Group Pretest- Posttest Design).Pengembangan sistem menggunakan metode FAST (Framework for the Application of System Thinking).Subjek penelitian terdiri dari 5 responden. Penelitian ini dilaksankan mulai bulan Desember 2014 sampaibulan September 2015.Hasil observasi dan wawancara dilakukan dengan metode analisis isi dan deskriptif dengan menggunakanrata-rata tertimbang. Hasil analisis data secara deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertimbangsecara keseluruhan kualitas informasi sebelum pengembangan sistem 7,51 dan setelah pengembangansistem 21,87 dengan selisih 14,36. Hasil uji statistik juga menunjukkan p<0,05 yang artinya terdapatperbedaan aksesibilitas, kelengkapan, kejelasan, kecepatan, ketepatan waktu, dan keakuratan informasisebelum dan sesudah pengembangan sistem.Sistem informasi penilaian rumah sehat setelah dikembangkan telah mampu mengatasi masalah aksesibilitas,kelengkapan, kejelasan, kecepatan, ketepatan waktu, dan keakuratan informasi. untuk itu, disaranakankepada Dinas Kesehatan Kota Pontianak untuk memanfaatkan sistem informasi penilaian rumah sehatsebagai sumber informasi untuk mendukung evaluasi kegiatan penilaian rumah sehat di Dinas KesehatanKota Pontiana

    IMPROVING STUDENTS WRITING SKILL THROUGH HANDS ON ACTIVITY METHOD IN CLASS 3 SDN 1 SUKARAJA SUKABUMI

    Get PDF
    The research entitled Improving Students Writing Skill Through Hands On Activity Method In Class 3 SDN 1 Sukaraja Sukabumi was motivated by the decrease of children's ability in writing due to the lack of teacher's attention to students' writing ability. In addition, learning strategies used by teachers are still there weaknesses and shortcomings. The method used in this study is descriptive qualitative method by comparing the learning outcomes of children before and after treatment. This research was conducted at SDN 1Sukaraja in Sukabumi area. The result of this research is the increase of children writing ability as much as 73%. It can be said that Hands On Activity method can help improve the literacy ability of children especially in writing abilit

    Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pengunduh Sarang Burung Walet: Studi Etnografi Perilaku Keselamatan Kerja di Pantai Karangduwur

    Full text link
    The use of personal protective equipment by swallow nest harvesters: an ethnographic study on safety behavior at Karangduwur BeachPurposeThe purpose of this study was to determine the behavior of traditional self-protection used by the swallow nest harvesters.MethodsThis research is a qualitative study with an ethnographic approach. The researchers participated in observing the behavior of bird swallow nest harvesters. The sample was chosen purposively based on the recommendation of the village head. Primary data were obtained through in-depth interviews and field observations. Secondary data were collected through document search on swiftlet nest download. The study was conducted from August-October 2016 with the instruments of interview guides, observation sheets and documents.ResultsDHarvesters used non-standard personal protective equipment. Downloaders tended to use traditional personal protective equipment, with the reasoning that using too much protection will interrupt the harvesting process. ConclusionThe use of personal protective equipment by harvesters is influenced by an interaction of factors between individuals and the environment and vice versa. The concerned agencies should pay close attention to the use of personal protective equipment used by Swallow's nest harvesters

    Analisis Implementasi Program Perawatan Metode Kanguru (PMK) Dan Partisipasi Pasien Pada Pelayanan Kesehatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (Studi Pada Pasien Di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus)

    Full text link
    Perawatan Metode kanguru bisa sangat bervariasi di masing-masing rumah sakit, hal ini bisa dilihat dari aspek jenis layanan yang tersedia, kompetensi SDM, serta fasilitas dan sarana. Implementasi merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan. Kesiapan serta keikutsertaan orangtua akan sangat mendukung dalam keberhasilan implementasi perawatan metode kanguru. Peran keluarga seperti sikap, perilaku dan partisipasi keluarga dipandang sebagai naluri untuk melindungi anggota keluarga yang sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses implementasi dari faktor komunikasi, disposisi/sikap, sumber daya dan struktur birokrasi serta partisipasi pasien dan keluarganya dalam pelayanan kesehatan perawatan metode kanguru (PMK) di Rumah Sakit Mardi Rahayu. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi langsung dengan Informan utama adalah 4 orang ibu yang mempunyai BBLR dan informan triangulasi adalah 3 bidan dan 3 perawat, 2 dokter spesialis anak yang telah mengikuti pelatihan, serta manajer keperawatan dan direktur pelayanan medis. Analisis yang digunakan dengan analisis tematik, dimana mengolah data hasil wawancara mendalam sesuai dengan tema yang ada. Implementasi PMK menunjukkan hasil yang kurang optimal, dari sisi komunikasi terlihat belum adanya sosialisasi program sehingga terlihat kurangnya kejelasan, konsistensi dan transmisi informasi tentang program PMK. Dari sisi sikap/disposisi pelaksana menunjukkan kurangnya dukungan dari semua pelaksana dalam menjalankan program dan kurangnya komitmen. Dari faktor sumber daya diketahui adanya keterbatasan SDMterlatih, kurangnya sarana penunjang, dan belum adanya keberlanjutan anggaran untuk program. Faktor struktur birokrasi menunjukkan bahwa Standar operasional prosedur yang ada masih perlu direvisi dan belum adanya pembagian job yang jelas dalam PMK. Sementara partisipasi ibu belum begitu nampak baik dalam tahap pengambilan keputusan, pelaksanaan, pengambilan manfaat dan evaluasi. Hal ini disebabkan karena kurang optimalnya informasi yang diberikan. Saran bagi RS agar dapat meningkatkan sosialisasi program, serta penyampaian juklak dan pelaksanaan PMK diikuti dengan monitoring dan pembinaan. Selain itu meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) bagi ibu/keluarga serta memberikan kesempatan bagi klien untuk melaksanakan PMK di RS sebelum pulang ke rumah.Kangaroo Mother Care (KMC) varies in each hospital. This condition can be viewed from the aspects of types of services, competency of human resource, facilities, and means. Implementation is a crucial step in the process of policy. Readiness and participation of parents will support the success of the KMC implementation. A role of family such as attitude, behaviour, and family participation is as a desire to protect a family member who is sick. This research aimed to identify the implementation process of factors of communication, disposition/attitude, resource, bureaucratic structure, and participation of patients and their families in KMC at Mardi Rahayu Hospital. This was qualitative research using in-depth interview and direct observation. Main informants encompassed 4 mothers who had Low Birth Weight (LBW) Babies. Meanwhile, informants for triangulation purpose encompassed 3 trained midwives, 3 trained nurses, and 3 trained paediatricians, nursing manager, and director of medical services. Furthermore, data were analyzed using thematic analysis in which data as the result of in-depth interview were analyzed in accordance with a theme. The implementation of KMC had not been done optimally. Regarding communication, there was no socialization of the program. Therefore, information of the KMC program was unclear, inconsistent. Regarding attitude/disposition of the program implementer, there was not only lack of support from all implementers in implementing the program but also lack of commitment. Regarding resource, there was lack of trained health workers, lack of facilities, and no sustainable fund for the program. Regarding bureaucratic structure, Standard Operating Procedure was needed to be revised and no clear job-sharing in KMC. Mothers had not participated in making decision, implementing, taking benefits, and evaluating yet. This was due to lack of information. As suggestions, the hospital needs to improve socialization of the program, provide implementation guidelines, and implement KMC followed by monitoring and supervising. In addition, the hospital needs to improve communication, information, education (CIE) for mother/family and provide opportunity for clients to implement KMC at the hospital before going home
    • …
    corecore