98 research outputs found
Analisis Aliran Daya Tak Seimbang pada Jaringan Distribusi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja jaringan distribusi radial pada saat dibebani dalamkondisi beban tak seimbang. Pembebanan tak seimbang terjadi akibat permintaan daya masing-masing fasatidak sama, hal ini terjadi karena pemakaian beban masing-masing pelanggan bervariasi. Untuk mengetahuiteknis sistem kelistrikan dilakukan analisis yang meliputi pembangkit, saluran dan beban terpasang. Hal inidapat dilakukan dengan melakukan simulasi aliran daya (power flow) untuk kondisi beban tak seimbangpada jaringan distribusi radial. Penyelesaian aliran daya tak seimbang disimulasikan dengan softwareaplikasi ETAP versi 7.0.0, yang akan diuji pada jaringan distribusi radial penyulang Syiah Kuala sistemkelistrikan Banda Aceh. Hasil simulasi program menunjukkan bahwa besarnya daya pada bus GH Merduati( sebagai slack bus), masing-masing sebesar 450,9 KW dan 218 KVAR untuk fasa A, 453,1 KW dan 219,9KVAR untuk fasa B dan 451,2 KW dan 221,3 KVAR untuk fasa C dengan rugi-rugi daya (losses) palingbesar terjadi pada kabel 1 yang menghubungkan GH Merduati dengan bus 1 yang melayani beban GD SKL2 yaitu 0,223% untuk fasa A, 0,224% untuk fasa B dan 0,224% untuk fasa C. Total rugi-rugi daya (losses)yang terjadi pada penyulang Syiah Kuala yaitu sebesar 5 KW dan 6,2 KVAR. Drop tegangan yang palingtinggi juga terjadi kabel 1 yang menghubungkan Gardu Hubung (GH) Merduati dengan bus 1 yangmelayani beban GD SKL 2 yaitu 0,31 % untuk fasa A, 0,32% untuk fasa B dan 0,32 % untuk fasa C
Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Program E-ktp (Studi Pelaksanaan Perekaman Data Di Kabupaten Hulu Sungai Utara)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pelaksanaan kebijakan program e-KTP dalam pelaksanaan perekaman data di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Pendekatan penelitian kualitatif dengan lokasi di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sumber data berasal dari data primer dan data sekunder, yang dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis kualitatif model dari Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Kredibilitas data dengan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan serta triangulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pelaksanaan kebijakan program e-KTP dalam pelaksanaan perekaman data di Kabupaten Hulu Sungai Utara Efektivitas belum tercapai, dengan melihat dari pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi menyangkut proses sosialisasi. Serta kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan pengisian tenaga kerja. Dalam hal pencapaian tujuan akhir berupa kurun waktu dan sasaran yang merupakan target kongktit masih belum tercapai. Ini terbukti dari masih belum tercapainya target pelaksanaan perekaman data, yaitu baru mencapai 71,40%. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kebijakan program e-KTP pada pelaksanaan perekaman data di Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah keterlambatan pengiriman perangkat pelayanan rekam data e-KTP. Dalam hal pelaksanaan penerapan e-KTP, ada 1 (satu) wilayah yang secara geografis merupakan daerah rawa/air yang tidak dapat dijangkau oleh transportasi darat seperti kendaraan roda 4, dimana wilayah tersebut merupakan daerah yang berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah. Selain itu sebaran penduduk yang masih terisolir, yakni Kecamatan Paminggir merupakan daerah yang perlu penanganan dan perhatian khusus dalam pelayanan e-KTP mendatang. Disimpulkan bahwa pelaksanaan kebijakan program e-KTP dalam pelaksanaan perekaman data di Kabupaten Hulu Sungai Utara efektivitas belum tercapai
Perancangan Ulang Vacuum Evaporator untuk Pengering Madu Kapasitas 50 Liter
Honey is unique product from insect which contain high percentage of carbohydrates. Honey obtained from the forest contains high water content due to climate change. The reduction of water content honey need a machine such as evaporator. Evaporator is a separator machine water content honey using pressure and temperature. Evaporator parts of such as: vessel, vacuum pumps, electric motors, electric heater, and control system. This research used vessel as a place honey processing. Vessel is pressure of fluid storage container, part of vessel such as: shell, head, opening and support. This research explains how to design the pressure vessel using standard of ASME section VIII Boiler and Pressure Vessel, obtain dimension from mixer such as a screw and impeller. Results from this research obtained shell inner diameter is 22.55 inch with a thickness of 0.142 inch, the outer shell diameter is 24.81 inches with a thickness of 0142 inch, head diameter is 22.55 inch with a thickness 0.142 inch, opening (diameter nozzle on the vacuum pump 1 inch with a thickness of 0.065 inch and diameter nozzle on water level control 1 inch with a thickness of 0.065 inch). Obtained dimension screw with a diameter 4 inch and pitch distance of screw 3.2 inch with screw angle 22o. obtain dimensions impeller Da = 11.28 inch, w = 2.26 inch, Dd = 4.51 inch dan L = 2.82 inch
Modifikasi Serta Pengujian Sistem Control dan Sistem Swing Model Excavator
One of the heavy equipment that play role in development projects is the excavator. Excavator can perform construction work such as digging, breaking, loading and so on. Laboratory of Hydraulics and Pneumatics Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, University of Riau has produced a model excavator using pneumatic system, support on a controller box, equipped with buttons setting and motion rotary swing 120o. The research has modifications control system, remove control box under the excavator and change to the remote system. Motion rotary swing system has changed from 120o to 360o. The purpose is all movements similar in general excavator. The result, excavator model using power 12V DC the control system and compressed air drive pneumatic system. The results of testing control system work to properly, the rotary motion of the swing system 360o and use electrical voltage 7,5V will have speed 13,598 rpm, so swing motion from the excavator model similar in general
Kaji Pembuatan Sistem Kontrol Mesin Vacuum Evaporator Penurun Kadar Air Madu Kapasitas 50 Liter
Honey is a food that is very beneficial for health. Based on SNI 01-3545-2004 standards for foodstuffs honey, determined the content of water is allowed a maximum of 22% and capped at a maximum processing temperature at 40oC so that other content in honey is not damaged. Evaporating the water at low temperatures can be done by the method of vacuum systems. By lowering the pressure below 1 atm or in accordance with the graph of temperature versus pressure, where to evaporate water at a temperature of 40oC, the pressure required is 7,4 kPa. Vacuum evaporator machine is a machine that serves as a food processing machine that can remove water content contained in the meal ingredients. This study makes a planning vacuum evaporator engine control system for controlling the process. The temperature at 40oC honey processing predefined SNI can be achieved by creating a temperature control system with a controller and use of sensors, so that the temperature treatment process is maintained to keep the content contained in the honey. Pressure is used to evaporate water at a temperature of 40oC is under a pressure of 1 atm, of 7,4 kPa. To achieve the required pressure compressor engine 1 vacuum. The control system using a vacuum compressor control systems that perform manual where the feedback is done by humans. In the processing of round screw mixer and serve as a tool to stir the honey during processing so that warming of honey evenly. With the processing time variation, obtained honey with moisture content of 20.6% at the variation time of 4 hours, the water content of 19.8% at 8 hours and time variations in the time variations are also available 12 hours a moisture content of 19.6%. In accordance with SNI standards 01-3545-2004 of maximum water content of 22% honey can already be obtained by variation of the processing time of 4 hours
Rancangan Perbaikan Kualitas Pelayanan Di Pusat Pelayanan Pelanggan Pt.x Dengan Pendekatan Model Servqual Dan Intqual
Telecommunications business competition in the era of globalization increase strictly. Good service quality becomes an important key to win the competition. The visitors' feedbacks of customer service centre PT. X indicate dissatisfaction with personnel and physical aspect there. This research was conducted to identify factors that influence visitor and CSR officers satisfaction with SERVQUAL and Internal Service Quality model approach. The results obtained show that the external service quality variables consisting of tangibles, assurance, responsiveness, empathy and reliability has a correlation to customer satisfaction with value respectively 0.339, 0427, 0.542, 0.386, and 0.542. These five variables also have a significant relationship to customer satisfaction. Gap analysis results indicate that the assurance variable has the highest value gap at 1.41. The variables in the quality of internal services such as facilities / equipment, business processes and human resource development has a correlation to employee satisfaction with value respectively 0.604, 0.524 and 0.608. These three variables also had a significant relationship with employee satisfaction. Human resource development variable also has the highest gap value, ie 1.59. The design of the training with basic training, achievement motivation training, and customer service excellence materials is expected to be a solution to bridge both of the above, in order to improve the quality of services at the customer service center PT. X, giving satisfaction to customers and also employees themselves .Kata Kunci: SERVQUAL, Internal Service Quality, Correlation, Gap Analysis dan Training PendahuluanGlobalisasi membuat iklim USAha menjadi semakin kompetitif, demikian pula di bidang telekomunikasi. Kompetisi bisnis semakin ketat dengan semakin banyaknya bermunculan operator telekomunikasi di Indonesia, baik yang merupakan investasi lokal maupun investasi asing. Saat ini ada sekitar sepuluh Perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di Indonesia (Wikipedia, telekomunikasi seluler di Indonesia). Dengan banyaknya operator telekomunikasi ini, konsumen dengan mudah berpindah-pindah operator sesuai keinginan mereka. Beberapa Perusahaan telekomunikasi juga berpendapat bahwa era untuk mendapatkan pelanggan baru melalui layanan tradisional seperti layanan suara akan sampai di titik jenuh setelah penetrasi pelanggan mencapai 80%. Titik jenuh ini menyebabkan para operator mulai menjauhi kompetisi untuk mendapatkan pelanggan baru (Tekno Jurnal, 2011). Dengan demikian, kualitas pelayanan menjadi kunci penting bagi setiap operator telekomunikasi untuk memenangkan kompetisi atau untuk bertahan dalam kompetisi yang semakin ketat. Pelayanan yang baik akan meningkatkan kepuasan konsumen, sehingga merupakan strategi paling ampuh untuk mempertahankan pelanggan
- …